Chapter sebelumnya...
"Hubungi aku jika terjadi sesuatu. Aku pergi, bersenang-senanglah," pamit Sakura.
.
.
Chapter 16. Spring Fashion Show.
.
.
"Dia bersih."Setelah Sasori mengucap dua kata itu, ia lalu menatap Deidara, memberi isyarat. Mengerti akan isyaratnya, Deidara segera mengeluarkan sebuah amplop besar berwarna cokelat dari tasnya, lalu meletakkannya ke atas meja dihadapan mereka semua.
Keenam orang yang yang disebut Guren sebagai tiga pasangan bodoh kini sedang berada di sebuah rumah dua lantai dengan desain interior yang cukup mewah. Selain mereka berenam, ada dua orang lainnya, yaitu Sakura dan Itachi.
Sakura mengambil amplop itu lalu membukanya, mengeluarkan isinya ke atas meja. Terlihatlah isinya yang berupa beberapa kertas, lembar foto berjumlah cukup banyak, dan juga sebuah USB flash drive. Ketika Sakura sedang membaca kertas berkas dari amplop itu, suara Sasori terdengar. "Kami sudah benar-benar menyelidikinya, Sakura-chan."
"Karena itu kami bisa menjamin jika hidupnya bersih, un," ucap Deidara.
Sakura menatap Sasori dan Deidara sekilas lalu membalik kertas. Membaca lembar kedua.
Setelah Sakura selesai membaca berkas itu, juga melihat beberapa foto yang memperkuat apa yang tertulis di kertas, ia lalu menutupnya, kemudian memasukkan kembali semua benda itu ke dalam amplop cokelat. Amplop dengan nama Ayame tertulis di bagian luarnya.
"Terima kasih," ucap Sakura pada Sasori dan Deidara.
"Ah, itu bukan apa-apa, un," ujar Deidara. "Sepertinya wanita ini terlalu mudah untuk diselidiki, hidupnya terlalu lurus. Karena itu, tugas ini kurang menantang, Sakura-chan," lanjutnya dengan seringai di bibir. Berbeda dengan Deidara yang nampak bangga, Sasori rekannya, hanya menanggapi Sakura dengan senyuman juga terkekeh mendengar kalimat terakhir Deidara.
Hidan mendecih. "Cih, sombong sekali," cibirnya.
"Diam kau!" Deidara menatapnya sebal.
"Kalian beruntung mendapat tugas yang mudah," komentar Konan.
Pain berdecak lalu berkata dengan nada sebal. "Saat itu tugasku dan Konan adalah menyelidiki wanita bersurai merah pemain seruling itu. Ya, ampun. Ada beberapa hal buruk yang kami alami saat bekerja."
"Benarkan, baby?" lanjutnya sembari merangkul bahu Konan yang duduk di sampingnya. Konan hanya menatapnya dengan bosan.
"Kalau begitu, maka kalian berdua tidak akan mendapat bayaran dari Sakura-chan sebagai client. Karena seperti yang kalian bilang, tugas itu terlalu mudah," tutur Kakuzu santai. Sontak Deidara menatapnya tajam.
"Kau dengar itu, rambut kotoran?" tanya Hidan dengan seringai di bibirnya sembari menatap Deidara.
"Tutup mulutmu, rambut uban!" ketus Deidara.
Saat yang lainnya sibuk berbincang, Itachi meraih amplop cokelat yang ada di atas meja. Ia membaca isinya dengan seksama juga memperhatikan foto-foto itu.
"Kakuzu benar. Kurasa pekerjaan ini terlalu mudah untuk mendapat bayaran, Sakura-chan," ucap Sasori.
Usai adu mulut dengan Hidan, pada akhirnya Deidara ikut menyetujui ucapan Sasori. Ia mengangguk. "Benar. Aku setuju dengan Sasori-danna, un."
Setelah urusannya selesai, Sakura pergi dengan membawa hasil pekerjaan Sasori dan Deidara.
Tak lama, di dalam rumah itu dua ponsel berbunyi hampir di waktu yang bersamaan. Dua ponsel itu adalah milik Sasori dan Deidara. Sebuah pemberitahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (NaruSaku)
Fanfiction⚠KBBI, PUEBI, EYD kacau! ⚠Revisi setelah tamat! Seorang gadis yatim piatu yang berasal dari sebuah Panti Asuhan. Kemudian sepasang suami istri datang lalu menjadi orangtuanya dan hidup bahagia. Namun, itu tak bertahan lama, karena tiga tahun kemudia...