Chapter 21 : Folding Knife

122 36 7
                                    

Chapter sebelumnya...

"Bukan dikendarai, tetapi diangkut. Besok malam angkut mobil itu ke arena. Namun sebelum itu, berikan masalah pada remnya."

Chapter 21. Folding Knife.

Suara dua pedang kayu yang beradu terdengar cukup kuat. Menyerang dan bertahan. Gerakan kuat dan gesit. Kecepatan dan ketepatan. Semua diperhitungkan meski ini hanya dianggap sebagai olahraga bagi keduanya, Sakura dan Toneri.

Hari sabtu ini Sakura bermain pedang dengan Toneri, sedangkan sang kakek dan kedua paman serta kakak lelaki lainnya, menonton di gazebo. Di meja mereka terdapat hidangan kecil dan teh hijau sebagai camilan.

"Meski sudah cukup lama tak berlatih, gerakanmu masih bagus, Saki." Toneri menahan ayunan pedang Sakura dengan pedang miliknya.

"Apa kau tadi--" Sakura menarik pedangnya. "--meremehkanku?" Kembali ia ayunkan pedang ke arah Toneri secara diagonal. Namun, reflek dan tenaga Toneri yang bagus membuat ia bisa menahannya.

Di gazebo, empat pria dari tiga generasi berbeda itu memperhatikan Sakura dan Toneri. Dari pakaian yang mereka kenakan, sepertinya mereka juga akan ikut mencari keringat seperti Sakura dan Toneri saat ini.

Momoshiki keluar dari gazebo lalu melakukan pemanasan. Rambut panjangnya ia ikat ke belakang. Sang kakek yang berpikir jka cucu pertamanya tersebut hendak mengambil alih posisi Sakura melawan Toneri, segera saja berdiri mendekati Momoshiki.

"Jii-san?"

Hagomoro mulai melakukan pemanasan juga di samping Momoshiki yang sedang menatapnya. "Jangan mengganggu mereka," ucap Hagomoro pada Momoshiki.

"Kau bantulah kakekmu ini merenggangkan otot-otot tua ini sebentar lagi." Kalimat itu berarti ia ingin Momoshiki menjadi lawannya.

Satu jam telah berlalu, tetapi enam orang itu masih terus beradu pedang. Sakura dan Toneri masih tampak menikmati permainan mereka. Kakek dan cucu yaitu Hagomoro dan Momoshiki juga masih terlihat bersemangat. Begitu juga dengan Indra dan Ashura yang menyusul bermain pedang tak lama setelah Hagomoro dan Momoshiki.

Sejak kematian Hamura, bisa dibilang jika Sakura hidup dan dibesarkan oleh keluarga Otsutsuki. Hal itu membuatnya merasakan didikan salah satu klan tertua dan terkenal yang dihormati masyarakat. Berbagai olahraga beladiri dan pelajaran akademik harus ia pelajari dengan baik. Keluarga Otsutsuki memiliki kelas bahasa asing dan guru pribadi untuk mereka bertiga. Peralatan olahraga dan fasilitas tempat untuk melakukan berbagai kegiatan fisik juga sudah sangat memadai di mansion.

Setelah beberapa saat Hagomoro berhenti, disusul dengan Sakura, sedangkan Momoshiki menjadi lawan Toneri. Empat lelaki itu masih melanjutkan permainan pedang.  Di sisi lain Sakura dan Hagomoro beristirahat di Gazebo sambil mengobrol ringan.

"Apa besok kau akan pergi, Saki?"

"Tidak, Jii-san."

"Kalau begitu besok temani aku memancing di laut."

"Baiklah."

* * *

Memakai piyama putih bergambar buah ceri, Sakura duduk di kursi belajarnya. Terlihat Bimbang. Ia mengetuk-ngetukkan tangannya ke permukaan meja.

My Family (NaruSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang