Chapter 19

789 72 3
                                    

4 hari telah berlalu Tenn sudah diijinkan pulang dengan syarat harus banyak beristirahat dan tidak terlalu lelah. Tenn sekarang kembali ke rumah tempatnya tinggal bersama Riku.

"Sebenarnya apa yang mereka rencanakan? Ada apa tiba tiba menyuruhku pindah"

"Kenapa kau tidak tanyakan saja, ah.. Pasti tidak dijawab kan" Balas Takamasa.

Daripada larut dalam pemikirannya Riku memilih untuk mengobrol dengan adik Tamaki "Aya-chan bagaimana kuliahmu?"

"Sangat baik Riku onii-san... Kurasa aku siap mendaftar sebagai idol" Balas Aya menolehkan kepala ke arah Riku.

"Wah.. Itu bagus, pasti Tamaki akan senang mendengarnya... Emm Tenn-nii napa diam aja, ah.. Apa ada yang sakit?" Puji Riku lalu bertanya pada Tenn yang hanya diam sedari perjalanan tadi.

"Haha.. Tenn kau pasti marah padaku karena membawa Riku pergi kan" Sahut Takamasa diawali tawa kecil.

"Eh? Tenn-nii jangan marah pada Kujo-san.. Aku ikut dengannya atas keputusanku sendiri" Balas Riku.

"Tenn onii-san alasan Riku onii-san pergi adalah untuk kebaikanmu, dia ingin Tenn onii-san dapat memenuhi impian tanpa harus dikekang balas budi. Riku onii-san membalas budi dengan usahanya sendiri, bahkan sampai merubah Kujo-san loh" Jelas Aya.

"Aku tidak berubah dari dulu" Sahut Takamasa.

"Begitu ya... Arigato Riku tapi aku tidak marah denganmu Kujo-san" Balas Tenn.

"Tapi kau bahkan tidak menatapku Tenn, Lalu Riku wajahmu berantakan, aku tau kau mengkhawatirkan kakakmu tapi perhatikan kesehatanmu" Sambung Takamasa

"Kujo-san kau mengkhawatirkanku ya... Hehe" Balas Riku yang langsung mendapat jawaban Tidak dari Takamasa.

Karena selanjutnya Riku mendapat omelan dari Tenn, ia pun memutuskan untuk tidur. Yah meski Takamasa sudah menyiapkan kamar untuknya, Riku lebih memilih tidur di kamar Tenn.
.
.
"Ruru!! Hei Ruru kenapa?? Kenapa ia bisa sekarat seperti ini?!! Dimana adik perempuanku?!!" Tanya Sora marah kepada Haruka dan Minami yang mengantar Haru(Ruru) menuju rumah sakit yang sama dengan tempat Sora dirawat.

"Sora tenanglah dulu... Mereka sudah berusaha keras, jika terlambat Ruru mungkin..." Jawab lelaki dengan nama Akira yang kalimat akhirnya diputus

"Hei bukankah gadis itu tidak akan mudah tertangkap kan, dia sudah ahli dalam melarikan diri. Jadi mari kita berpikir positif oke" Sahut Momo dengan senyumannya.

"Ya kau benar... Maaf" Balas Sora yang saat ini duduk di sebelah ranjang adik laki lakinya.

Mereka pun meninggalkan Sora untuk memberinya ruang agar ia bisa menenangkan perasaannya.

Adik laki lakinya saat ini terbaring di ranjang dengan bantuan alat pernafasan. Bibirnya pucat, tubuhnya juga lemah, Sora tidak tau kapan adiknya itu akan bangun. Ia hanya bisa memegang tangannya, menangis dalam diam dan berdoa agar Haru bisa segera sadar serta Liazel yang akan baik baik saja.
.
.
"Jadi Ryuu, Gaku apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Tenn duduk di sofa bersebelahan dengan Riku.

"Berterimakasihlah karena aku mengantar koper kalian dan Trigger memutuskan hiatus sampai kau kembali" Balas Gaku

"Heh... Yaotome-san memang orang yang baik nee? Dan... Kau bilang mereka mengunjungi agensimu kan, sebenarnya mereka ngapain sih"

"Yang pasti kami semua diberitau oleh mereka, katanya biar rencanamu berjalan lebih cepat dan lancar" Jawab Ryuu.

"Mereka berlima sekarang entah ada di mana, yah meskipun agak lebih cepat tapi ini tetap ini tidak sesuai rencanaku. Jika kalian terlibat jangan salahkan aku kalau ikut kena imbasnya" Balas Riku menyilangkan tangan di depan dada.

To Be A Real Star - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang