Sudah 2 minggu sejak Riku dirawat di rumah sakit. Meskipun Riku merasa bosan dia tetap tidak diperbolehkan pulang, karena kondisinya bisa saja memburuk suatu waktu.
"Momo-san entah ini ada hubungannya atau tidak mengenai bukti, tapi sebelum pergi Liazel mengatakan satu hal berulang kali padaku" Ucap Riku mengingat ada yang janggal.
"Mengatakan apa?" Tanya Momo penasaran.
"Katanya 'Aku penasaran dengan apa yang ada didalam tanah di rumah kita selain cacing' begitu." Jelas Riku.
"Tanah? Apa yang ada didalam tanah memang?- Tunggu apa maksutnya..."
"Pasti ada sesuatu yang penting di dalam tanah dan mengintruksi kita untuk mengeceknya" Sambung Yuki.
"Tanah di rumah kalian itu maksutnya rumah kalian berenam kan" Sahut Momo.
"Ayo berangkat Yuki lebih cepat lebih baik" Duo Re:vale langsung bergegas begitu menyadari sesuatu.
Sekarang hanya suara TV menyala yang terdengar di dalam ruangan. Tenn memang ada di situ tapi menurut Riku kakaknya sedang sibuk, jadi ia tidak berniat menganggu.
Begitulah sampai Tenn meletakkan kertas yang dibawahnya "Riku kau diam saja dari tadi"
"Tenn-nii kan sedang sibuk, nanti marah marah kalau aku berisik" Ucap Riku.
"Lagian Tenn-nii itu ngapain? Apa itu lagu baru?" Tanya Riku menebak.
"Ya begitulah aku sedang menghafal lirik lagu untuk konser bersama"
"Konser gabungan ya..."
Tenn duduk di tepi ranjang Riku "Kalau kau merasa kesepian aku akan membatalkannya"
"Apa?! Tidak aku baik baik saja! Lagian Tenn-nii kenapa bisa berpikir membatalkanya. Duh.. Nanti kan ada rumor buruk" Omel Riku.
Tenn tersenyum kecil, diamatinya tubuh Riku yang sedikit kurus. Beberapa hari ini Riku hanya makan sedikit. "Apa kau cacingan?"
"Eh apa?... Tentu saja tidakk!! Gak ada cacing di perutku"
"Tenn-nii... Aku capek duduk terus, bolehkah aku berjalan jalan?" Tanya Riku.
Tenn menghela nafas "Baiklah tapi hanya sebentar ya"
Riku tersenyum lebar karena senang, Tenn berdiri dan membiarkan Riku mencoba berdiri. Riku menurunkan kakinya menyentuh lantai, jujur Riku hanya berada di ranjang selama 2 minggu ini.
Riku sedikit ragu dan akhirnya mencoba berdiri namun tidak bisa...
Riku hampir saja terjatuh jika Tenn tidak menahani tubuhnya. Kakinya terasa mati rasa dan tidak memiliki tenaga untuk bisa berdiri. Karena tubuh Riku tidak seimbang ia menjadi oleng sehingga kepalanya menjadi sedikit pusing.
"Hahaha.. Sepertinya aku tidak bisa kemana mana" Ucap Riku hanya tertawa.
Hati Tenn terasa sakit melihat kondisi adiknya itu "Riku.. Bagaimana jika aku mengajakmu berkeliling dengan kursi roda? Kau mau?" Tawar Tenn.
"Uhm" Meski tidak bisa berjalan sendiri Riku tetap merasa senang karena masih bisa berjalan jalan dan keluar dari suasana rumah sakit sebentar.
Setelah mendapat persetujuan dari Akira selaku dokter. Tenn membawa Riku berjalan jalan di taman depan rumah sakit, Tenn mendorong kursi roda yang diduduki oleh Riku.
Untuk berjaga jaga Tenn memakaikan jaket miliknya yang bewarna merah muda pada Riku.
Riku sangat menikmati udara segar serta angin yang berhembus, dia merasa lebih baik.
Senyum masih terlukis indah di wajah Riku.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be A Real Star - [END]
Random"Kenapa aku harus mengalami hal seperti ini?" "Aku hanya ingin kehidupan normal bersama kakak kembar dan teman temanku" "Kenapa takdir memperlakukanku dengan kejam?!" "Aku tak ingin menjadi jahat ataupun menghilang selamanya! Aku hanya ingin hidup d...