Prolog

120 10 0
                                    

"Apaan sih Lo! Nggak ada kerjaan apa Lo tiap hari ngajak berantem!" Farren tersulut emosi saat Calvin tiba-tiba menendang perutnya hingga jatuh.

"Itu emang dasarnya Lo pantes buat digituin! Dasar iblis nggak punya ati!"

Farren tertawa sinis.

"Iblis? Nggak punya hati? Huh! Harusnya Lo ngaca dulu sebelum ngomong!" Balas farren sinis.

"Bangsat!"

Calvin sudah Bergerak memukul rahang farren namun tangannya dicengkeram erat oleh farren.

"Gue nggak nyangka cuma karena cewek bar-bar itu Lo bisa jadi segila ini" Ucap farren miris, Calvin hendak menyela namun farren kembali berucap serius.

"Kalau emang kehadiran gue di lingkaran persahabatan kalian adalah kesalahan. Gue bakalan keluar dengan senang hati. Dan sekarang gue resmi mengundurkan diri dari persahabatan ini" Ucapnya lugas dengan menepuk-nepuk pundak Calvin yang masih menatapnya tajam.

Setelahnya Farren berlalu dari hadapan Calvin dengan langkah tegas.

Bukannya mencegah. Calvin justru meneriakkan kata-kata yang membuat Farren tertawa miris.

"Ya udah sih! Pergi aja sono jauh-jauh! Gue nggak butuh teman brengsek kayak lo!"

-🤝-

Itulah awal dari kehancuran persahabatan mereka.

Yang dibilang karena seorang wanita?

Salah!

Itu bukan salah wanita itu, namun egolah yang kala itu tengah berkuasa...

-🤝-

Cukup itu saja penggalan cerita aku!

Prolog ini sebenarnya adalah penggalan dari klimaksnya ya...

See you next part 👋

Don't forget to vote or comment ✍️🌟

Friends FACT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang