Assalamualaikum eperibadii🙏
Disini ada adegan yang tidak patut kita tiru, termasuk para orang tua. Dilarang keras meniru adegan ini. Paham?😉
Okayy
Kalau
Begitu
Kita
Cuss!!
For
baca 📄
ote?👌
👶
Ucapan lembut bisa melembutkan hati yang lebih keras daripada batu. Sedangkan ucapan kasar bisa mengeraskan hati yang lebih lembut daripada sutera"
👳Imam Al-Ghazali👶
Flashback on
Beberapa tahun silam...
Di sebuah rumah sakit ternama, terdengar suara jeritan sang buah hati yang seakan merasakan sakit sang ibu yang memberikan kesempatan baginya untuk merasakan hangatnya pelukan sang malam.
Di sebuah ruang bersalin, seorang wanita paruh baya nampak menatap haru jagoannya yang masih bermandikan darah dalam rengkuhan seorang perawat.
"Bu, adiknya perlu diazani dulu, apa ayahnya ada Bu?"
Mendengar pertanyaan si perawat, raut haru itu kini berubah pias.
"Suami saya masih sibuk sus"
"Kalau begitu, boleh saya yang meng-adzani Bu?" Ucap seorang dokter pria yang membantu persalinannya tadi.
"Mm... Baiklah"
Dokter bername tag Adiyasa Mahendra tersebut pun meng-adzani bayi kecil yang sedari tadi masih sibuk menangis.
Setelahnya seorang suster langsung bergerak memandikan bayi tersebut.
Saat bayi laki-laki itu telah bersih sang ibu langsung memeluknya dengan air mata yang mengalir deras.
"Ibu sudah menemukan nama untuk jagoan tampan ibu?" Tanya seorang suster ramah.
"Sudah. Farren Bara Putra. Itu nama yang sudah saya siapkan dengan suami saya"
👶
Dua tahun berlalu bayi itu kini tumbuh menjadi seorang bocah kecil yang menggemaskan. Namun, sayang dia memiliki kekurangan kasih sayang dari kedua orangtuanya yang lebih memilih mempercayakan seorang baby sitter untuk menjaga Farren kecil.
Pernah suatu ketika, Farren kecil nampak susah tidur walaupun sudah malam hari. Dia bahkan masih duduk di ruang tengah. Saat mbak Santi. Baby sitter-nya. Membujuknya untuk tidur, Farren tetap menolak.
"Mama... Papa.." Rengek Farren dengan menangis tersedu-sedu.
"Adek. Udah nangisnya ya? Hayuuk tidur. Sudah malam ini. Besok kita ketemu sama Mama papa"
Anak kecil itu justru makin mengencangkan tangisnya dan terus menerus memanggil Mama dan papanya.
Hingga suara pintu berderit menghentikan tangisnya, dan dengan langkah riang Farren berjalan cepat menuju pintu utama.
Saat sampai di pintu utama, Farren tersenyum lebar melihat papanya sudah berdiri menjulang dihadapannya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tanpa takut, anak itu menarik-narik celana kain papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends FACT [END]
Teen Fiction[COMPLETED] Teenfiction-Friendship-Romance -🤝- Tetaplah nyata... Sebagai sahabat yang selalu ada di saat suka ataupun duka.. Tetaplah setia... Walau suatu saat ada luka yang aku torehkan.. Atau... Bila kau tak lagi bisa.. menjadi sahabat yang kupin...