Enam Belas: About Heart

19 4 0
                                    

Assalamualaikum

Langsung to the po aja ye🤗

Happy reading gengs😉

🖤

"Berhenti ngalah selama lo punya celah untuk memilikinya"
😎Andre Adrian Putra

🖤

Kaira hendak keluar dari gudang dengan seragam olahraga yang kedodoran banget dia sampai menggulung ujung celana dan lengannya beberapa kali. Diikuti sejuta kekesalan bercampur ke-baper-an. Baper? Yaa cewek mana yang nggak baper habis di tolong cogan pula, biarpun Kaira kesal karena kekasaran Farren, tidak berarti menutup kekagumannya akan ketegasan Farren tadi.

Dia sudah menyiapkan beberapa stok kesabaran dan keberanian untuk mengucapkannya terimakasih pada Farren.

Namun, saat membuka pintu gudang. Punah sudah angannya untuk mengucapkan terima kasih.

Karena apa? Karena bukan Farren yang berada di depan pintu gudang melainkan...








"Eh? Calvin? Farren mana?" Tanya Kaira bingung dengan celingukan.

"Nggak tau! Dia ngunciin Lo di gudang lagi? Itu juga. Ngapain Lo pake baju olahraga kedodoran? Bukannya sekarang nggak ada jam olahraga ya?" Pertanyaan beruntun Calvin dengan muka seriusnya justru membuat Kaira mau tertawa karena terlihat sangat lucu baginya.

"Ya Allah su'udzon melulu perasaan Lo sama si Farren! Harusnya Lo tuh bilang makasih banyak banyak sama dia, karena kalo nggak ada dia mungkin gue udah jadi perkedel di tangan ular nagin dan ekor-ekornya"

"Hah?! Ular nagin dan ekor-ekornya?"

"Iyaa itu loh si primadona sekolah! Kakak kelas kita yang wajahnya kayak Medusa!"

Calvin berfikir sejenak sebelum akhirnya dia menemukan sesuatu.

"Oalah. si Karin maksud lo!"

"Lahhh itu dia! Si Karin itu!"

"Sial gue kalah cepat nolongin Lo kai" lirih Calvin yang terdengar samar oleh Kaira.

"Heh? Lo ngomong apa?"

"Ahh nggak! Nggak ada! kuylah kita ke tempat yang gue janjiin tadi!"

"WHAT'S?! Lo mau permaluin gue! Nggak liat penampilan gue macem badut perempatan gini!" Semprot Kaira nge-gas.

Calvin tertawa pelan melihat wajah cemberut Kaira.

"Itu mah gampang! Entar kita mampir beli baju dipinggir jalan"

"Ohh hokayy! Eh tunggu! APA PINGGIR JALAN?!"

Calvin kembali tertawa kecil melihat muka memerah Kaira yang tengah misuh-misuh karena mau diajak beli baju dipinggir jalan.

🖤

Di ruang OSIS.

Tara baru saja menyelesaikan pekerjaannya, saat hendak beranjak ponselnya berdering dan tertera disitu sebuah nama yang sangat dikenalnya memanggilnya.

Bang Sagara

"Assalamualaikum bang"

"Wa'alaikumsalam. Dek kamu sudah mau pulang?"

"Iya bang. Kenapa?"

"Abang mau jemput Lana ke sekolah kamu, kamu ikut Abang atau pulang sendiri?"

Friends FACT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang