Dua Puluh Empat: Broken🙅

17 4 0
                                    

Assalamualaikum eperibadii💃

Akhirnya kita sampai di bagian dari prolog hehehe🙋

Dan itu berarti kita sudah sampai di klimaksnya otee🤗

So, to the po aja ya?

Happy reading gaess🤗😘

💔

"Fakta Lo bilang? Ha-ha nyatanya yang Lo sebut fakta itu cuma sebatas wacana yang belum Lo cari kebenarannya. Sadar Vin! Jangan egois! Gue nggak mau keegoisan Lo ini bakal jadi Boomerang buat Lo di suatu saat nanti! And the last, you'll regret that"
😡Annabella Alessia Maheswari

💔

Farren membuka matanya perlahan, sebelum dia sedikit memicingkan matanya karena sinar matahari yang menusuk netranya.

Saat penglihatannya tidak lagi berbayang, dia dibuat tersenyum kecil saat melihat Kaira yang tertidur pulas dalam posisi duduk bersandar punggung sofa.

Tak ingin membuat Kaira pegal gara-gara dia. Farren langsung duduk tegak sambil memperhatikan Kaira. Tiba-tiba Kaira membuka matanya dan sontak kedua pasang netra mereka saling beradu. Dan atmosfir sekeliling nampak membeku. Netra setajam elang dan netra seteduh awan milik mereka saling menumpahkan keluh kesah dalam diam.

Hingga. . .

"Ehmm" Pada akhirnya sang elang mematahkan tatapan mereka dengan memalingkan wajah dan berdehem canggung lalu dia buru-buru menatap jam dipergelangan tangannya.

"Udah jam istirahat. Kita turun gih!" Ajak Farren sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Eittss! Jangan bergerak! Tetep disini biar gue yang pesenin dan anter kesini!" Tolak Kaira sambil ikut berdiri pula.

"Nggak usah! Gue masih punya kaki!"

"No No No! Tetep disini! Gue yang bakal pesenin. Sekalian gue ngadem disini. Kalo entar di kantin yang ada tambah gerah"

"Ck. Terserah"

"Lo mau pesen apa?"

"Samain"

"Ehm. Hokay! Tungguin ya? Gue nggak bakal lama kok!"

"Hmm"

💔

Di sebuah kamar mandi cewek Calvin baru saja menyelesaikan aktivitasnya dengan ditemani sebuah kasak dan kain pel.

Kalau ditanya kenapa? Itu karena kejadian tadi saat dia membuat keributan dan sebagai hukumannya dia diminta membersihkan toilet wanita.

"Anjir! Gara-gara tuh bocah setan, gue malah kena sial!" Dumelnya kesal. Hingga masuk seorang cewek yang berdiri di samping Calvin yang tengah mencuci tangan di wastafel.

Calvin menoleh dan mendapati Bella yang bersedekap dada dengan tatapan tajamnya.

"Gimana rasanya ngasak kamar mandi cewek?"

"Capeklah! Pake nanya lagi! Lagian ngapain Lo kesini?" Dengus Calvin kesal.

"Cuci muka" jawab Bella santai dengan beralih menuju ke wastafel. Dia mengelus facial foam dari saku roknya dan mulai membersihkan wajahnya. Tak memperdulikan wajah masam Calvin karena sengaja atau tidak Bella menyiratkan beberapa tetes air mengenai wajah Calvin yang tengah berada di sampingnya.

"Pelan-pelan dong bell! Basah semua kan jadinya wajah gue!" Dumel Calvin yang tidak diindahkan oleh Bella yang kini sudah menyelesaikan acara membersihkan wajahnya lalu beralih menatap serius kearah Calvin.

Friends FACT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang