Let's read gengs🤓😇
😔
"Kebahagiaan yang hakiki bukan saat kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Melainkan saat kita mendapatkan apa yang kita butuhkan"
😿Author Cekk!😔
Waktu berjalan di porosnya. Memberikan kesan berbeda akan setiap orang yang berpijak diatasnya. Entah kesan baik ataupun buruk. Itulah konsekuensi yang diberikan oleh waktu. Hingga mau tidak mau kita harus menerima disaat waktu mulai menunjukkan kepada kita. Apa itu yang disebut Karma.
Beralih pada kisah mereka yang terpisah oleh ego. Hingga kini semua tak lagi seperti semestinya.
Farren dengan kekecewaannya yang membawanya selalu mengasingkan diri di pembatas rooftop. Meskipun fitnah yang dulu ditujukkan padanya telah terkikis habis oleh waktu.
Sedang, Albian Pratama dengan kekosongannya yang menariknya sedikit menjauh dari hiruk-pikuk sekolah dan lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan. Entah untuk melamun ataupun belajar.
Sementara Tara, dia masih setia dengan janjinya untuk selalu menjaga Calvin. Walaupun, dia lebih banyak memilih diam, dimana diamnya dengan diam-diam selalu mengirimkan chat kepada Farren sekedar menanyakan kabar ataupun perihal lomba.
Dan, jangan lupakan. sang tokoh utama yakni Calvin Alfiandri Pradipta yang masih setia dengan keegoisannya dan keobsesifannya.
Lantas, bagaimana kabar trio cecan? Alias Kaira, Raya dan Bella? Mereka mengambil jalan tengah dengan menghabiskan waktu senggang di kelas. Ketimbang ke kantin. Karena ujung-ujungnya bakal buat hidup mereka tak tenang karena adanya seorang Calvin yang masih setia dengan keegoisannya.
Hingga suatu hari, tepat di h-5 menuju perlombaan dan bertepatan dengan hari ultah Calvin.
Tembok pembatas Rooftop sekolah, disinilah Farren sekarang ditemani sebuah headset yang menyumbat telinganya. Hingga bunyi 'Kling!' dari ponselnya mengalihkan pandangannya yang semula menatap langit siang.
Sebuah pesan masuk, membuat Farren mengerutkan dahi.
"Papa tumbenan ngirim vn ke gue" gumamnya heran kemudian menekan tombol play di vn tersebut dan terdengar suara berat sang papa yang sangat dirindukannya. Ya. Meskipun dia terlihat marah dan tidak terlalu menyukai kedua orang tuanya. Namun, hatinya tak pernah bohong kalau sebenarnya dia sangat membutuhkan mereka.
Papa Bara:
[Assalamualaikum ren, ini papa. Nanti malam papa benar-benar pulang nak. Maaf kalau selama ini papa cuma memberikan harapan palsu sama kamu. Ah ya ren. Jadi nanti malam, kamu bisa jemput papa di bandara sekalian nanti papa mau ngajak kamu dinner dan disitu papa akan jelaskan semuanya sama kamu. Kamu bisa tanyakan apapun yang mengganjal dalam fikiran kamu. Papa janji ren! Wassalamu'alaikum]
Farren mengerutkan keningnya dalam sebelum kembali mendengarkan voice note itu lagi. Setelah untuk kedua kalinya Farren menarik segaris senyum tipis. Lalu membalasnya.
Me:
Mn bktinya klo ppa gk bhg?Tak lama papanya mengirimkan sebuah foto tiket pesawat ke Jakarta dan seketika senyum Farren tertarik sempurna.
Papa Bara:
*Send Pict*
th bktix, jm 8 pp dh smp idn.Me:
Ok. Nnt mlm frn jmpt pah!Papa Bara:
👍👶🏼 (okay baby)Me:
Aq bkn 🐷
😒👴🏾(Dasar tua Bangka!)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends FACT [END]
Roman pour Adolescents[COMPLETED] Teenfiction-Friendship-Romance -🤝- Tetaplah nyata... Sebagai sahabat yang selalu ada di saat suka ataupun duka.. Tetaplah setia... Walau suatu saat ada luka yang aku torehkan.. Atau... Bila kau tak lagi bisa.. menjadi sahabat yang kupin...