Lima : Friendzone

39 6 0
                                        


Happy reading Ok👌

🐾

"Zona teman bukanlah zona nyaman, melainkan zona siaga. Karena sewaktu-waktu kalian harus siap bila salah seorang dari kalian memilih untuk keluar dari zona tersebut"
✍️ Author

🐾

Keesokan harinya...

Kringgg... ! Kringgg....!

Bel istirahat berbunyi,

Di kelas XI IBB 2

beberapa anak ada yang berhamburan keluar kelas, ada yang masih mencatat di kelas. Dan ada pula yang sibuk dengan alam mimpinya.

Salah satunya adalah Farren yang tengah tertidur pulas dengan menelungkupkan kepalanya kedalam lipatan tangannya. Namun... Tiba-tiba...

'BRAKK!'

Farren yang awalnya tertidur langsung terlonjak kaget sampai langsung berdiri dari tempat rebahannya. Hingga merasakan sensasi pening di kepalanya gara-gara terbangun dari tidur dengan cara tidak elit.

"Shit?!" Umpatnya sambil memijit pangkal hidungnya.

Saat merasa peningnya sudah hilang. Dia melirik tajam kearah Calvin yang cengar-cengir tanpa dosa disamping mejanya.

"Lo udah gila?!" Sentak Farren dengan suara seraknya yang membuat Calvin garuk-garuk tengkuknya dengan tetap cengengesan.

"Ya mangap! Anggep aja itu karma Lo karena gue kemarin juga pernah Lo kagetin kayak gitu"

"Jadi ceritanya Lo bales dendam gitu?" Tukas Farren dengan menyeringai kecil.

"Bukan balas dendam tapi ngingetin kalo karma itu emang ada"

"Karma datangnya dari Tuhan, bukan dari manusia modelan kayak Lo!" Ujar Farren enteng lalu berlalu begitu saja keluar kelas setelah menabrak keras bahu Calvin.

"Anj--auhh!" Belum selesai Calvin mengumpat ada seorang cewek yang mencubit keras lengannya.

"Iihh...! Bebelac! Sakit anj--auhh! Ahh lepas dodol sakit ini! Auhh!" Calvin kembali mengaduh saat cewek itu menjewer telinganya.

"Sekali lagi gue denger Lo ngumpat. Gue cabein tuh mulut mercon Lo! Mau?!" Ancam cewek itu yang membuat Calvin kicep.

"Yaa.. mangap! Namanya human nggak luput dari kata ngumpat! Abis tuh si mangki bikin greget bingits bell"

Cewek itu pun melepaskan jewerannya. Lalu ganti bersedekap dan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Eh. Eh kok ngambek ciihh bebb...?  Abang janji deh Nggak bakal ngomong kasar lagi" goda Calvin dengan menoel dagu cewek bername tag Annabella Alessia M. Yang langsung ditepis kasar oleh Bella.

"Just fyi, kalo Lo lupa. Nama gue Bella! B-e-l-l-a! Bukan beb! Apalagi bebelac!" Jawab Bella ketus yang justru membuat Calvin cekikikan. Dan hal itu membuat Bella mendengus kesal.

"Yaa sorry beb, eh-- bela maksudnya hihihi. Eh.. ngemeng-ngemeng.... Lo mau ke kantin kan?"

"Iyaa... Nunggu raya dulu tapi"

"Emang si raya kemana?"

"Toilet"

"Oohh.  Yaudah. Gue duluan ya? Jangan lupa nyusul" pamit Calvin sambil mengacak puncak kepala Bella. Hingga membuat Bella terdiam. 'Speechless'. Ini bukan sekali Calvin mengusak puncak kepalanya, dan bukan sekali pula dia merasakan sesuatu yang bergemuruh kencang dalam hatinya dan berusaha untuk mendobrak keluar. Tapi, apalah daya. Status mereka cuma sebatas SAHABAT. Just a friend. Sahabat kecil yang terpisah lama dan kembali dipertemukan di bangku SMA.

Friends FACT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang