Langit pulang saat matahari mulai meredup di arah barat, jingga nya warna sang mentari membuat hari Langit sedikit melega hingga akhirnya Langit mengeluarkan ponsel nya untuk mengambil beberapa gambar matahari terbenam. Setelah puas dengan gambar-gambar yang ia ambil Langit lalu beranjak kembali menyalakan motor nya lalu segera pulang ke rumah.
kerumunan yang ada di depan Rumah Langit berhasil membuat Langit mengernyit bingung, ia lalu turun dari kendaraan nya di depan rumah tetangga dan segera menghampiri kerumunan apa yang terjadi,
Dua mobil polisi yang masih menyala membuat Langit sontak memasuki rumah nya degan menerobos beberapa petugas yang ada di depan rumah Langit.
"Bunda!" Langit menjerit terkejut saat ia mendapati sang Bunda yang telah tergetelak pingsan di pangkuan Mas Saka, Langit dengan cepat menghampiri Ayesha serta Mas Saka."Mas, ada apa? kenapa banyak polisi? kenapa mereka masuk ruangan seenaknya?", pertanyaan yang di lemparkan Langit tak mendapatkan sedikitpun balasan dari Mas Saka yang masih mematung bingung. Langit menatap sekeliling dengan khawatir, terlihat Mas Esa dan kak Biru yang tengah berbincang dengan sang polisi.
"Kami dari pihak petugas Polri dengan surat penangkapan resmi untuk sodara Arjuna putra, manager perusahaan properti PT AdiJaya sebagai pengguna narkoba golongan dua berjenis Morfin dengan pidana penjara maksimal dua tahun untuk itu silahkan mencari pengacara untuk mendampingi tersangka di pengadilan" Penjelasan dari sang polisi ber lencana itu membuat Langit tertegun.
kakak nya pengguna Narkoba?
Langit menggeleng tak percaya mengusir pikiran buruknya,
"Nggak itu semua fitnah, saya bukan pengguna Narkoba"Suara Mas Juna yang tengah di tangkap sang petugas mengalihkan atensi Langit serta kakak-kakak nya yang lain
Juna menatap satu persatu adiknya tanpa terkecuali Langit dengan helaan nafas kasar,
"Biarin saya bicara dengan adik-adik saya dulu" ucap Juna dengan tenang pada kedua petugas yang tengah memegangi kedua tangannya. Melihat itu sang petugas mengangguk, mendapat kesempatan berbicara Mas Juna lalu memanggil semua adiknya kecuali Raja yang memang sedang tidak ada di rumah.
"Dengerin Mas, jangan terlalu di fikirin tentang ini, mas ga pake narkoba sedikitpun mas menduga ini cuma fitnah aja jadi kalian ga perlu fikirin keadaan Mas, kalian harus jaga Bunda sebaik mungkin selama Mas gada okey, kalian percaya sama Mas kan?" ucap Mas Juna dengan lembut meyakinkan semua adik-adik nya agar tetap tenang.
"Saka, bantu mas cari pengacara untuk bantu mas ya" Lanjut mas Juna sambil menatap adik keduanya itu. Saka mengangguk paham dari kejauhan karna masih menjaga sang Bunda yang masih tak sadarkan diri.
"Kalian percaya sama Mas kan?" Mas Juna bertanya sekali lagi pada adik-adiknya, setidakya yang Mas Juna butuhkan sekarang adalah kepercayaan serta dukungan dari adik-adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT DAN SEMESTA
Fiksi PenggemarJangan lupa follow dulu karna mungkin ada beberapa yang di privat Seseorang pernah bertanua pada saya "kak kenapa si harus Langit?" Membaca komentar itu, aku sedikit terhenyak dan tersenyum. Jemari ku mulai mengetik sebuah jawaban yang tersimpan dan...