Sepulang dari rumah warung Bu Memed, Langit tak langsung pulang melainkan pergi ke toko bunga membeli se buket bunga lily berwarna pink tua favorit sahabatnya. Hari ini bertepatan dengan kemo yang Embun lakukan, ia ingin menyemangati gadis itu setelah melakukan kemoterapi.
Langit melangkahkan kaki nya dengan semangat menyusuri lorong demi lorong rumah sakit serta sesekali menyapa perawat atau dokter yang ia kenali."Langit" Sebuah panggilan dari suatu ruangan yang baru saja ia lewati membuat Langit kembali mundur untuk menghampiri seseorang yang baru saja memanggilnya. Melihat pria yang baru saja memanggilnya itu membuat Langit memutar bola matanya malas.
"Hehehe telat atau nelat ini" ucap nya sambil menunjukkan sebuah kalender yag tertata rapi di atas meja sang dokter yang menterterakan nama Langit di salah satu tanggal yang telah terlewat.
"Kelupaan dok" Balas Langit pada dokter Naresh yang ada di hadapan nya dengan jengah.
"Besok kesini buat kontrol, kalo kamu gamau kemo seenggaknya kamu rutin kesini" ucap dokter naresh berulang kali pada pasien nya satu ini.
" Iya iya dok, besok saya kesini pagi pagi" seru Langit akhirnya membuat dokter Naresh mengangguk senang.
"Tumben kamu udah ga main ke rumah lagi, lagi berantem sama Rai?" tanya dokter Naresh pada Langit mengenai pasal hubungannya dengan sang kekasih.
Langit mengangguk.
"Baikan ya, kakak gak suka Rai deket deket sama cowo ninja merah itu" ucap dokter Naresh yang telah mengganti gelarnya menjadi sebutan kakak, Langit terdiam mencerna kata kata yang baru saja di katakan kak Naresh mengenai pria yang dekat dengan Rai. Cowo ninja merah, itu kakak nya yang berarti Rai benar-benar menyelingkuhinya dengan kakak nya sendiri.
"Kalo kita memang jodoh pasti aku sama Rai bakal bareng lagi kok kak" ucap Langit bijak.
"Orang baru itu emang kelihatan baik dan terkesan sangat menarik tapi untuk usrusan nyaman dan perasaan, orang lama bakan tetap menjadi pemenang nya Langit, jadi kakak berharap kamu dan Rai benar-benar bisa akur lagi kayak dulu karna cuma kamu yang berhasil nenangin gadis itu"
Tingg
Dentingan ponsel milik Langit membuat langit dengan cepat merogoh sakunya lalu mengecek siapa yang baru saja memberikan notifikasi pesan untuknya.
Embun
15.43Langit
Kamu kapan kesini?Langit
15.44Sebentar lagi
Embun
15.44Aku sendirian
Tadi ada dokter sama perawat kesini terus ngomong aneh aneh kan jadi ngeselin :(
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT DAN SEMESTA
FanficJangan lupa follow dulu karna mungkin ada beberapa yang di privat Seseorang pernah bertanua pada saya "kak kenapa si harus Langit?" Membaca komentar itu, aku sedikit terhenyak dan tersenyum. Jemari ku mulai mengetik sebuah jawaban yang tersimpan dan...