Yogyakarta, menjadi tempat lahir dan besarnya anak-anak hebat dari kelurga sederhana yang dibangun oleh Pak Hadi dan istrinya. Memiliki enam putra yang menjadi semangatnya saat bekerja membuatnya terenyuh, Keluarga yang penuh dengan canda tawa oleh para anggota keluarga ini membuat keluarga sederhana itu nampak harmonis, tapi itu dulu sebelum sang bapak meninggalkan mereka untuk selama-lamanya,
"Selamat pagi" Si Bungsu berucap menyapa semua anggota keluarganya yang tengah duduk di meja makan menikmati makanan yang sang Bunda buat. Tak ada balasan yang Bungsu terima dari sapaannya untuk sang kakak.
"Langit berangkat" ucap Langit setelah ia mengenakan sepatu yang telah terlihat lusuh. Tak peduli apa para kakak nya akan peduli atau tidak yang terpenting dirinya telah berpamitan dengan baik. Langit menghampiri sebuah motor bekas dari kakak nya yang masih terlihat baik untuk di pakai. Jam menunjukan pukul setengah tujuh pagi, Langit masih bisa menikmati udara pagi dengan motor antik itu menuju sekolah.
srett tinnn tinnn
Langit begitu terkejut saat sebuah motor berwarna merah menyalipnya dengan kecepatan tinggi membuatnya hampir oleng dan terjatuh.
"Mas Raja kebiasaan" lirih langit menatap motor merah yang Langit yakini milik kakak nya yang semakin menjauh dari pandangan. Langit kembali fokus pada jalanan untuk bisa sampai di sekolah dengan baik.
Rabu yang sangat membosankan bagi Langit, sang guru yang hanya memberikan tugas lalu keluar begitu saja entah kemana membuat Langit merasa kesal, ia membayar SPP dengan mahal namun malah guru nya yang sering seenaknya.
Langit termasuk murid berprestasi di sekolah, namun bukan berarti anak itu memiliki banyak teman di sana. Langit merupakan murid yang pendiam dan tidak banyak tingkah di sekolah namun hal itulah yang menjadikan Langit sebagai sasaran empuk para anak-anak tak tau aturan yang sok berkuasa.
Raja dan Aksara dkk, sekelompok remaja populer di SMA Buana yang berhasil menjadikan langit sebagai budak mereka, dan sialnya Aksara berada satu kelas langsung dengan Langit membuatnya sedikit terganggu akan keberadaan Aksara. Di kelas, Aksara termasuk murid pintar setelah Langit, keduanya selalu bergeser atas bawah saat hasil ujian keluar menempati nilai terbaik dalam satu angkatan mereka. Aksara dan Raja yang menjadi ketua serta wakil tim basket menjadikan Aksara pria yang selalu ingin di pandang tinggi itu semena mena pada Langit.
"Lo ngalahin gua cuma dengan dua angka? dan lo bakal dapet balasan buat satu angka itu langit" Aksara berucap dingin setelah melihat nilai nya yang terpaut dua poin di bawah Langit dalam ujian harian matematika, Langit yang mendapatkan nilai 98 dan Aksara yang mendapatkan nilai 97 poin.
Setelahnya, Aksara keluar dari kelas dengan hati yang dongkol menuju kamar mandi, Aksara mencuci kedua tangannya yang telah penuh dengan sabun dengan kasar sembari melihat wajahnya sendiri yang tersulut emosi di depan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT DAN SEMESTA
FanficJangan lupa follow dulu karna mungkin ada beberapa yang di privat Seseorang pernah bertanua pada saya "kak kenapa si harus Langit?" Membaca komentar itu, aku sedikit terhenyak dan tersenyum. Jemari ku mulai mengetik sebuah jawaban yang tersimpan dan...