"Ih yah kok Raja tega sih kayak gitu sama adek nya sendiri, coba aja kalo dia gak diem waktu Langit di pukul, coba kalo dia gak sembunyiin obat-obatan itu, coba aja dia gak egois, pasti Langit bakal tetep jadi sahabat ayah kan sampe sekarang" remaja laki-laki di samping nya itu membuat sang ayah meletakkan kembali secangkir kopi yang ia baru saja sesap.
Rotasi pikiran nya melayang saat dulu ia memiliki pemikiran yang sama seperti sang anak.
"Kalo kamu sekarang nyalahin Raja, kasih tau ayah bagaimana sudut pandang kamu dari sisi anak itu?"
"Ayah belain Raja? Bukan nya sahabat ayah Langit?" pertanyaan dari sang anak membuat sang ayah hany terkekeh singkat, ia lalu menatap putra keduanya itu dengan tulus.
"Kamu tau cerita dari sudut pandang Raja? Sejak tadi Ayah hanya bercerita dari sudut pandang Langit, apa kamu memahami nya? Apa kamu tidak menyadari sesuatu?" tanya sang ayah lagi, mencoba memberikan sebuah konteks kehidupan dari masa lalu sahabat nya agar dapat di petik oleh sanh anak.
Remaja itu menggeleng,
"Raja itu tidak salah sama sekali, dia hanya seorang anak kesepian yang berusaha mencari sandaran untuk dirinya sendiri, dan ketika ia mendapat sandaran maka sandaran itu akan meninggalkan nya begitu saja dan begitu seterusnya, jika Langit masih memiliki ayah dan yang lain maka tidak dengan Raja, hati dan batin nya kesepian bahkan satu satu nya gadis yang ia percayai untuk terakhir kalinya pun meninggalkan nya meski perempuan itu yang harus disalahkan" lanjut sang ayah menjelaskan secuil cerita singkat dari Raja.
"Ayah" panggil remaja laki laki itu yang semakin tertarik dengan cerita masa lalu dari ayah nya ini.
"humm?"
"Lalu bagaimana dengan gadis rambut pendek yang mengkhianati Langit? Apa dia bahagia? Apa dia menyesal? Ceritakan pada ku" lanjut sang anak cepat, seragam yang masih melekat di pakaian sang anak tak membuat nya merasa kelelahan meski ia baru saja pulang sekolah sejak tiga jam yang lalu.
"Rainey, gadis itu kembali menciptakan cerita menarik meski setelah kematian Langit"
"JAKA! KAMU SEMBUNYIIN BUKU CATATAN KU YA?!?" Teriakan remaja lain dari dalam rumah membuat anak bernama Jaka itu mendecak sebal saat saudara kembar nya menganggu nya dan sang ayah saat sedang bercerita.
"NUDUH KAMU, CARI SENDIRI " Balas Jaka kesal membuat sang ayah segera meminta sang anak untuk masuk dan mengganti pakaian nya.
"Bantuin Jati cari buku nya, kamu tau kan di pelupa" ucap sang ayah dengan nada lembut pada sang anak, Jaka sama sekali tak membantah meski penampilan anak itu yang terlihat sangat urakan dan nakal. Tapi ia sama sekali tak akan membantah pada sang ayah.
"Tapi Ayah janji ya, ceritain kisah mereka lagi nanti ke Jaka, kisah merekah rumit, Jaka suka dengernya"
"Iya, Ayah pasti cerita nanti tentang Raja, Rai, dan yang lain, mereka punya cerita menarik yang tidak akan pernah kamu duga"
Setelah kepegian sang anak adopsi nya masuk ke dalam rumah, ia lalu menyesap kembali kopi yang di hidangkan oleh Jati dengan nikmat sembari menatap cerahnya Langit biru yang membentang di angkasa,
"Nama kamu itu Langit, sudah kodratnya kamu kembali ke rumah ternyaman kamu di atas sana, aku senang kamu udah gak sakit sakitan lagi, derita mu telah selesai meski tidak dengan yang lain Langit"
......
Apa kalian mencium spoiler season 2?
Kisah dari sudut pandang Raja?
Aksara yang dijadikan boneka sang ayah?
Mingyu yang sempat hilang kendali?
Ayesha yang sempat stress?
Esa yang semakin tempramental?
Perasaan Rainey setelah kepergian Langit?
Kebencian yang menjadi jadi?
Harapan Langit yang di lupakan?
Kesepian?
Sendiri?
Ahh iya
Sudah takdir nya dia selalu sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT DAN SEMESTA
FanfictionJangan lupa follow dulu karna mungkin ada beberapa yang di privat Seseorang pernah bertanua pada saya "kak kenapa si harus Langit?" Membaca komentar itu, aku sedikit terhenyak dan tersenyum. Jemari ku mulai mengetik sebuah jawaban yang tersimpan dan...