Langit 40

14.7K 1.8K 42
                                        

SMA Buana, sekolah yang Langit tempati untuk sekolah itu kini tengah menggelar prosesi wisuda kelulusan. Langit harus menunda waktu nya karna ia yang di keluarkan dari sekolah karna ia tak pernah masuk hampir setengah tahun lebih. Prestasi yang sangat amat disayangkan jika di lupakan sekarang.

Rai duduk di sebuah kursi kayu yang cukup jauh dari posisi panggung, dress panjang berwarna cream cantik di balut dengan sebuah kalung mendali kelulusan tak membuat nya berminat sedikitpun untuk ikut berfoto sama seperti teman-teman nya.

FLASHBACK ON

Rai dan langit tengah duduk menikmati langit sore yang begitu indah di rumah pohon mereka, Langit menyenderkan kepala nya di bahu gadis itu sambil memejam kan matanya membiarkan mentari menerpa wajah nya.

"Besok kalau lulus mau apa?" tanya Langit pelan pada gadis di samping nya ini, jemari Langit yang masih mengenggam erat jemari Langit membuat Langit melepaskan tautan jemari mereka lalu menghadap Langit.

"Kuliah, maybe"

"Nikah yuk Rai, kan udah legal"

Plak

Rai memukul lengan kekasih nya itu cukup keras membuat Langit langsung mengusap lengan nya yang di pukul oleh Rai.

"Kan kalo udah kuliah boleh nikah, takut kamu oleng soal nya, aku gak mau kehilangan kamu" balasan langit membuat Rai terkekeh,

"Kamu mikir nya kejauhan tau" ucap Rai menatap wajah Langit yang terlihat lesu.

"Kamu mau aku nanti sosmed aku isinya jualan terus depan rumah jadi warung? Kau gak mau punya istri karir?" lanjut Rai lagi, langit lalu memeluk gadis di samping nya ini dengan perlahan.
Bagaimanapun, Langit sangat menyukai pelukan hangat dari Rai saat dirinya sedang dalam keadaan kalut.

"Nanti kalo kita nikah beneran gimana?"

"Aku bikin syukuran 7 hari 7 malem tau"

Balasan dari langit membuat Rai mengernyit tak percaya.

"Oke sebulan full kalo gitu, tapi kita cari uang dulu yang banyak , kamu jaga lilin nya aku yang keliling" ucap Langit dengan nada bangga serta sebuah jempol yang yang ia berikan sebagai tanda setuju nya.

"Ngawur"

FLASHBACK OFF

"kenapa malah aku yang mau itu sekarang" ucap Rai samar menatap sebuah piala sebagai penghargaan siswa terbaik, dari arah pandang nya yang lain. Ia menatap Aksara yang tengah berlari ke arah nya dengan piala serta ijasah yang ia bawa.

"Rai!" panggil Aksara dengan nada lelah setelah berlari, jas yang seharusnya rapi kini telah berantakan membuat Rai sontak berdiri menghampiri Aksara.

"Langit"

"Kenapa sama Langit?" tanya Rai pada Aksara yang menyebutkan nama Langit dengan nada panik penuh ke khawatiran.

"Langit masuk rumah sakit" balasan yang Rai terima membuat nya langsung mengikuti langkah Aksara yang akan membawanya bertemu dengan Langit.

"Kalo aja Langit ga cinta mati sampe bodoh sama cewe gatau diri kaya lo, gua ga bakal ngajak lo ketemu sama dia " ucapan Kasar Aksara membuat Rai yang duduk di belakang menunduk.

"Aksara jangan gitu, dia perempuan" balas Mingyu yang duduk di bagian kemudi memperingati Aksara yang berucap kasar pada Rai meski ia paham akan sifat pria di samping nya ini.

Aksara menyenderkan tubuh nya lalu mengusap wajah nya gelisah setelah mendengar kabar dari Mingyu jika Langit masuk rumah sakit malam tadi.

"Oke oke jadi kata Pak Rafa gimana? Kondisi tu anak sekarang gimana?" tanya Aksara pada Mingyu yang memfokuskan penglihatan nya pada jalanan.

LANGIT DAN SEMESTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang