07. JEPIT BABI

2.1K 222 12
                                    

Masih pagi begini saja Jessie harus menghela nafas berkali-kali karena ulah adik kembarnya itu, Lisa dan Rosie. Plis, masih pagi Jessie mau menghirup udara segar sebentar saja rasanya susah sekali. Entah itu keributan Ajun dan Candra, Jane dengan masalah di kampusnya, bahkan anak kost sekalipun kalo ada masalah pasti minta bantuan pada Jessie. Bisa-bisa Jessie bakal buka pengadilan sendiri kalo gini terus

"Jadi ada apa?" kata Jessie sedikit geram dengan kedua tangan dia lipat depan dada. Baru saja dia mandi dan ingin mengeringkan rambut, Rosie datang ke kamarnya dengan merengek di susul Lisa di belakang.

"Semalem Lisa kan pergi sama anak kost nah gue engga, terus dia pinjem jepit Babi gue tapi malah di ilangin." kata Rosie merengek sambil menggoyangkan tangan Jessie.

Lisa tidak terima dia menyodorkan jepit Babi yang baru dengan model yang lebih modern berbeda dengan yang punya Rosie, "Tapi gue tanggungjawab Roci, nih gue ganti yang baru."

Jessie memijat keningnya yang terasa sedikit berdenyut, "Oke, gini ya Ci," Jessie mengehela nafas panjang. "Lisa kan udah ganti sama yang baru, jadi pake yang ini aja ya? hm?" kata Jessie sambil menyodorkan jepit Babi baru kepada Rosie.

Rosie mendudukkan dirinya di kasur dan menundukkan kepalanya, "tapi jepit yang Lisa ilangin pemberian Juned pas gue jadi mahasiswi baru."

Jessie menoleh ke arah Lisa dengan mata melotot dan memberi isyarat untuk minta maaf kepada Rosie. Lisa cemberut, dia juga tidak tau kapan jepit Babi sialan itu lepas dari rambutnya. "Cii, maafin gue ya gue kan nggak sengaja sumpah deh." katanya sambil bertekuk lutut di hadapan Rosie.

Jessie menggelengkan kepalanya, "Jadi pelajaran ya Lis kalo pake barang punya orang lain itu harus dijaga yang bener. Siapa tau barang itu penting bagi pemiliknya kan? kaya sekarang nih jepit Babi punya Rosie."

Rosie menghela nafas panjang, mungkin ada baiknya juga Lisa menghilangkan jepit pemberian Juned. Jadi dia bisa lebih mudah melupakan Juned. Tapi Rosie itu tipe orang yang menghargai pemberian orang lain. Bahkan pemberian dari orang yang sudah tidak bertegur sapa lagi dengan Rosie barangnya masih tetap aman tersimpan. Kata Rosie, ingat waktu dia kasih barang tersebut hubungan mereka masih dalam baik-baik saja.

"Oke gue maafin, tapi inget perkataan kak Jessie tadi!" kata Rosie membuat Lisa sumringah dan langsung memeluk Rosie. "Heem." kata Lisa sambil mengangguk.

Kali ini Jessie beruntung masalah cepat terselesaikan. Biasanya Jessie bahkan harus membujuk Rosie dulu supaya dia memaafkan Lisa. Begitupun sebaliknya kalo Rosie yang salah Jessie harus membujuk Lisa.

Setelah masalah si kembar selesai datanglah Jane yang disusul Ajun di belakangnya. "Gue sama Ajun bakal kegereja, pada ikut nggak?" tanya Jane.

Jessie melirik arloji putih yang melingkar manis di lengan kanannya, "kalian aja." Kali ini dia memang tidak bisa ibadah bersama, dia mau mampir ke suatu tempat yang sering dia kunjungi akhir-akhir ini bahkan mereka tidak tau.



°°°




"Anjim bagus gini pemandangannya, kenapa lo nggak pernah ngajak kita sih Jess!!" Hanbin berteriak heboh sambil memotret pemandangan membuat semua pasang mata menatap mereka.

Muka Jessie merah merona menahan malu akibat ulah teman yang satunya ini. Inilah alasan kenapa Jessie tidak mau mengajak banyak orang ke tempat persembunyiannya.

Jhonny menarik baju Hanbin agar duduk di tempatnya lagi. Jessie berdecak sebal, niat healing malah jadi pening. (Pening itu pusing ya ^__^)

Kenapa dia bisa tidak sadar kalo ada Jhonny, Hanbin, dan Irbam mengikutinya di belakang sih. Tau gitu dia kan bisa putar arah.

Irbam menyeruput kopi dan menutup resleting jaketnya rapat. Dia tidak tau kalo Jakarta punya tempat persembunyian yang seindah ini. Tau gitu kan dia bisa mengajak Mina kesini sebelum putus.

KOSAN BABEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang