Sudah sekitar dua hari, tidak ada yang tau keberadaan Yuta. Di telfon juga Yuta tidak aktif, bahkan menanyakan ke teman-teman dekatnya juga tidak ada yang tau. Mereka juga bahkan menanyakan hal yang sama, dimana Yuta?
Semua anak babeh berkumpul di ruang santai anak kost. Mereka sedang berdiskusi masalah Yuta yang hilang tanpa kabar.
"Udah ngecek cctv belum?" tanya Jaka.
Jessie melirik dan terdiam, "oh iya juga ya." kata Jessie baru teringat. Kenapa tidak mengecek cctv saja dari kemarin. Jaka menepuk dadanya bangga, "ckckck, diantara otak-otak yang ada disini, cuma otak gue yang berfungsi."
Jaya melempar bantal sofa kepada Jaka, "enak aja lo kalo ngomong."
"itu cuma kebetulan." protes Lisa.
"Yuk, Jane anter." kata Jessie kepada Jane yang sedang fokus pada laptopnya. Jane mendongak menatap Jessie, "yuk." katanya kemudian berdiri dan menuju ruangan cctv yang berada di rumahnya. Jessie dan Jane meninggalkan mereka semua di ruang santai untuk mengecek cctv.
Rosie berdiri dari duduknya, "Guys, order makanan yu." katanya.
Hanbin yang tadinya hanya terduduk lemas langsung berdiri, "Gass, Ci, gass." ucapnya dengan semangat.
"Iya, Ci, cepetan pesen." kata Irbam ikut menimpali.
Rosie terlihat mencari makanan apa yang kira-kira bisa porsi besar dan enak. Pilihannya jatuh kepada Pizza. "Ah, pizza aja gimana?" tanya Rosie.
Hanbin kembali terduduk lemas, "pizza mah bosen, Ci," kata Hanbin.
Rosie kembali lagi melihat makanan apa lagi yang enak, "Mekdi?" tanya Rosie.
"Ayam lagi, bosen." kata Bobi.
"Burger?"
"Burger juga bosen." kata Jaka.
"YA TERUS APA ANJING SEMUANYA BOSEN." bukan Rosie yang teriak melainkan Lisa. Lisa emosi mendengar jawaban anak kos, bukannya bantu mencari makanan kek atau apa.
"Baso?" celetuk Jhonny.
"NAHHHH, BOLEH TUH."
"IYA GAS BASO AJA."
"DUH ANJING KENAPA NGGA BILANG DARI TADI JON."
Lisa melipatkan kedua tangannya, " sekarang siapa yang mau belinya?" tanya Lisa. Bukannya menjawab semua hanya beradu pandang, "jangan sampe nih sendal melayang di kepala kalian ya."
"Gue aja deh," kata Irbam mengajukan diri.
"satu lagi siapa?" tanya Lisa kembali.
"Sama gue aja, Lis, kalo nggak pada mau." ucap Rosie.
Lisa menghela nafas panjang, susah memang berbicara dengan manusia-manusia minus akhlak. Mereka tidak mau repot, maunya langsung enak.
Jaya berdiri, "gue aja lah." kata Jaya.
"Yaudah gih berangkat keburu malem, masalah pesenan ntr gue chat." kata Lisa kepada Irbam dan Jaya. Irbam mengacungkan jempolnya, berlalu pergi bersama Jaya membeli baso.
"Yaudah siapa yang mau anter gue ke Indomaret?" tanya Rosie kepada anak-anak kost.
"Aduh maaf Ci, gue pengen boker." ucap Hanbin berlari menuju kamarnya, untuk menyetor.
Euno berdiri, "yuk sama gue, sekalian beli rokok."
Karena Rosie hanya mengenakan baju lengan pendek, dia menarik hoodie Jeka. "Pinjem, Jek, gue males ke atas." kata Rosie.
Saat Jeka mau membuka hoodienya, Jefry menyodorkan jaket kulitnya pada Rosie. "Nih, pake yang gue aja, lebih anget." Rosie mengambil jaket Jefry dan mengenakannya, "thank you, gue pinjem dulu ya." kata Rosie dan berlalu menyusul Euno yang memang sudah menuju parkir motor duluan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN BABEH
FanficKOSAN BABEH. Para Mahasiswa tentu sudah tidak asing lagi dengan Kosan yang satu ini. Selain banyak di gemari karena Babeh memiliki 4 putri cantik. Kosan ini juga dijuluki rumah untuk pulang. Rumah bagi mereka yang tidak tau rasa hangatnya sebuah rum...