33. TUGAS

1.4K 156 19
                                    

Lisa menghembuskan nafas melihat orang-orang yang mulai keluar dari supermarket itu. Mengenakan kaos crop top dan celana jeans di atas lutut itu ikut keluar sambil mengintip apakah masih hujan di luar. Sudah 30 menit lamanya Lisa menunggu hujan reda sambil menyeruput susu yang ia beli disana. Dan yang lebih sialnya Lisa tidak membawa kendaraan ataupun payung, alhasil dia terpaksa harus meneduh sampai hujan reda. Lisa ikut keluar melihat hujan sudah reda.

"Pinter, musim hujan gini pake crop top."

Gadis itu terlonjak kaget setengah mati mendengar suara berat itu. Ia menoleh, terlihat seorang pemuda jangkung dengan hoodie hitam menatap datar ke arahnya.

Belum menjawab pria itu melepaskan hoodienya dan memberikannya kepada Lisa, menyisakan kaos putih oversize saja. "nih pake." perintahnya masih dengan nada datar. Lisa hanya bisa terpaku, sampai tidak sadar pipinya sudah merah merona menahan malu.

"SEKARANG HUJAN TAPI KO GUE GERAH YA." ucapnya dalam hati.

"Kak Regan ko bisa ada disini?" tanya Lisa basa-basi. Regan menunjuk sosok perempuan yang sedang membeli pisang goreng itu dengan dagunya. "Noh, nganter Arin." Lisa mengangguk lemas. Lisa yang semula seakan terbang oleh perlakuan Regan mendadak seperti langsung dijatuhkan detik itu juga.

'HAHAHAHAHA TIPE COWOK FRIENDLY SEKALI TERNYATA ABANG INI.' ungkap Lisa dalam hati.

"Habis ngapain lo?"

Lisa menyodorkan sebuah plastik di tangannya, peralatan untuk tugas kuliahnya. "Ini kak, habis beli ini." Regan mengangguk, "gue anter balik." Lisa dengan cepat menggelengkan kepalanya, "jangan, nanti kak Arin sendiri." katanya.

"Biarin ntar gue balik lagi kesini jemput Arin, lagian nggak lama kan nganter lo balik." Lisa menggigit bibir bawahnya bingung, "eum, nggak deh kak, gue udah minta jemput Hanbin." alibinya pada Regan. Padahal Lisa membawa handphone saja tidak, bagaimana dia bisa menghubungi Hanbin.

Regan menatap datar Lisa, "yaudah Hanbin yang anterin Arin, gue yang anter lo gimana?" Gadis itu menggaruk kepalanya frustasi, kesurupan apa si ini anak ngotot mau mengantar Lisa pulang. Padahal dengan jalan kaki aja Lisa bisa pulang sendiri. "Astaga, yaudah ayo cepet anterin gue."

"Lo diem disini, jangan kemana-mana." kata Regan.

Lisa mengangguk patuh, kalau sudah begini ya mau tidak mau Lisa hanya bisa menurut. Tak lama kemudian Regan kembali dengan motornya, dia menyerahkan helm yang dipakainya kepada Lisa, "nih pake, gue tau kegedean tapi nggak apa biar kepala lo nggak kena angin." Lisa mengambil helm tersebut dan memakaikannya.

Dari arah spion motor Regan, Lisa menatap wajah cowok jangkung itu dengan seksama. Saat matanya beradu tatap Lisa langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Lo kalo kemana-mana sendiri?"

Lisa mengangguk, "iya kak, kadang minta anter Chandra atau anak kost. Tergantung mood aja si, hehehehe." katanya sambil terkekeh.

"Mulai sekarang kalo lo perlu sesuatu bisa hubungi gue, jangan sungkan." kata Regan lembut.

Bukannya menjawab, Lisa malah tertawa mendengarnya, "Hahahahah, kalo gue tengah malem kepengen sesuatu gimana?" Regan menatap Lisa di spion motornya, "gue beliin." katanya dengan mantap.

Lisa tidak tau apakah yang di bicarakan Regan ini serius atau tidak yang jelas Lisa tidak mau berharap lebih. Regan pasti melakukan hal yang sama ke teman-temannya yang lain, buktinya tadi dia sedangan mengantar Arin.

Tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Lisa. Lisa melepas helmnya dan memberikan kepada Regan, "padahal tadi gue bisa jalan sendiri lagian deket cuma 10 menit."

KOSAN BABEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang