11. DONGENG MALAM HARI

2.2K 248 17
                                    

1.45 AM

"Kak Jess.."

Suara rengekan Lisa membangunkan Euno. Sebenernya sepulang dari dia makan di luar Euno tidak tidur, dia hanya memejamkan matanya. Takut tiba-tiba Lisa sadar, sepertinya sekarang. Tapi anehnya mata Lisa masih terpejam, atau mungkin Lisa hanya mengigau saja.

Euno menepuk pipi Lisa pelan, "Lis, Lisa, hey bangun, mau minum?" perlahan matanya terbuka. Muka Euno terlihat dekat dengan muka Lisa. Kalau saja Lisa tidak sedang sakit mungkin wajah tampan Euno sudah ada tato birunya.

"Sebentar ya gue panggil suster." kata Euno bergegas lari memanggil suster.

Lisa menarik nafasnya dalam, dia menoleh ke kiri terlihat Jane yang sedang tertidur pulas di pangkuan Jefry. Lisa heran kenapa bisa dua manusia dingin bisa tidur bareng?

Walaupun sakit, sifat jahil Lisa tidak pernah berkurang. Baru saja Lisa ingin mencari hapenya. Dia baru ingat kalau sekarang di rumah sakit dan tidak tau di mana keberadaan hapenya saat ini. kondisinya juga masih lemas, tidak ada tenaga untuk mencari hapenya. Bahkan duduk saja dia tidak bisa.

Akhirnya Euno datang sambil ngos-ngosan, "Ntar suster kesini." katanya dan kembali duduk di kursih dekat Lisa. "Pinjem hape boleh?" kata Lisa dengan suara pelan. Euno melongo, "Hah? buat apa?" tanya Euno bingung namun tetap menyodorkan hapenya kepada Lisa.

Tanpa lama lagi, Lisa langsung memotret dua manusia yang sedang tertidur itu. "Ntar kirim ke gue ya." kata Lisa dan kembali memberikan hape kepada Euno. Melihat kejahilan Lisa saat sedang sakit seperti itu Euno hanya bisa menggeleng kepalanya.

Kehadiran suster membuat suasana disana sedikit cair. Mereka langsung mengecek kondisi Lisa. Tidak lupa juga membantu Lisa mengganti pakaian yang disediakan oleh rumah sakit. Sedangkan Euno duduk di sofa luar kamar sambil bermain game menunggu suster selesai mengurus Lisa.

10 menit berlalu akhirnya suster tersebut keluar dan menghampiri Euno. "Kak, tolong pantau terus keadaannya ya. Kalau ada keluhan segera hubungi kami." Euno mengangguk dan tersenyum.

"Baik, Sus. Terimakasih." kata Euno dan langsung kembali menghampiri Lisa.

Euno kembali duduk di bangku. Punggung tangannya ditempelkan di jidat Lisa. "Gimana sekarang udah enakan?" tanya Euno mengecek kondisi Lisa. Soalnya tadi Euno sempat mengecek suhu tubuh Lisa dan itu memang lumayan panas.

Lisa mengangguk, "haus. Mau minum tapi jangan air putih, nggak enak."

"Justru harus minum air putih biar cepet sembuh, Alisa." Euno langsung mengambil gelas berisi air putih di meja dekat kepala Lisa. "Nih minum dulu." kata Euno menyodorkan gelas berisi air tersebut kepada Lisa.

Awalnya Lisa tetap tidak mau namun di paksa oleh manusia satu itu. "Kenapa si orang sakit kalo mau apa-apa kudu di paksa dulu? kenapa nggak langsung nurut aja? heran kan gue jadinya." Euno menggerutu sambil menyilang kan kedua tangannya didada.

Lisa menghela nafas, "Ya, namanya juga orang sakit. Seenak pizza atau bakso kalo di makan orang sakit rasanya tetep nggak enak." kata Lisa tidak mau kalah.

Euno mendesah panjang, dia tidak mau melanjutkan perdebatan ini. Bisa sampai season 2 kalo di lanjutkan, karena pada dasarnya cewek selalu benar. "Oke jadi mau apa sekarang? mau makan? atau minum lagi?" kata Euno dengan suara yang sedikit diturunkan volumenya.

Lisa menggeleng, "Mau pulang." jawab Lisa membuat Euno kaget. "Jangan ngadi-ngadi Alisa. Badan lemes kaya gitu mau pulang."

Ekspresi Euno yang semula terlihat serius berubah menjadi senyum jail. Dia juga merapatkan posisinya mendekat Lisa. "Atau mau gue ceritain kisah gue bisa jadi musuh bebuyutan Pak RT?" kata Euno sambil menaik turunkan alisnya.

Lisa mengernyit bingung, kenapa nih anak tiba-tiba mau mendongeng. Belum juga Lisa menjawab Euno langsung memulai ceritanya.

"Oke karena diem berati iya. Jadi gini, waktu itu gue sama temen gue abis pulang futsal kan, nah kebetulan lagi musim mangga. Kita yang liat mangga muda montok bawaannya kan pengen di jadiin rujak terus di cocol sambel. Orang tua gue mampu kok beli mangga. Tapi lo tau nggak fakta unik dari buah mangga?" tanya Euno membuat Lisa menaikan alisnya bingung.

"Katanya, mangga tetangga lebih enak dari pada beli sendiri." ucap Euno dengan pedenya.

"Itu namanya maling, bodoh, bukan fakta unik."

Euni berdecak, "Eih bener Alisa, coba deh ntar lo cobain metik mangga tetangga. Beuh... enak! di jamin ketagihan deh. Inget ya metik, bukan maling. Oke, lanjut cerita tadi aja ya, nah alhasil salah satu temen gue manjat pohon Pak RT. Baru aja temen gue mau metik tuh mangga, Pak RT keluar tuh dari rumahnya terus teriak, 'HEH NGAPAIN KALIAN' kata Pak RT. gue panik dong ya. Langsung cabut aja nih gue sama temen-temen sampe lupa kalo temen gue si Leon ketinggalan di atas pohon. Karena solidaritas pertemanan kita sangat kuat, alhasil gue dan temen-temen memutuskan untuk pulang aja ke rumah masing-masing, udah mau Maghrib takut si culik wewegombel."

Lisa menoyor kepala Euno, "solidaritas mata lo. Selain fakta unik mangga otak lo lebih unik juga ya." Lisa sedikit tertawa mendengar cerita nggak jelas Euno, "oke lanjut." katanya masih penasaran bagaimana kelanjutan cerita tidak jelas itu.

"Besoknya nih ya gue sama temen-temen gue dikumpulin nih di rumah Pak RT. Diiming-imingi dapet bantuan berupa duit. Karena menyangkut persoalan duit tanpa pikir panjang gue langsung tuh lari ke rumah Pak RT. Dan waktu gue datang semua temen-temen gue natap gue sambil senyum pasrah dan lambaikan tangan. Gue kaya Warkop DKI disitu, maju kena mundur kena yaudah gue juga ikut pasrah." Euno berhenti sejenak untuk minum air karena kisahnya dan pak rt lumayan panjang. Jadi Euno harus mengisi tenaga agar bisa lancar menceritakan kepada Lisa.

"Sorry iklan dulu, haus." ucap Euno dan kemudian menaruh kembali air tersebut di meja. "Lanjut ya, singkat cerita tuh gue sama temen gue di ceramahin segala macem pokoknya sampe bawa hadits-hadits malah. Dan lo tau apa hal yang nggak gue lupa dari kejadian itu?" Lisa mengangkat alisnya seolah bertanya apa.

Euno menghela napas panjang, "gue sama temen-temen gue di foto sampe di cetak terus di tempel di papan pengumuman, belum lagi foto yang di sebar di komplek gue, Lis. Terus pake tulisan segala lagi. Tulisannya, 'JIKA IBU-IBU ATAU BAPAK-BAPAK MAU MEMBELI MANGGA TAPI MALAS PERGI KE PASAR, SILAHKAN HUBUNGI ORANG-ORANG INI. MEREKA MENYEDIAKAN JASA BELI MANGGA SECARA GRATIS.' "

Tawa Lisa pecah, tidak habis pikir kenapa Pak RT kepikiran mengeluarkan ide random seperti itu. "Sebentar gue mau ngakak kenceng tapi masih lemes."

"Gue mah nggak apa-apa Lis foto gue di pajang dimana aja. Malah gue berterimakasih kepada Pak RT udah bikin popularitas gue naik. Cuma masalahnya foto gue disitu kaya gembel." kata Euno kesal mengingat lagi bagaimana fotonya yang di pajang jelas di papan pengumuman.

"Karena gue nggak terima foto gue kaya gembel itu di pajang dan si sebarluaskan, alhasil gue dan temen-temen bikin rencana bagus. Waktu itu jam delapan malem seperti biasa Pak RT pasti lewat depan rumah gue tuh kalo abis sholat Isya di Masjid. Waktu itu pas banget malem Jum'at kliwon. Temen gue udah udah siap nih dandan ala pocong terus berdiri di pinggir pohon mangga depan rumah. Singkat cerita pas Pak RT lewat, awalnya dia emang nggak sadar sampe temen gue yang lain nyalain suara ketawa kuntilanak baru deh dia nyadar keberadaan pocong disitu. Pas nengok, dia kaget banget Lis, sampe nggak sadar sarung yang dia pake di angkat tinggi dan kelihatan tuh kolor gambarnya mata Spongebob warna ungu lagi."

Lisa melongo, "sumpah, No. Gue nggak bisa berkata apa-apa. Speechless banget. Terus gimana? kalian di hukum lagi nggak?"

Euno tersenyum bangga, "nggak bakal berani dia hukum kita lagi. Tinggal bilang aja 'Spongebob ungu' dia pasti langsung diem. Nah begitulah asal muasal gue sama Pak RT jadi musuh bebuyutan."

Lisa tepuk tangan, "Sumpah gue merinding, ternyata orang kaya lo ada juga di dunia ini. Gue kira cuma ada di novel-novel. Gue jadi takut deh kalo sifat asli lo belum keluar semua. Cepet kasih tau gue siapa lo sebenernya?" Lisa jadi parno sendiri. Pasalnya Euno terlihat seperti Jefry atau David yang normal. Namun sayang ekspetasinya hancur. Euno ternyata satu spesies dengan Hanbin, cuma bedanya Euno masih bisa di jinakkan kalau Hanbin(?) nggak tau deh memikirkannya saja sudah membuat Lisa pusing.


"Gue? Chakra Euno Putra. Si ganteng dari Bogor."




A/N

fyi cerita euno dan pak rt emang di ambil dari kisah nyata temen gue sama pak rt:)))))))))))))

KOSAN BABEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang