Jefry membuka pintu kamar tempat Lisa dirawat. Terlihat Jane yang sedang tidur dengan posisi duduk tak lupa juga tangannya menggenggam tangan Lisa. Jefry memang sudah di suruh pulang oleh Jane tadi namun dia tidak tega meninggalkan Jane sendiri menjaga Lisa. Bukan hanya Jefry, Euno juga ikut menjaga Lisa.
"Pelor banget heran gue." celetuk Euno begitu memasuki ruangan. "Pindahin, Jef, kasian. Gue ngga kuat gendongnya."
Jefry menaikan alisnya, "Cih, cowok bukan lo?" Dia kemudian mendekati Jane dan mengangkat tubuh Jane pelan agar tidak terbangun, "Cepet beresin dulu tempatnya bego, malah ngelamun."
Euno cengengesan dan kemudian membereskan sofa untuk Jane tidur. Irbam memang sengaja memesan ruangan VIP agar mereka bisa leluasa menjenguk Lisa nanti.
Jefry menidurkan Jane ke sofa dengan hati-hati agar dia tidak terbangun. Kalo Jane sampe bangun bisa di usir lagi mereka oleh Jane. Katanya sih mau menjaga Lisa sendirian tapi belum tiga puluh menit Jefry keluar ruangan saja dia sudah tertidur pulas.
Euno duduk di kursi yang tadi Jane duduki, dia menaikkan selimut Lisa yang sepertinya tadi di buka oleh Jane. "Laper gue Jef, disini ada kantin nggak si atau nggak gue delivery pizza atau kfc aja?"
Jefry melihat arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangannya dan waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. "Lo mau party di sini? mending lo cari makan di luar aja dah sana. Jangan bikin malu." kata Jefry yang kemudian menyelimuti tubuh Jane dengan jaket yang dia pakai. "Sini deh jaket lo." katanya kepada Euno sambil menodongkan tanganya.
Euno menggaruk tengkuknya dan memberikan jaketnya yang kemudian di letakan lagi oleh Jefry di tubuh Jane agar dia tidak kedinginan. Jefry heran ruangan sekelas VIP tidak ada selimut dan bantal.
"Yaudah gue mau cari makan dulu, lo mau apa?"
"Tolong tanyain ke suster atau siapapun ada selimut kaga, kalo ada kabarin gue, ntar gue yang ambil sendiri." Euno mengacungkan jempolnya dan berlalu meninggalkan mereka.
Sangat tidak nyaman melihat Jane tidur tanpa bantal di sofa yang sangat datar. Akhirnya Jefry menjadikan pahanya sebagai bantal untuk Jane. Ya walaupun tau kakinya akan sangat kram nanti. Tidak habis pikir juga kenapa Hanbin, Irbam, Yuta datang ke rumah sakit hanya tidak membawa apapun. Minimal bawa bantal atau selimut lah.
Jefry membaca pesan masuk yang dikirim Euno.
Euno : dari rumah sakit ga di sediain bantal sama selimut selain untuk pasien jef
Euno : katanya sering di bawa pulang
Euno : rugi bandar mereka
Euno : kasian
Euno : atau gue beli aja dulu?
Jefry menggelengkan kepalanya heran, mana ada jam sebelas malam ada yang jual bantal dan selimut. Ada mungkin, tapi kan tidak masuk akal mencari bantal dan selimut tengah malam. Dari pada begitu mending ambil saja di rumah tidak usah repot-repot mencari.
Jefry : g usah.
Baru saja Jefry hendak mematikan ponselnya, notifikasi chat dari Una masuk.
Una : Jef:(
Una : lo dimana deh?
Una : temenin callan yuk
Una : ga mood banget pms nih:(((
Jefry tidak boleh kembali masuk dalam perasaan itu. Dia sudah berjanji kepada dirinya untuk melepaskan Una. Una tidak boleh terus bergantung kepada Jefry begitupun sebaliknya. Jefry harus membangun tembok yang tinggi agar perasaannya tidak mengganggu perteman mereka. Karena bagaimanapun Una tetap teman Jefry.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN BABEH
FanfictionKOSAN BABEH. Para Mahasiswa tentu sudah tidak asing lagi dengan Kosan yang satu ini. Selain banyak di gemari karena Babeh memiliki 4 putri cantik. Kosan ini juga dijuluki rumah untuk pulang. Rumah bagi mereka yang tidak tau rasa hangatnya sebuah rum...