🌍 Taman

161 47 6
                                    

⚠ W A R N I N G ⚠
.
.
.
.
.

Hai kalian jangan lupa untuk vote sama comment ya. Dan tolong jangan comment OOT. Jangan bawa ke kehidupan rl para pemain karena 100% ini fiksi ingat F I K S I. you know, bestie? Makasih mwch

Jangan panggil thor, min, author or apapun just call me 'Ara' not bella because bella = princess wayv :). Oke guys. Just Ara. Mwch.

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini, sepulang sekolah Hanbin mengajak Rindu ke teman. Katanya, Hanbin ingin memberikan sesuatu pada Rindu. Rindu tidak tahu apa itu makanya dia sangat penasaran dan mengangguki ucapan Hanbin.

Sejujurnya Rindu masih takut dengan Hanbin, tapi bagaimanapun juga dia masih penasaran dengan hal yang ingin Hanbin beritahu padanya.

Saat ini mereka sudah dalam perjalanan menuju taman. Taman mana, Rindu pun tak tahu. Dia hanya mengikuti kemana Hanbin membawanya asal dia tak membuang Rindu atau macam-macam dengan gadis itu.

Benar saja, Rindu dibawa kesalah satu taman di Kota Makassar. Setelah memarkirkan mobil, Hanbin dan Rindu langsung keluar. Sikap Hanbin masih saja dingin pada si cantik.

Hanbin melangkah lebih dulu, mencari tempat duduk di sana. Suasanannya cukup ramai, mungkin karena ini menjelang hari libur. Jadi, banyak keluarga yang jalan-jalan di taman itu.

Setelah mendapatkan tempat yang cocok, Hanbin duduk sambil menunggu Rindu yang masih berjalan ke arahnya.

"Lo lelet banget, sih!" ujar Hanbin ketika Rindu sudah sampai di hadapannya.

"Kamunya aja yang terlalu cepat jalannya!" balas Rindu tak kalah kesalnya.

Hanbin hanya menghela nafas mendengar gadis itu membalas ucapannya. Rindu duduk tanpa dipersilahkan. Dia juga lelah jika harus menunggi Hanbin yang mempersilahkannya, karena hal itu tidak akan terjadi.

"Kamu mau bilang apa?" tanya Rindu.

Hanbin diam. Dia bingung harus memulai darimana.

"Kok diam?" tanya Rindu lagi.

"Bisa diem dulu, nggak?! Lagi mikir gue," tukas Hanbin kesal.

Rindu akhirnya diam, padahal dia tidak salah. Yang salah Hanbin, tapi tetap dia lagi yang kena omelan pemuda dingin itu.

Lima menit sudah berlalu, baik Hanbin atau Rindu tak ingin berniat membuka suara mereka. Rindu masih menunggu Hanbin untuk memberitahukannya hal tersebut.

"Jangan sekarang deh, yang ada di nggak percaya lagi," batin Hanbin.

"Nanti aja gue kasih taunya. Nggak usah protes!" tegas Hanbin.

Rindu terdiam, baru saja dia ingin memprotes omongan pemuda itu. "Yaudah, kalau gitu pulang."

"Enak aja. Nggak! Nanti jam setengah enam," tolak Hanbin.

"Kok setengah enam? Kamu nggak capek?"

"Polos atau bego emang beda tipis, ya?" batin Hanbin mendengar pertanyaan gadis itu.

Semesta [Kim Hanbin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang