🌍 Anak Baru

994 144 216
                                    

⚠ W A R N I N G ⚠
.
.
.
.
.

Hai kalian jangan lupa untuk vote sama comment ya. Dan tolong jangan comment OOT. Jangan bawa ke kehidupan rl para pemain karena 100% ini fiksi ingat F I K S I. you know, bestie? Makasih mwch

Jangan panggil thor, min, author or apapun just call me 'Ara' not bella because bella = princess wayv :). Oke guys. Just Ara. Mwch.

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Hari ini SMA Nusa Pelita tengah heboh akan berita mengenai seorang murid baru yang akan pindah ke sekolah mereka. Katanya, murid tersebut tampan, sangat-sangat tampan dan lagi dia adalah seorang Putra tunggal dari keluarga Maladeva. Keluarga konglomerat yang ditakuti oleh siapapun.

Kekayaan mereka melimpah ruah. Mall, hotel, resort dan masih banyal lagi bisnis besar yang menjadi milik keluarga terpandang itu.

Ditengah kehebohan itu, dua orang murid berjalan memasuki halaman sekolah. Mereka saling melempar tatapan tak mengerti kenapa hampir semua anak Nusa Pelita keluar sambil membawa karton bertulisan beberapa kalimat ucapan selamat datang.

Langkah mereka berhenti tepat di depan seorang murid. "Ini kenapa pada heboh?" tanya gadis dengan rambut panjang yang sudah di curly di rumah tadi.

"Ini loh Rin, bakalan ada anak baru. Putra tunggal dari Maladeva," ujar gadis itu ceria. Gadis yang bertanya memundurkan wajahnya tak paham.

"Maladeva?" batinnya. Dia hanya menggeleng kepala, lalu berlalu dari kerumunan di sana. Persetan dengan Maladeva atau siapapun itu, dia tak peduli.

Wali kelas 11A memasuki kelas diikuti seorang pemuda di belakangnya. Semua murid di kelas itu duduk rapi menatap dua objek di hadapan mereka.

Pemuda itu adalah murid baru dari keluarga Maladeva. Kalau kalian membayangkan dia akan rapi dan beratitut kalian salah. Salah besar!

Dia sama sekali tak rapi, urak-urakan, tak punya sopan santun, dingin dan cuek pada orang disekitarnya. Untungnya saja wajah tampannya memanipulasi semua hal itu jadi dia punya nilai lebih dan lagi dia Putra tunggal dari Maladeva, si Konglomerat Makassar.

"Silahkan perkenalkan namamu," pinta sang guru.

Pemuda itu diam, dia mengedarkan pandangannya sejenak. "Gue Hanbin Zharesyah Maladeva panggil Hanbin. Thanks."

"Sudah? Kalau begitu kamu bisa duduk di kursi kosong di mana saja." Hanbin tak memperdulikan ucapan wali kelasnya. Sedari tadi matanya hanya menatap satu objek di ruangan itu.

Dia membanting dirinya duduk di samping seorang gadis yang sedari tadi sedang menulis. Sontak saja gadis itu tersentak kaget akibat ulah Hanbin. Pemuda itu menoleh tatkala merasa orang di sampingnya sedang menatap dirinya lekat. Hanya sebentar, kemudian kembali menatap ke depan. Gadis di sampingnya hanya bisa menghela nafas kesal melihat sikap tak sopan murid baru itu.

"Bu Sri tidak masuk. Jadi, kalian bisa mengerjakan tugas minggu lalu yang beliau berikan dan jangan ada yang keluar!"

"Baik, Bu." sang guru keluar, meninggalkan kelas yang mulai riuh karena guru yang tak akan masuk sampai 3 jam ke depan.

"Kamu kenapa duduk di sini?" tanya gadis itu. Merasa mendapat pertanyaan dari orang di sampingnya, Hanbin menoleh dia menatap datar gadis itu.

"Kenapa? Gue nggak boleh duduk di sini? Atau gue harus bayar sama lo? Iya? Berapa?" tanya Hanbin. Gadis itu menggelengkan kepalanya.

Semesta [Kim Hanbin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang