⚠ W A R N I N G ⚠
.
.
.
.
.Hai kalian jangan lupa untuk vote sama comment ya. Dan tolong jangan comment OOT. Jangan bawa ke kehidupan rl para pemain karena 100% ini fiksi ingat F I K S I. you know, bestie? Makasih mwch
Jangan panggil thor, min, author or apapun just call me 'Ara' not bella because bella = princess wayv :). Oke guys. Just Ara. Mwch.
Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini, Hanbin pulang ke apartement ditemani Deka dan juga Rindu. Sejak kejadian kemarin si cantik enggan berjauhan dari Hanbin. Hal itu tentu membuat Hanbin gemas dengannya, sebab ini kali pertama Rindu bersikap manja padanya.
Saat ini mereka sudah sampai di apartement, Hanbin harus istirahat sebelum besok memulai aktivitasnya seperti biasa. Deka tengah keluar untuk memberi beberapa bahan makanan untuk Rindu masak.
Rindu akan pulang setelah dia masak untuk makan malam. Dia akan memastikan pemuda itu makan dengan lahap. Setelah kepergian Deka, mereka hanya berdua. Rindu sibuk membereskan apartement itu dan Hanbin sibuk memperhatikannya sambil sesekali tersenyum.
"Kenapa?" tanya Rindu.
"Kamu udah kaya istri yang ngerawat suaminya," balas Hanbin. Ucapan itu membuat Rindu merona dan salah tingkah. Dia membuang muka ke segala arah. Hanbin kemudian mendekat, dia memeluk Rindu dari belakang membuat si empu terkejut.
"Kenapa? Hm?" tanya Hanbin, Rindu hanya menggelengkan kepalanya.
"Dua hari nggak ketemu aku kangen," ucap Hanbin.
"Cih! Gombal!"
Hanbin membalik badan Rindu padanya. "Emang mata aku kurang tulus?" pertanyaan itu membuatnya bungkam. Dia menatap manik mata Hanbin dengan lekat.
Rindu tersenyum, dia mengusap lembut pipi Hanbin. "Sejak kapan pemuda di hadapanku menjadi tampan?"
"Sejak dia lahir. Kamu aja yang nggak tau!"
Rindu terkekeh. "Habisnya pertemuan pertaman kita sangat-sanagt kacau. Kamu terlalu kasar sama aku!"
"Jangan diingat, jadikan pertemuan itu sebagai takdir kita sekarang."
Rindu mengangguk. "Kamu nggak boleh pergi, tahun ini kamu punya 10 daftar yang harus terpenuhi!" Hanbin memundurkan kepalanya, heran darimana gadis itu tau mengenai tentang daftar harapannya.
"Kamu kaget, ya? Aku liat itu di atas meja kamu tadi. Kamu mau liat aku pakai gaun? Kalau begitu kita foto studio. Anggap aja sebagai kenangan masa SMA, gimana?"
Hanbin mengangguk, jelas dia akan melakukan apa yang Rindu inginkan. "Kalau gitu, hari minggu, gimana?"
"Boleh. Habis itu kita ketemu Bunda, aku kangen."
"Oke. Mereka pasti kangen sama kamu juga." Rindu tersenyum, dia cukup bahagia dengan kehadiran Hanbin saat ini.
🌎🌎🌎
Sudah pukul satu siang, namun Deka tak kunjung muncul. Entah dimana dia membeli bahan makanan. Untung saja masih ada mie instan di lemari penyimpanan. Jadi, Rindu bisa memasaknya dan makan bersama Hanbin.
Mereka juga masih setia duduk di ruang keluarga, Hanbin enggan tidur. Dia ingin memarahi Deka jika pulang nanti.
"Deka beli di pasar mana, sih? Kok lama?" keluh Rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta [Kim Hanbin] ✔
Fanfiction❝Dia Hanbin, pemuda dengan senyum indah Dia Hanbin, penyuka segala hal di semesta ini Dia Hanbin, sang penyuka aksara di setiap senja❞ 2#fiksipenggemar 2#gera 14#azalespublisher 15#id 14#id 7#azaleaspublisher 12#id 1#gera 11#id 9#id 8#id 1#fiksipeng...