🌎 Epilog

368 55 79
                                    

⚠ W A R N I N G ⚠
.
.
.
.
.

Hai kalian jangan lupa untuk vote sama comment ya. Dan tolong jangan comment OOT. Jangan bawa ke kehidupan rl para pemain karena 100% ini fiksi ingat F I K S I. you know, bestie? Makasih mwch

Jangan panggil thor, min, author or apapun just call me 'Ara' not bella because bella = princess wayv :). Oke guys. Just Ara. Mwch.

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.















3 bulan kemudian,

Sudah tiga bulan semenjak Hanbin pergi meninggalkan dunia ini. Sudah tiga bulan juga Rindu tak mendapatkan semangat hidupnya, tak pernah tersenyum di setiap harinya. Kehilangan Hanbin secara tiba-tiba membuat Rindu seperti ditusuk ribuan pisau secara bersamaan.

Tak dia sangka laki-laki yang dia kenal hanya beberapa bulan itu meninggalkannya dengan sangat cepat. Bahkan usia hubungan mereka baru sehari. Sungguh suatu hal yang Rindu rasa seperti mimpi tak bertuan.

Kehilangan Hanbin dengan cara tragis bukan pikiran dari Rindu, dia pikir penyakit Hanbin berbahaya dan dapat membawanya pergi, namun nyatanya Hanbin pergi bahkan ketika penyakitnya belum disembuhkan.

Selama tiga bulan ini, Rindu hanya bisa termenung dan termenung. Momo, Chungha bahkan Deka tak tahu harus berbuat apa padanya. Makannya tak teratur, tidurnya pun sama. Dia selalu memanggil Hanbin setiap memejamkan mata dan histeris saat melihat ice cream.

Rindu mengutuk semesta yang mempertemukannya dengan Hanbin dan mengambilnya dengan cepat. Banyak rasa sesak dalam diri Rindu jika mengingat bagaimana sikapnya pada Hanbin saat di awal pertemuan.

"Hanbin, semesta bercandanya nggak main-main, ya. Belum setahun kita kenal, tapi udah pisah aja. Hahaha lucu banget," gumam Rindu sambil terkekeh pelan.

"Bin, ice creamnya udah dimakan belum? Kamu sengaja, ya makan ice creamnya jauh biar Rindu nggak minta, jahat banget, sih!"

Tanpa dia sadari air matanya kembali terjatuh, dia kembali terseduh sambil menatap foto Hanbin tengah tertawa bahagia dengan baju hitam polos di sebuah cafe.

Rindu menyeka air matanya.  "Kamu itu pemeran utama dalam cerita ini, tapi kenapa kamu pergi bahkan ketika cerita ini belum usai? Apa bisa pemeran utama pergi seenaknya?"

Tangis Rindu pecah, dia tak sanggup lagi menahan semuanya. Malam ini dia akan kembali menangis, mengingat semua kenangan dan moment ketika Hanbin masih ada di sisinya. Melihat semua foto dan videonya bersama dengan Hanbin.

Bahkan di luar sana hujan tengah turun menguyur Kota Makassar. Langit seperti tahu bahwa ada satu orang di bumi yang tengah menangis sesak karena mengingat kekasihnya yang telah pergi lebih dulu.

"Pada malam yang telah membawanya pergi, sampaikan salamku padanya. Katakan bahwa gadis yang mencintainya sedang merindu tanpa kepastian."

















🌍🌍🌍

Hari pertunangan Rindu dan Deka pun tiba, semenjak kematian Hanbin, Deka yang selalu ada di sisi Rindu. Bukan Deka atau Rindu yang meminta, tapi Momo kekasih dari Deka. Dia tak ingin Rindu terus larut dalam kesedihannya. Meskipun Momo tahu bahwa Rindu tak mencintai Deka, pun dengan Deka.

Namun, gadis itu yakin seiring berjalan waktu rasa pada keduanya akan tumbuh meskipun akan lama.

Deka menolak keras hal tersebut, tapi Momo memohon dengan sangat. Terpaksa Deka menerimanya, namun dengan syarat Momo harus tetap menjadi kekasihnya. Karena, Rindu bahkan tak ingin Deka menyentuhnya jika sudah menikah nanti.

Deka tentu saja setuju, dia tak ingin melanggar janjinya pada jasad Hanbin 3 bulan lalu. Bahwa dia akan menjaga Rindu dengan tulus tanpa meminta imbalan.

Cincin pengikat sudah tersemat dikedua jari mereka, Deka dan Rindu tersenyum namun bukan Senyum yang tulus. Hanya senyum palsu yang mereka perlihatkan di hadapan para tamu dan keluarga mereka.

"Selamat untuk kalian berdua," ucap Suci tersenyum bahagia. Rindu dan Deka hanya tersenyum tipis menanggapinya.

Rindu menatap Momo yang ada di sampingnya, gadis itu mengangguk sambil tersenyum manis pada Rindu. Rindu tahu bagaimana perasaan Momo saat ini, tak ada perempuan yang dengan tulus memberikan pemudanya pada orang lain.

Acara selesai tepat pukul 5 sore, tamu sudah mulai pulang satu persatu dan hanya menyisahkan keluarga serta kerabat keduanya. Deka masih setia duduk di tempatnya bahkan sejak pagi tadi dia hanya beberapa kali menyapa Rindu.

Dia tak membenci Rindu, dia hanya kesal dengan keadaan yang bahkan harus membuatnya berada disituasi seperti ini.

"Deka, kamu kenapa?" tanya Chungha.

"Hah? Oh, nggak papa kok," balas Deka berbohong.

"Kamu nggak bahagia tunangan sama Rindu?"

Deka menoleh, menatap Chungha lekat. "Bahagia? Entahlah, gue nggak bisa bilang gue bahagia dan gue juga nggak bisa bilang gue nggak bahagia."

"Kenapa?"

Deka terkekeh pelan. "Sampai kapan pun Momo masih satu-satunya orang yang ada akan terus ada di hati gue, Ha." Chungha terdiam. Dia tahu seberapa sayangnya Deka pada Momo, namun bagaimanapun Deka juga harus menjaga Rindu dan membahagiakannya mulai sekarang.

Rumitnya kisah Rindu dan Hanbin sejak awal pertemuan sepertinya memang tak direstui semesta. Pertemuan mereka hanyalah sebuah kisah yang tak seharusnya ada. Perasaan mereka tak seharusnya tumbuh dan terus tumbuh.

Tak ada yang bisa menyalahkan takdir mereka berdua. Semesta yang merencanakan pertemuan mereka, namun semesta lupa untuk membekukan hati keduanya agar tak saling menyukai.

Semesta memang punya cara sendiri untuk membahagiakan Hanbin, meski hanya sepersekian menit. Hanbin masih hidup, dia akan tetap kekal dalam ingatan Rindu. Wajah dan sikapnya akan terus Rindu kenang sebagai satu-satunya laki-laki yang mampu membuatnya menangis dan tertawa secara bersamaan.

Kisah Hanbin dan Rindu selesai. Tak akan ada lagi perlakuan manis dari Hanbin untuk Rindu. Tak akan ada lagi sikap dingin yang selalu Hanbin berikan padanya. Semua tinggal kenangan, kenangan yang hanya Rindu ingat sebagai obat dikala dia merindukan Hanbin suatu hari nanti.

Hanbin dan Rindu akan tetap menjadi sepasang kekasih yang terpisah oleh alam karena semesta yang tak berpihak pada keduanya hingga akhir.

Rindu dan Hanbin, sebuah kisah cinta anak remaja yang mengalahkan cinta orang dewasa. Kisah cinta yang katanya tak seberapa, namun nyatanya mampu membuat keduanya mengendalikan semesta.

Hanbin dan Rindu selesai dengan kisah mereka.

"Sampai bertemu dikehidupan kekal, Hanbin Zharesyah Maladeva."












Huaaaa nangis banget:(((

Akhirnya kisah Hanbin dan Rindu selesai juga selama hampir 2 bulan.

Buat kalian yang udah baca dari awal cerita ini cuman mau bilang makasih banyak karena sudah setia nunggu!!

Sudah ngasih vote dan commenya

Aku tahu cerita ini biasa aja dan nggak ada kesan apa apa yang bisa dipetik disetiap chapternya. But aku bahagia bisa membuat kisah mereka.

Aku hanya ingin menyampaikan satu kisah yang entah akan diingat sama ID atau nggak. Setidaknya aku sudah berjuang.

Sampai bertemu di kisah Hanbin selanjutnya.

See u next time ID

— Arabella Minerva Yamri —

Semesta [Kim Hanbin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang