🌍 Jangan Ganggu!

211 48 6
                                    

⚠ W A R N I N G ⚠
.
.
.
.
.

Hai kalian jangan lupa untuk vote sama comment ya. Dan tolong jangan comment OOT. Jangan bawa ke kehidupan rl para pemain karena 100% ini fiksi ingat F I K S I. you know, bestie? Makasih mwch

Jangan panggil thor, min, author or apapun just call me 'Ara' not bella because bella = princess wayv :). Oke guys. Just Ara. Mwch.

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari pernikahan Ayah Hanbin dan Ibu Deka akhirnya tiba, banyak pejabat yang datang dalam acara pernikahan tersebut, termaksud teman sekelas Hanbin dan Deka. Mereka jadi tahu kalau dua teman sekelasnya itu adalah saudara tiri, tapi bagaimana pun Maladeva hanya memiliki satu keluarga tunggul, Hanbin. Hanbin Zharesyah Maladeva, tidak ada yang lain dan tidak akan bertambah.

Mata Hanbin mengedar di sana, mencari keberadaan orang yang dia tunggu sejak tadi pagi, namun tak kunjung dia lihat. Hingga satu senyuman menjadikan matanya berpusat ke sana, dia melihat Rindu tengah asik bercengkrama dengan Chungha, Momo dan Deka.

Hanbin melangkah menghampiri mereka dengan wajah datar, mereka bertiga bahkan tak sadar jika pemuda itu sudah di kelilingi amarah. Dia mengenggam tangan Rindu, membuatnya tersentak kaget.

Rindu lantas menoleh ke arah Hanbin. "Hanbin."

"Gue nyariin lo dari tadi bangsat dan lo di sini? Anjing emang!" Rindu mulai takut jika Hanbin mengumpat seperti tadi.

"A-aku minta ma-maf," ujar Rindu gugup.

"Lepasin dia, Bin!" ujar Deka sedikit meninggikan suaranya. Hanbin menoleh ke sumber suara tersebut. Matanya menatap tajam ke arah Deka. Dia tak memperdulikan manusia itu, dia langsung menarik Rindu kedekatnya.

"Dia milik gue! Jangan pernah ikut campur atau bahkan ganggu Rindu!" Hanbin pergi membawa Rindu dari sana ketiga manusia itu menatap datar kepergian Rindu dan Hanbin.

"Hanbin terlalu kasar untuk Rindu yang lembut," ujar Chungha.

Momo menoleh seakan tak paham dengan apa yang baru saja Chungh katakan. "Maksud kamu apa?"

"Kamu nggak bisa liat mata Hanbin sama Rindu? Mereka jelas saling suka, tapi aku rasa Rindu takut sama Hanbin jadi dia nggak sadar kalau ada rasa suka di hati dia buat pemuda itu."

"Darimana kamu bisa nyimpulkan hal itu? Sedangkan kita berdua tau kalau Rindu nggak pernah deket sama siapapun."

"Justru itu, Mo. Karena Rindu nggak pernah deket sama siapapun dan sekarang ada Hanbin kamu pasti bisa ngerasain sendiri, 'kan? Mulai dari Rindu yang tahan duduk sama Hanbin, terus kemarin dia nurut sama ucapan Hanbin padahal kita tau kalau Rindu nggak akan senurut itu sama orang yang baru dia kenal, sama kita aja dia bahkan masih suka nggak nurut apalagi Hanbin," jelas Chungha. Momo terdiam, ucapan Chungha benar Rindu berubah ketika Hanbin ada di sekolah mereka. Apa hanya Momo yang tidak tahu kalau Rindu menyukai Hanbin?

"Sudah-sudah kalian jangan ngomongin mereka. Ayo nikmati makanannya," ujar Deka. Chungha dan Momo tersenyum lalu pamit untuk bergabung dengan yang lainnya. Deka menatap Rindu dan Hanbin yang tengah duduk, tangan Hanbin tak melepas genggamannya.

Semesta [Kim Hanbin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang