🌍 Salah Paham

164 34 0
                                    

⚠ W A R N I N G ⚠
.
.
.
.
.

Hai kalian jangan lupa untuk vote sama comment ya. Dan tolong jangan comment OOT. Jangan bawa ke kehidupan rl para pemain karena 100% ini fiksi ingat F I K S I. you know, bestie? Makasih mwch

Jangan panggil thor, min, author or apapun just call me 'Ara' not bella because bella = princess wayv :). Oke guys. Just Ara. Mwch.

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rindu berada di taman sekarang, dia sedang menunggu Hanbin. Hari ini, mereka janji akan bertemu karena ada hal yang ingin Hanbin katakan.

Dua puluh menit berlalu, namun Hanbin tak kunjung datang. Rindu khawatir, tapi dia mencoba untuk tenang. Mencoba berpikir positif, mungkin saja Hanbin sedang sibuk atau terkena macet.

Rindu masih terus menunggu, dia sudah mondar-mandir di sana, tapi Hanbin tak kunjung datang. Rindu menghela nafas gelisanya. Sudah hampir gelap, tapi pemudanya tak kunjung datang.

Rindu menoleh ketika bahunya disentuh, segera dia berbalik. Namun senyum diwajah cantik gadis itu lenyap ketika melihat siapa yang berdiri di hadapannya sambil tersenyum.

"Rindu, kamu ngapain di sini?"

"Aku menunggu Hanbin, Dek."

"Hanbin? Perasaan Hanbin sudah pergi 2 jam yang lalu," ujar Deka dengan wajah bingung. Pemuda itu benar, saudara tirinya sudah pergi sejak tadi. Tapi, kenapa Hanbin belum sampai? Kemana dia? Apa dia melupakan janjinya pada Rindu?

"Kamu udah coba telepon?" tanya Deka.

Rindu menggelengkan kepalanya. "Coba telepon, mungkin dia ada urusan sampai nggak ngabarin kamu," lanjutnya.

Rindu mengangguk dengan wajah khawatirnya menelepon Hanbin. Deka menatapnya, meminta jawaban mengenai hal tersebut.

"Nggak diangkat," ujar Rindu.

"Mungkin ada urusan mendadak lebih baik kamu pulang, aku anter lagian udah mau maghrib juga," usul Deka.

Rindu menatapnya ragu, dia takut jika dia pulang Hanbin akan datang. Namun, Deka menyakinkannya untuk pulang dan dengan berat hati Rindu mengiyakan saran pemuda itu.







🐩🐩🐩

Kini Rindu sudah di rumah, dia masih belum mendapatkan kabar dari Hanbin. Kemana pemuda itu? Dia tak ada kabar sejak sore tadi. Dia membuat Rindu khawatir dan memikirkan berbagi macam hal di otaknya.

Rindu tak tenang, dia duduk, bangkit dan terkadang mondar-mandir di kamarnya. Sudah hampir jam 9 malam, tapi pemudanya belum juga menghubungi dirinya.

Rindu menghela nafas jenggah, tak tahan sudah rasanya dengan segala kegelisahan itu. Dia mengambil cardigan dan kunci mobilnya. Berniat mencari pemuda itu, namun baru saja dia ingin melangkah teleponnya berdering. Itu Hanbin, dengan cepat dia mengangkat telepon tersebut.

"Hallo, Bin, kamu itu kemana ko-"

"Hanbin, lo lagi nelepon siapa?"

Ucapan Rindu terpotong mendengar samar suara perempuan di seberang sana.

"Lo, diem dulu deh."

Semesta [Kim Hanbin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang