⚠ W A R N I N G ⚠
.
.
.
.
.Hai kalian jangan lupa untuk vote sama comment ya. Dan tolong jangan comment OOT. Jangan bawa ke kehidupan rl para pemain karena 100% ini fiksi ingat F I K S I. you know, bestie? Makasih mwch
Jangan panggil thor, min, author or apapun just call me 'Ara' not bella because bella = princess wayv :). Oke guys. Just Ara. Mwch.
Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Rindu, Hanbin, Deka, Momo dan Chungha sedang berada di perpusatakaan. Mereka belajar bersama untuk ulangan harian yang akan diberikan hari ini. Perkara muda bagi Hanbin, tapi tidak dengan keempat orang yang bersamanya. Otak mereka tak sepintar Hanbin, jadi mereka harus belajar lebih giat lagi untuk nilai yang mendekati sempurna.
Rindu yang memang tak bisa sama sekali pun hanya bisa meletakkan kepalanya di atas meja sembari mengetuk ngetukkan pulpen dengan pelan agar tak menganggu yang lainnya.
Hanbin yang melihat hal itu langsung memegang kepalanya dan memperbaiki posisi si gadis dengan benar.
"Belajar yang bener! Kalau mau tidur di rumah bukan perpus!" cerca Hanbin. Rindu hanya memasang wajah kesal mendengar hal tersebut. Dia memanyunkan bibirnya ke depan dan hal itu justru membuat Hanbin gemas, namun harus dia tahan.
"Pacaran jangan di sekolah!" cerca Momo.
"Siapa yang pacaran? Gue sama Rindu? Cih, aamiin aja," ucap Hanbin. Momo dan Chungha terkekeh mendengarnya, namun tidak untuk Deka. Pemuda itu kesal melihat Hanbin dan Rindu semakin dekat setiap harinya.
"Mukul Hanbin dosa nggak?" tanya Chungha.
"DOSA BANGET! ENTAR LO DURHAKA!" teriak Hanbin.
"Bin, perpustakaan loh!" tegas Rindu. Hanbin akhirnya sadar kalau dia sedang berada di perpustakaan sekarang. Dengan wajah tanpa dosa dia kembali duduk dan tersenyum ke arah Rindu.
"Rindu, Hanbin suka bikin malu kalau jalan sama kamu?" tanya Momo.
"Nggak ada, ya, anjir!" sahut Hanbin cepat.
"Yang ditanya Rindu bukan bodyguardnya."
Hanbin hanya diam menatap tajam ke arah Momo dan Momo tak peduli dengan hal itu. Sudah biasa baginya melihat Hanbin seperti itu.
"Nggak. Kalau sama aku, ya dia biasa aja," balas Rindu.
"Kirain bikin malu juga," ucap Chungha.
Deka menghela napas kasar. "Kalian mau belajar atau mau ngobrol? Kalau mau ngobrol aku balik ke kelas aja." Deka bangkit dari duduknya dan meninggalkan keempat orang di sana yang hanya diam memandangnya.
Hanbin tak peduli, dia justru bahagia jika Deka pergi dari sana. Jadi tak ada yang menatap Rindu lagi selain dirinya sendiri.
Keempat murid itu kembali melanjutkan kegiatan mereka sebelum jam masuk tiba. Tak ada keramain yang terjadi, semuanya kembali hening dan tenang seperti di awal.
Rindu juga sudah membenarkan posisinya dan kembali belajar dibantu oleh Hanbin.
"Dasar sialan!" guman Deka dari arah pintu yang memperhatikan interaksi Hanbin dan Rindu di dalam sana.
🌍🌍🌍
Keempat murid tadi kini berada di kelas mereka menunggu guru yang mengajar masuk. Semua terlihat berkeringat dingin menantikan lembar kertas ujian hari ini. Namun, hal itu tak berlaku untuk Hanbin. Sesulit apapun soal yang diberikan dia bisa dengan mudah menyelesaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta [Kim Hanbin] ✔
Fanfiction❝Dia Hanbin, pemuda dengan senyum indah Dia Hanbin, penyuka segala hal di semesta ini Dia Hanbin, sang penyuka aksara di setiap senja❞ 2#fiksipenggemar 2#gera 14#azalespublisher 15#id 14#id 7#azaleaspublisher 12#id 1#gera 11#id 9#id 8#id 1#fiksipeng...