3|| Tentang Dia

189 36 5
                                    

Setelah dipikir-pikir, sepertinya banyak yang belum tahu tentang tentang Jang Wonyoung anak pemilik sekolah yang terkenal karena cantik dan juga sifat pembullynya yang terkadang membuat orang-orang malas berurusan dengan gadis itu.

Yah, mereka bisa kena tendang pihak sekolah jika berurusan dengan Wonyoung.

Maka dari itu Wonyoung jadi suka bertindak semaunya dengan membudakki? Ah tidak, kata-kata itu terlalu kejam.

Dengan suka menyuruh siswa siswi di sekolah ini, tidak semua sebenarnya hanya beberapa dari mereka saja.

Dan disinilah Yujin sekarang, di gudang sekolah sedang membersihkan ruangan itu tentunya karena tadi pagi ia terlambat masuk sekolah karena kesiangan.

Setelah dihitung Yujin sudah hampir 1 jam di gudang sekolah yang berarti dia melewatkan pelajaran pertama, beruntung saja hari ini tidak ada ujian dan semacamnya. Namun, ia mendengar suara samar-samar dari luar sepertinya siswi yang sedang menggosip sambil berjalan ke arah ruang guru.

"Eh lo tau gak sih? Masa kemarin gue ngeliat Wonyoung lagi jalan sama Ni-ki."

"Ohh Ni-ki dekel kita yang kelas IPS 10-1? Hm, pantes aja kemarin gue ngeliat dia di taman belakang gue kira mata gue yang sliwer."

"Err, mau aja ya dia sama modelan Wonyoung."

"Mau aja kalo kata gue."

"Hah? Kenapa?"

"Gue punya dua kemungkinan sih. Pertama, mungkin karena Wonyoung cantik ya you know lah siapa sih yang gak mau deket sama kakel cantik hits kayak Wonyoung."

"Kemungkinan kedua?"

"Mungkin aja karena Wonyoung yang tertarik sama dia terus dia ngajak Ni-ki jalan deh terus si Ni-kinya mau aja karena mungkin dia takut sama Wonyoung."

"Dua opsi yang meyakinkan."

"Yaampun, shuudzon sekali mereka ini," gumam Yujin begitu mendengar percakapan dua murid tersebut.

Daripada menguping percakapan dua sekawan itu, Yujin melanjutkan pekerjaannya. Nanggung, tinggal sedikit lagi setelah itu dia bisa langsung ke kantin duluan bukan tanpa harus bertemu Wonyoung dan antek-antek nya itu.

Kantin sepi. Itu yang ada di benak Yujin sekarang, setidaknya sekarang dia bisa jajan sepuasnya tanpa harus mengantri dan menunggu. Ternyata bolos karena harus membersihkan gudang lumayan seru, karena dapat bonus ke kantin duluan.

Belum lama setelah Yujin membeli makanan kini dia telah duduk di kursi kantin dengan makanan-makanan enak tentunya, jarang-jarang Yujin bisa jajan sebanyak ini biasanya dia hanya membeli es teh saja sehabis memakan bekalnya.

Tapi sepertinya hari ini bukan hari miliknya, bisa dia liat gerombolan antek-antek Wonyoung memasuki area kantin. Entah apa yang akan mereka lakukan tapi sudah dipastikan kalau mereka semua bolos.

"Wait, Wonyoung liat deh ada gadis pesuruh tuh disitu," ucap teman Wonyoung.

"Serius lo, Ri?" Sahut teman Wonyoung yang lain.

Sedangkan Wonyoung tengah mengedarkan pandangannya mencari seseorang bernama Yujin sampai dia menemukannya di pojokan kantin, langsung saja Yujin bergegas pergi dari sana.

Brakk!!

"Hai, gimana makanannya? Enak gak?" Tanya Wonyoung.

Sementara itu Yujin kebingungan untuk menjawab apa.

"Heh! Lo tuli ya gue tanya malah diem aja!" Bentaknya.

"E-enak," jawab Yujin.

"Kalo gitu mau gue bikin enak lagi gak makanannya?" Tanyanya kembali.

"Kok perasaan gue gak enak ya?" Gumam Yujin.

Yang benar saja sekarang Wonyoung sedang mencampur seluruh makanannya menjadi satu yang bisa saja membuat orang jijik melihatnya tak terkecuali Yujin sekalipun.

"Nah, karena udah gue bikin enak makanan nya dimakan gih," ucap Wonyoung.

Yujin mau tidak mau harus memakan makanan itu tentunya walau dia jijik melihatnya apalagi memakannya tapi dia lebih takut pada Wonyoung yang bisa saja melakukan lebih dari ini.

Baru satu sendok yang akan masuk ke dalam mulut Yujin tiba-tiba saja ada yang mencegah tangan nya siapa lagi kalau bukan dia.

Ketua OSIS kesayangan sekolah, Baek Jiheon yang menolong Yujin disaat genting seperti ini.

"Ngapain lo maksa dia buat makan makanan sampah begitu?" Tanyanya sambil menatap tajam Wonyoung.

"Terserah gue dong, lagian lo siapa ngebela dia? Temennya? Baru tau gue kalo gadis pesuruh kayak dia punya temen," ucap Wonyoung dengan nada meremehkan.

"Gue emang bukan temennya tapi gue ada hak buat ngebela dia, dan asal lo tau aja ya kalo misalnya guru ngeliat lo ngelakuin pembullyan ke Yujin kayak gini, lo bisa masuk ruang BP." Peringat Jiheon.

"Oh, ya? Tapi menurut gue enggak tuh, gak ada guru yang bisa nyeret gue ke ruang BP," sahut Wonyoung santai.

"Jangan mentang-mentang lo anak pemilik sekolah ini lo berkuasa semau lo, gue bisa aja laporin lo ke orang tua lo biar lo kena jera dari mereka," ancamnya kembali.

"Lapor aja dasar tukang pengadu," tukasnya lalu pergi meninggalkan area kantin dengan teman-teman.

"Lo gapapa?" Tanya Jiheon. Yujin hanya menjawab dengan mengangguk kepala kemudian dibalas senyum oleh Jiheon.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya. Oh iya kalo misalnya nanti Wonyoung gitu lagi bilang aja ke gue, biar gue yang urus," ucapnya dibalas anggukan oleh Yujin, lalu bergegas pergi sepertinya masih ada urusan di ruang OSIS.

"Yah, gak jadi makan enak deh," gumamnya sedih.

"Nih makan ini aja," ucap seseorang sambil menaruh semua jajanan yang dibeli. Ada biskuit, roti, kaleng soda, dan ciki potato tentunya.

"Buat gue?"

"Iya, makan aja."

"Makasih ya."

Yujin punya mulai memakan satu persatu makanannya dengan lahap sepertinya gadis itu sangat lapar bisa di ketahui dari cara makannya.

"Kok lo disini? Bolos?" Tanya Yujin sambil menutupi mulut nya yang tengah mengunyah makanan.

"Harusnya gue yang nanya sama lo, ngapain lo disini?" Tanya Sunghoon balik.

"Gue disini karena tadi habis dihukum Pak Jackson gara-gara telat masuk ke sekolah terus daripada gue balik ke kelas mending ke kantin aja, sepi jadi gak ada yang gangguin."

"Terus tadi lo abis kenapa sama Wonyoung? Sampe didatengin sama Jiheon juga," Tanya Sunghoon.

"Oh enggak kenapa-napa kok," jawab Yujin sambil tersenyum canggung.

"Masa sih?"

"Iya," balas Yujin canggung.

"Eh tapi lo tau gak masa tadi kata Jiheon kalo misalnya gue di gangguin sama Wonyoung lagi bilang aja ke dia, menurut lo kenapa dia bilang begitu?" Lanjut Yujin

Dia cukup penasaran dengan maksud perkataan Jiheon tadi, itu sebabnya dia bertanya pada Sunghoon.

"Mungkin karena dia mau bikin Wonyoung insaf," jawaban Sunghoon membuat Yujin mengernyit tak mengerti.

"Insaf? Insaf ngebully orang maksud nya?" Tanyanya lagi

"Mungkin. Lo tau? Sebenernya mereka berdua itu temenan loh."

"Hah? Serius? Wah, pantes tadi Jiheon bilang bakal ngaduin ke orang tua nya."

"Iya sih tapi itu dulu, sekarang udah enggak."

"Kenapa?"

"Gak tau, gak mau tau juga," jawaban Sunghoon benar-benar tak sesuai harapan Yujin.

"Eh tapi kalo gue denger dari orang-orang sih katanya mereka itu udah gak temenan lagi karena sesuatu," tukas Sunghoon yang berhasil membuat Yujin makin penasaran.

"Sesuatu apa?"

"Karena Wonyoung udah rebut Jay dari Jiheon."

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang