5|| Sunghoon dan Wonyoung

199 30 0
                                    

Sejenak setelah bel pulang tadi Wonyoung yang tiba-tiba saja muncul dari arah luar kemudian langsung menarik Sunghoon pergi dengan alasan untuk menemaninya membeli baju dan tas baru untuk pergi ke acara ulang tahun temannya.

Sunghoon sih cuma pasrah aja digituin sama Wonyoung, percuma kalo dia ngeberontak anak itu juga pasti makin ngelunjak.

Kepalanya sih udah gak pusing lagi, tapi badannya masih lumayan lemes. But, yaudah lah nanti juga badannya seger lagi.

Dan sekarang Sunghoon tengah menemani—menunggu sambil bermain game, sementara Wonyoung sedang berpikir tas mana yang harus dia beli.

"Won, lo masih lama gak? Gue mau balik duluan nih udah capek banget gue," sahut Sunghoon yang kini tengah menatapnya jengah.

"Iihh sebentar lagi dong, masih bingung nih," balas Wonyoung namun pandangan nya masih tak lepas dari tas-tas branded yang akan dipilihnya.

"Ck, yaudah kalo gitu gue balik duluan aja. Lama banget nungguin lo, keburu habis gelap terbitlah terang," ucap Sunghoon lalu beranjak pergi tapi langsung dicegat oleh Wonyoung.

"Gue udah kok, tinggal bayar doang."

Setelah itu Wonyoung langsung bergegas pergi ke kasir dan membayar tasnya.

Dan sekarang mereka telah berada di mobil Sunghoon tentunya. Wonyoung sedang melihat-lihat barang yang sudah ia beli tadi dan Sunghoon fokus menyetir, mana mungkin dia ikut-ikutan melihat barang yang dibeli Wonyoung tadi.

Sebenarnya Sunghoon penasaran karena Wonyoung membeli barang yang terbilang lumayan banyak, tapi dia ingat kalau dia juga tengah membawa nyawa seseorang.

"Hoon, besok temenin gue ya," pinta Wonyoung.

"Gak, males. Gue mau tidur besok." Wonyoung pun langsung mencebik kesal

"Iihh kok gitu sih, kapan-kapan lagi coba kita ke pesta ulang tahun Ryujin bareng," tukas Wonyoung.

Ya setelah tahu bahwa acara yang dihadiri Wonyoung adalah pesta ulang tahun Ryujin, Sunghoon jadi ingat kalau Ryujin turut mengundangnya. Tapi dianya saja yang lupa.

"Lagian emang nya lo gak tega apa sama Ryujin? Dia kan udah ngundang lo tapi lo nya masa gak dateng? Dimana sopan santun lo?" Lanjut Wonyoung yang membuat Sunghoon agak termenung oleh perkataan gadis itu.

Lemah banget gue kalo soal sopan santun gini mah, batin Sunghoon.

Sunghoon berdecak kesal namun akhirnya ia tetap menyerah oleh perkataan Wonyoung.

"Iya iya gue dateng,"

"Yeyy! Besok jam 19.30 ya jemput gue, kita berangkat bareng," ucap Wonyoung dengan semangat dan senyuman girang nya.

"Dih apa-apaan, gak, sorry. Gue mau berangkat sendiri," ketus Sunghoon.

"Yaudah kalo gitu nanti gue bilangin ke Ryujin kalo lo sebenernya males dateng ke acara ulang tahun nya," ancam Wonyoung.

"Anjir lah! Jangan woy, nanti gue diamuk sama dia!" —Sunghoon

"Makanya besok kita berangkat bareng," final Wonyoung.

÷×÷

"Aku pulang," ucap Sunghoon walau tahu tak akan ada satu orang pun yang menyahuti ucapannya.

Pemuda itupun merebahkan diri nya di single sofa yang ada di dekatnya, "gila, capek banget hari ini." Monolognya lalu menghela nafas lelah.

"Langsung tidur aja lah!"

.

.

Seperti yang sudah di janjikan sekarang Sunghoon tengah menjemput Wonyoung, oh rasanya Sunghoon mau berangkat saja sendiri. Pasalnya sudah hampir setengah jam dia menunggu gadis itu yang selalu dibilang adalah

"Bentar dulu ya gue belum selesai, sebentar lagi kok."

"Ck, Wonyoung lo udah belum sih?! Lama banget njir, gue duluan lah kalo gitu."

Baru saja ingin berdiri Jihoon melihat Wonyoung sudah keluar dari kamarnya.

Menggunakan dress maroon selutut yang dipadukan dengan tatanan rambut ikal dengan jepit rambut kupu-kupu khasnya.

Tapi tetap saja Sunghoon melihatnya biasa saja, dia benar-benar sudah terbiasa dengan kecantikan temannya.

"Buruan woy! Diem bae lo," tukas Sunghoon lalu langsung pergi menuju parkiran mobil nya.

Entah hanya perasaan Sunghoon saja tapi selama perjalanan ke pesta atmosfer yang mengelilingi mereka berdua berubah menjadi canggung tak seperti biasanya.

Sampai Sunghoon pun mengucapkan sesuatu yang membuat seluruh tubuh Wonyoung jadi menegang.

"Gak usah macem-macem lo disana, kalo gak mau gue bocorin kalo lo itu calon tunangan nya Jay."

Wonyoung yang mendengar itu sontak menatap Sunghoon dengan tatapan tak percaya, "bisa gak sih gak usah bawa-bawa Jay?" Tanya gadis itu.

Sunghoon pun hanya tersenyum miring.

"Kenapa? Keknya segitu takutnya ya lo kalo misalnya orang-orang tau hubungan lo sama Jay, padahal udah bukan rahasia umum lagi kalo misalnya kalian berdua itu deket loh jadi semua orang juga pasti mikir itu wajar." Ujar Sunghoon

"Hell, apanya yang wajar coba? Dan satu lagi, deket? Seinget gue, gue gak pernah deket sama dia tuh."

"Oh iya ya, lo kan udah gak deket lagi sama dia. Terakhir gue liat kalian berdua deket itu sekitar 3 tahun lalu, terus setelah itu kalian—oh bukan kalian sih tapi lo langsung jaga jarak, itu juga setelah kematian adik lo kan, Won?"

Eh tunggu, apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba topik nya bisa menjerumus ke arah ini?

"Lo curiga dia yang bunuh adik lo?"

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang