19|| Apa-apaan? (2)

87 15 1
                                    


"Yaudah kalo gitu, lo kasih tau apa tujuan pelaku itu nyuruh lo buat ngambil uang kas anak basket setelah itu lo kasih tau kita deh siapa pelakunya," ucap Jaehyuk santai, Lia pun hanya terkekeh kecil mendengarnya.

"Gak akan," balas Lia.

"Kayaknya gue emang butuh Wonyoung nih, tapi yakali gue nyuruh dia kesini nanti yang ada malah makin ribut." Gumam Jaehyuk

"Biar gue tebak yang nyuruh lo itu pasti—

"Sunghoon, dia yang nyuruh gue nyuri uang kas anak basket," potong Lia secara cepat. Jaehyuk hanya tercengang mendengarnya tanpa ekspresi kemudian memasang wajah lawaknya lagi.

"Eyy jangan bercanda. Gue udah sering denger k—

"Bukan Sunghoonnya tapi ibunya Sunghoon uang nyuruh gue," potong nya lagi.

"Kalo ini baru gue percaya, eh tapi emang bener? Masa iya Mamah Joy nyuruh lo buat nyuri uang kas," ujarJaehyuk dengan nada tidak percaya nya.

"Itu mamah gue, bego! Enak aja lo ikut-ikutan manggil mamah, anaknya aja bukan," sahut Sunghoon yang baru saja datang dan masih menggunakan seragam sekolahnya bertengger di depan pintu ruangan.

"Eh iya, Hoon, hehe." Jaehyuk hanya menyengir tak jelas melihat kawan nya itu datang.

"Kenapa mamah gue nyuruh lo buat nyuri uang kas itu?" Tanya Sunghoon pada Lia, sementara Lia hanya tersenyum tak jelas.

"Eh tapi bentar, kok tiba-tiba ngejerumus ke Mamah gue sih?"

"Mamah lo kunci yang bagus untuk permasalahan ini," jawab Lia.

Sunghoon bingung. Ini kenapa Lia dari tadi senyum-senyum tak jelas terus? Sunghoon kan jadi takut melihatnya. Jaehyuk yang melihat gelagat tak nyaman Sunghoon langsung buka suara.

"Yaudah lah, Pak, sekian aja kalo gitu. Pencurinya kan udah ditangkep nanti tinggal di sidang aja, kan? Saya mau pamit dulu sama Sunghoon, oh iya jangan lupa suruh Lia tes kejiwaan. Serem banget liat dia senyum-senyum gak jelas terus," ujar Jaehyuk lalu langsung menyeret Sunghoon keluar dari ruangan.

Ting!

Pesan masuk dari ponsel Jaehyuk, dari Jake ternyata.

Jake

|Jae
|Ke Kafe MistyNa sekarang
|Gue sama yang lain lagi ngumpul,
  ada Hyewon sama Yujin juga
|Bawa sekalian si Sunghoon
|Tadi gue liat mobilnya di sekolah
|Lo bareng sama dia

Iya|

"Ayo ke Kafe MistyNa, yang lain pada ngumpul disana," ajak Jaehyuk dibalas anggukan oleh Sunghoon. Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil Sunghoon dan pergi meninggalkan area tersebut.

Butuh waktu sekira nya 17 menit untuk sampai disana.

"Hyuk!" Panggil Sunoo dari ujung tempat Kafe, keduanya pun langsung bergegas bergerak ke arah tersebut dan duduk disamping Jake.

"Udah mesen?" Tanya Jaehyuk, yang lain pun hanya menggelengkan kepala.

"Kita nungguin lo dulu tadi," jawab Yujin.

"Yaudah kalo gitu mau mesen apa?" Tanya Jaehyuk.

Setelah sekian lama memilih mereka semua sepakat memesan minuman yang dipilih sembari menunggu minuman datang mereka membahas sesuatu yang terjadi di sekolah.

"Udah ketangkep pencuri nya?" Tanya Yujin.

"Iya udah, pencuri nya si Lia," jawab Jaehyuk.

"Ya ampun serius?! Kok bisa?!" Tanya Jake yang heboh mendengar bucinannya itu ternyata yang mencuri uang kas anak basket.

"Dia niat sendiri atau disuruh?" Tanya Hyewon.

"Dia disuruh, yang nyuruh mamah gue," jawab Sunghoon terus terang.

"Dia juga bilang kalo mamah gue kunci permasalahan yang bagus." Lanjut Sunghoon.

"Kunci permasalahan apa?" Tanya Jake yang tengah bersender pada Hyewon.

"Hah? Mamahnya Sunghoon? Bukannya emak lo udah disana ya Hoon?" —Heeseung

Semua orang disitu sontak menoleh ke Sunghoon, "eh lah iya emak lo kan ud—

"Pantes aja ada yang janggal, gue sendiri aja gak nyadar." Potong Sunghoon.

"Lia aneh banget njir, nuduh orang yang gak ada." Ucap Jaehyuk, sementara Sunghoon pun mendelik.

"Jangan nyender woy! Lo berat tau," ucap Hyewon kesal.

"Yaudah sih kepala gue lagi sakit tau," balas Jake lalu langsung menarik Hyewon kembali dan bersender lagi.

"Bangsat!" Umpat Hyewon namun masih bisa di dengar oleh semua yang ada di meja tersebut.

"Yaampun, Hye, gak boleh ngumpat," peringat Jaehyuk, Jake pun terkekeh mendengarnya.

"Apapun itu pasti ada kaitan nya sama Jay." Sahut Yujin, dan begitu pula dengan datangnya minuman mereka masing-masing.

"Lo tau banyak ya." Yujin pun hanya tersenyum menanggapi ucapan Sunoo.

Sunghoon yang sedari tadi sibuk meminum ice americano nya itupun hanya terdiam menyaksikan obrolan teman-teman nya. Sampai—

"Uhukk uhukk." Sunghoon terbatuk sambil menyemburkan minumannya dari mulut. Heeseung dan Jaehyuk yang berada di samping Sunghoon langsung berdiri, sementara yang lain berjengit kaget.

"Eh lo kenapa?!" Tanya Sunoo histeris kepada Sunghoon yang sedari tadi hanya terbatuk-batuk sambil memukul kecil dadanya.

"G-g-gue g-gak bisa naf—as." seketika Sunghoon segera pingsan, dan keadaan menjadi ricuh, karena muncul buih-buih busa dari mulut pemuda itu.

"Heh telpon ambulans! Buruan! Keburu Sunghoon mati!" Teriak Hyewon panik.

Jaehyuk pun segera menelepon ambulans dengan tangan yang gemetar diselipi dengan keringat dingin yang mengucur di keningnya.

Ah, ini baru kali ini Jaehyuk menunjukkan reaksi besarnya.

Tak lama kemudian ambulans pun datang, membawa Sunghoon dengan cepat masuk ke ambulans diikuti dengan Jaehyuk, Jake dan Heeseung yang ikut menemani Sunghoon.

"Kalian ikut gue!" Perintah Sunoo, Hyewon mengangguk tapi tidak dengan Yujin.

"E-em itu, gue gak bisa ikut," ucap Yujin dengan nada yang pelan, sontak membuat Sunoo dan Hyewon terkejut.

"Kenapa?!"

"U-uh itu, gue ada urusan, sorry. Nanti kalo urusan gue udah selesai, gue pasti bakal nyusul kok," jawabnya kemudian segera meraih tas sekolahnya dan pergi meninggalkan ketiga temannya yang masih bingung dengan sikapnya.

"Dia kenapa?"

"Apa-apaan Yujin?"

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang