33|| Move

47 10 0
                                    


Yujin kini tampak sibuk berkutat dengan ponselnya. Sekitaran beberapa menit yang lalu, dia mendapat panggilan telepon yang mana itu dari nomor Sunghoon.

Segera saja gadis itu angkat namun panggilan tersebut langsung terputus bahkan sebelum dia berkata satu kata pun. Gadis itu sudah berulang mencoba menelpon balik tapi yang menjawab malah operator sialan itu.

"Sumpah ini gimana sih? Tadi Sunghoon nelpon tapi langsung dimatiin, pas di telpon balik malah gak dijawab-jawab, bikin panik aja."

Dan untuk kesekian kalinya lagi dia menelpon nomor Sunghoon, dan hasilnya masih sama.

Gadis itu seketika menggeram frustasi, "kalo gini terus mending gue tanya Heeseung atau gak Jaehyuk, mungkin Sunghoon nelpon ke mereka."

Buru-buru gadis itu mengambil hoodienya lalu segera berlari tak lupa mengunci pintu rumah. Ngomong-ngomong Yujin berjalan kaki, karena bagaimana pun juga jarak dia dan rumahnya Jaehyuk itu tidak jauh, hanya melewati dua gang yang ada disamping kiri juga sudah sampai.

Sesampainya dia di rumah Jaehyuk, Yujin segera menggedor-gedor pintu rumah orang itu tak lupa mengucap salam.

"Permisi! Jaehyuk! Jae!"

Kayak mau ngajak tawuran ya, tinggal bawa pisau sama parang.

Yang punya rumah pun balik menyahut dengan nada tak kalah kencang, "iye! Kagak usah teriak-teriak! Ntar emak gue denger dikiranya gue mau diajak tawuran."

Cklek

"Oh, elo." —Jaehyuk

"Ngapain dimari?"

"Mau nanya."

"Nanya apa?"

"Sunghoon nelpon lo gak?"

"Enggak."

"Bohong."

"Iya."

"Tuhkan berarti lo bohong, buktinya tadi jawab iya."

"Ck, Sunghoon tadi gak nelpon gue."

"Bohong."

"Enggak."

"Enggak bohong?"

"Iya."

"Emangnya kenapa sih? Tadi Sunghoon nelpon lo?" Yujin mengangguk polos.

"Oh—eh bentar, Sunghoon beneran nelpon lo?!" Yujin mengangguk sekali lagi.

"Terus terus?"

"Terus apa?"

"Terus gimana? Dia bilang apa?"

"Dia gak bilang apa-apa."

"Kok gitu?!"

"Tadi pas gue angkat teleponnya, panggilannya langsung putus." Jaehyuk langsung memasang wajah datar.

"Udah lo telepon ulang lagi belom?"

"Udah, tapi gak diangkat."

Jaehyuk menghela nafas bingung, "kalo misalnya dilacak bisa nggak ya?"

"Apanya yang dilacak?"

"Nomornya."

"Emang bisa?"

"Bisa lah!"

"Ya udah lacak aja kalo gitu."

÷×÷

"Jadi mau nanyain apa?" Tanya Winter pada Sunoo yang sedari tadi hanya diam saja.

Sunoo sedari tadi hanya diam karena sedang memikirkan pertanyaan apa yang harus diajukan ke Winter.

"Keluarin semua pertanyaan yang ada dipikiran lo, gue bakal jawab sebisa mungkin, tapi satu-satu nanyanya, oke?" Sunoo mengangguk kaku.

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang