9|| Permintaan

124 23 2
                                    

"Seriusan?!"

Sunghoon menganga tak percaya pada gadis yang ada di samping nya ini.

"Iya elah."

"Kok bisa?!"

"Because its my job," jelas gadis itu.

"Wah, bener-bener gak bisa dipercaya. Terlalu mustahil. Bahkan sampe sekarang pun gue masih gak percaya sama pekerjaan lo itu," ucap Sunghoon.

Tak bisa dipungkiri 4 tahun lamanya Sunghoon berteman dengan gadis itu, tapi tetap saja masih tak menyangka dengan fakta itu. Teman gadisnya ini bekerja sebagai salah satu anggota kepolisian.

"Sampe sekarang gue masih mempertanyakan alasan lo bisa masuk ke kepolisian itu apa?" Gumam Sunghoon.

"Itu apa?"

Oh, seperti nya gadis itu mendengar gumaman Sunghoon.

"Oh, nggak."

"Masih lama?" Tanya Sunghoon.

"Nggak. Kita udah di markasnya," jawab gadis itu lalu menunjuk ke arah depan.

Benar, tempat itu benar-benar sudah di jadikan markas oleh mereka.

"Bener-bener udah jadi markas, setelah 2 hari gue gak kesini. Menarik—buat di ajak baku hantam nih orang," ucap gadis itu sambil mengencangkan kepalan tangannya.

"Ayo masuk," ajaknya yang diangguki oleh Sunghoon.

Baru saja mereka masuk, kini sudah di hadang oleh dua gengster penjaga tempat tersebut.

Wah bisa-bisa nya jelmaan badak nan setan ini ngehalangin jalan gue. Batin gadis itu sebelum menerjang kedua preman itu dan membuat Sunghoon berjengit.

Sunghoon kini menatap teman nya dengan tatapan tak percaya, lebih seperti takjub sebenarnya.

"Baru juga masuk udah buang-buang tenaga aja gue," gumam gadis itu.

Mereka berjalan sampai berada disebuah lapangan luas, dan di situ Sunghoon melihat mobil kepunyaan temannya itu terparkir begitu saja di lapangan.

Seperti tak ada orang yang berniat menyentuh mobil itu.

Baru saja Sunghoon hendak pergi ke arah mobil, gadis itu pun langsung menahan tangannya.

"Jangan pergi dulu," peringat gadis itu lalu menunjuk sebuah benda yang terpampang di sudut lapangan.

Kamera CCTV.

"Ngapain mereka pasang CCTV?" Tanya Sunghoon kebingungan.

Cukup aneh menurut nya untuk memasang kamera CCTV di lapangan luas kosong seperti ini.

"Menurut lo? Ya buat ngawasin kita lah. Nih ya mereka tuh tau kalo kita bakal dateng diem-diem kesini, makanya mereka pasang CCTV biar bisa ngawasin pergerakan kita"

"Nah kalo udah begitu, baru mereka suruh preman-premannya buat nyerang kita," jelas gadis itu.

Cukup menyebalkan sebenarnya, karena Sunghoon tak tahu menahu soal guna dipasang nya kamera CCTV itu.

Tak lama kemudian gadis itu mengeluarkan sebuah alat, semacam pistol. Dan menembakannya ke arah kamera CCTV itu. Anehnya tak menimbulkan suara berisik yang memekakkan telinga.

"Nih, lo jalan duluan gue di belakang buat ngawasin premannya kalo misalnya aja mereka dateng nanti. Habis itu langsung masuk ke mobil terus kita buru-buru pergi keluar, ngerti?" Jelas gadis itu dibalas anggukan oleh Sunghoon.

Sebenarnya Sunghoon sempat tak terima jika harus jalan duluan, tapi jika dipikir-pikir lagi kalau misalnya dia yang jaga di belakang itu tidak memungkinkan. Karena yah kalian tahu, dia tidak mungkin bisa menjaga gadis itu.

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang