8|| Miss me?

149 27 0
                                    

"Kalian gak berubah-ubah ya dari dulu, rebut kawasan orang terus. Gagal nyari kawasan sendiri ya?" Ledek gadis itu.

Niatnya memancing emosi para preman amatir itu sepertinya berhasil.

"Jangan cuman berlindung dibalik masker jelek lo itu! Tunjukkin muka lo! Oh atau lo muka lo jelek? Hahahah." Ujar salah satu preman tersebut lalu disusul oleh gelak tawa anggotanya yang lain.

"Emangnya kalo gue kasih liat muka gue kalian pada mau ngapain, hm?"
Tanya gadis itu lagi.

"Yang pasti ngehancurin muka jelek lo," jawabnya.

"Mereka siapa? Dan kenapa?" Bisik Jake dan Jaehyuk.

"Gak tau, bingung gue juga," jawab Jaehyuk.

"Daripada lama-lama adu bacot, mending kita langsung baku hantam aja," ajak gadis itu lalu maju menghadapi para preman tersebut.

Gadis itu tidak sendiri tentunya ada teman-temannya juga.

Jaehyuk dan Jake pun juga terpaksa ikut bergelut karena tiba-tiba saja ada preman yang memukul mereka dari arah belakang. Padahal mereka baru saja ingin memanfaatkan kesempatan untuk kabur.

Bugh!

Bugh!

Begitu saja terus pertarungan mereka, sampai tiba-tiba saja preman lainnya bermunculan dari arah yang berlawanan.

Karena demi keselamatan bersama, gadis dan teman-temannya itu langsung pergi meninggalkan area baku hantam. Mereka tidak takut sebenarnya tapi ada yang gadis itu sadari dari Jaehyuk dan Jake, itu sebabnya dia memilih kabur.

Dan juga Jake baru ingat jika kunci mobil nya sempat terjatuh dan belum dia ambil sedari tadi karena sibuk bertarung. Dan akhirnya memilih untuk ikut kabur, mereka berdua sudah cukup babak belur karena baku hantam itu.

Berlari secepat mungkin, dan baru tersadar bahwa mereka meninggalkan mobil Jake dan kehilangan kunci mobilnya.

Flashback off

"Jadi gitu Hoon," ucap Jaehyuk mengakhiri ceritanya.

"Yaampun panjang banget dongeng nya, sampe ngantuk nih gue denger nya. Terus, lo mau gue gimana?" Tanya Sunghoon.

"Ya lo bantuin gue dapetin kunci mobil gue lah, goblok! Sekalian ngambil mobil gue di sana! Udah berkali-kali gue di tanyain sama nyokap kemana mobilnya."

"Hmm, oke deh! Tapi satu syarat!"

"Apa syaratnya?" Itu bukan Jake tapi Sunoo

"Gue minta sesuatu sama lo," tukas Sunghoon dengan senyum jahilnya.

"Apa? Gue kasih deh semua yang lo mau asal kunci mobil gue balik."

"Nanti deh gue kasih tau," jawab Sunghoon sambil senyum-senyum tak jelas.

.

"Bos, mau kita apain nih mobil? Udah hampir 2 hari ke parkir di sini gak di apa-apain," ujar salah satu anggota preman tersebut pada bosnya.

"Sabar, kita tunggu mereka. Mereka pasti kembali kesini, sekalian buat mancing cewek gila itu kesini, kita butuh umpan dan itu mobilnya." Jelas bos itu.

"Kalo mereka gak datang?" Tanyanya lagi.

"Menurut lo apa yang paling ditakutin anak SMA kayak mereka kalo mobilnya hilang?" Tanya bosnya.

"Pajaknya?"

"Ibunya lah, bego! Udah sana keluar! Bikin pusing aja!"

.

Kembali lagi dengan Sunghoon kini dia tengah menunggu seseorang di pusat taman kota, siapa lagi kalau bukan menunggu gadis itu.

"Sunghoon!" Seru gadis itu.

"Oh hai, dateng juga akhirnya," Sunghoon membalas sapaan gadis itu

"Anjir lah, pake masker terus lo, gak pengap apa?" Tanya Sunghoon.

"Enggak tuh."

"So, ngapain lo ngajak ketemuan disini? Mau ngambil kunci mobil ya?" Ujaran gadis itu membuat Sunghoon kaget.

"Kok tau?"

Gadis itu hanya menyengir tak jelas dibalik maskernya lalu merogoh saku jaketnya dan menyodorkan kunci mobil itu pada Sunghoon.

"Nih, maaf ya. Kemaren gue refleks ngambil, lagian bisa-bisanya kunci mobil jatoh tapi gak di ambil-ambil," tukas gadis itu.

"Gak tau tuh temen gue, gak jelas."

"Eh iya, lo bisa bantuin gue ngambil mobilnya juga gak?" Gadis itu tampak berpikir sebentar sebelum menjawab pertanyaan Sunghoon.

"Mm, gimana ya. Gue lagi males baku hantam gue," jawab gadis itu membuat Sunghoon semakin memohon padanya.

"Ayo dong, please. Kalo misalnya gue sama temen gue yang ngambil nanti malah ribet, lo tau kan gue gak jago baku hantam. Nanti kalo gue dikeroyok terus sekarat gimana?" Ujar Sunghoon.

"Gapapa, biar tenaga gue gak kebuang buat ngirim lo ke akhirat," balas gadis itu membuat Sunghoon bergidik ngeri.

"Yaampun tega banget jadi manusia." Gadis itu pun mendengus geli.

"Pokoknya lo harus bantuin gue ngambil mobil temen gue," paksanya.

"Gak denger ya lo tadi gue ngomong apa? Gak mau. Lagian kalo misalnya gue bantuin lo ngambil tuh mobil nanti pasti temen-temen lo nanya. 'Kok lo bisa ngambil mobilnya? Ngambil sendirian? Oh iya lo kenal cewek itu darimana?', dan gue gak mau kalo sampe identitas gue kebongkar sama temen aneh lo itu," jelas gadis itu panjang lebar.

"Gue janji deh gak bakal bocorin identitas lo ke temen gue, please ya?" Mohon Sunghoon

Gadis itu pun mendengus pasrah mendengar permohonan Sunghoon, cukup jengah mendengarnya.

"Oke, tapi nanti sekalian beliin gue KFC ya?"

"Ayamnya?"

"Gak. Perusahaannya."

"Ya ayamnya lah bego! Udah ayo buruan, keburu gue males," lanjut gadis itu kesal.

Mereka berdua pun langsung pergi ke tempat tujuan, berjalan kaki tentunya. Karena Sunghoon tidak membawa tranportasi apapun, tidak tahu kenapa.

"Oh iya kalo misal nya nanti mereka minta tebusan jangan mau ya." ucap gadis itu

"Emang mereka bakal minta tebusan?" Tanya Sunghoon

"Pastinya."

"Lo kenal mereka?" Gadis itu terdiam sejenak sebelum kemudian mengangguk.

"Gue pernah mata-matain mereka, bisa dibilang jadi SPY."

Sunghoon yang mendengar itupun tersedak ludah nya sendiri, apa? Gadis ini pernah jadi SPY? Wah besar sekali nyali anak ini.

"Widih hebat banget lo," puji Sunghoon membuat gadis itu terkekeh kecil melihat reaksi pemuda itu.

"Biasa aja kali, orang cuman disuruh ngawasin doang gak nyampe ngejeblosin mereka ke penjara," balas gadis itu.

"Emang nya lo udah pernah ngejeblosin orang ke penjara?" Tanya Sunghoon, gadis itupun tersenyum kecil kemudian menutup matanya sejenak otaknya mulai memutar kejadian beberapa 7 bulan yang lalu disaat dia sedang dalam masa-masa tekanan batin karena harus mengejar seorang pembunuh berantai yang sudah memakan banyak nyawa.

Bahkan saat sedang dalam masa penangkapan gadis itu hampir ikut terbunuh bersama dua temannya yang lain, mengingat kejadian membuat sang empu meringis.

"Pernah kok," jawab gadis itu.

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang