1|| Seperti Biasa

442 47 2
                                    

Brakk!

"Woy Yujin! Bangun lo!"

Gadis yang tengah tertidur di kelas nya itu terbangun ketika seseorang menggebrak mejanya dengan keras, bahkan kepalanya jadi pusing karena gebrakan meja itu.

"Kenapa?"

"Masih nanya ya lo? Nih kerjain PR Fisika gue gak pake lama. Lo tau kan pelajaran Fisika tinggal berapa menit lagi?"

"Kenapa gak di kerjain sendiri? Kenapa nyuruh gue? Kan ini PR lo," tanya Yujin pada gadis yang menyuruh nya itu, sedangkan gadis itu menyalangkan tatapan tak percayanya pada Yujin.

"Oh gitu jadi lo berani nyuruh gue? lo tau, lo itu cuman pesuruh disini jadi mending ikutin perintah gue atau lo bakal-musnah dari sekolah ini," lanjut gadis itu sembari berjalan meninggalkan Yujin yang terpaku di bangku nya.

Dengan terburu-buru Yujin langsung mengerjakan tugas Fisika tersebut, ia sedang tidak mau kena amukan masal dari gadis yang tadi.

Miris sekali harus jadi seorang budak seperti ini.

÷×÷

Ini istirahat. Jam yang disukai oleh murid-murid lain tapi tidak dengan Yujin. Mungkin diantara kalian pasti tau alasannya, apalagi jika tak dijadikan gadis pesuruh oleh teman-temannya.

"Ey ada Yujin nih, beliin gue es teh dong di Bu Halimah. Haus nih gue," pinta teman satu kelasnya.

"Eh lo mau ke kantin? Gue nitip bakso Mang Udin dong, pake duit lo dulu ya nanti gue ganti."

"Gue juga nitip dong!"

"Gue juga, nih uangnya."

"Jangan lupa beliin gue juga ya."

Mau bagaimana pun juga Yujin harus menuruti perintah teman-teman nya walau terkadang dia sakit hati dan lelah tapi daripada dia semakin dikucilkan oleh temen sekelasnya lebih baik jika dia menurut.

Sesampai di kantin, yang benar saja keadaan yang sangat ramai seperti biasa tapi karena hari ini hari rabu jadi lebih ramai dari biasanya.

"Eh liat deh itu ada Yujin," bisik salah satu murid.

"Lah iya dia kesini pasti gara-gara disuruh temen-temen nya."

"Ya iyalah dia kan gadis pesuruh, jadi dia nurut-nurut aja."

"Kasian banget mau aja disuruh-suruh kayak pembantu."

Sakit. Itu yang dirasakan Yujin, hati nya seperti diremas-remas dengan kuat. Setiap hari setiap saat orang-orang tak pernah berhenti membicarakannya, tapi mau bagaimana lagi ia hanya bisa diam.

Melawan? Tidak mungkin.

Lalu tak sengaja mata bulatnya menangkap segerombolan gadis-gadis yang tengah berjalan ke arah nya.

"Wah wah wah, liat siapa yang sekarang ada dihadapan kita sekarang, Ahn Yujin. Gue tebak lo pasti kesini karena disuruh temen-temen lo kan?" Ucap gadis didepannya, gadis yang tadi pagi meminta dirinya untuk mengerjakan PR Fisikanya.

"Ya iyalah, emangnya lo pernah liat Yujin kesini buat jajan? Dia kan di kelasnya terus," sahut teman satu kelompoknya itu bisa disebut seperti Geng?

"Kasih gue jalan please, gue buru-buru," ucap Yujin sambil menunduk.

"Emangnya lo mau kemana sih? Jangan bilang karena disuruh sama temen sekelas lo lagi. Daripada lo jadi pembantu mereka mending jadi pembantu gue," tawar gadis itu.

"Gue gak mau," jawab gadis itu singkat.

"Ohh jadi lo lebih sudi jadi pembantu mereka daripada gue, Giselle urus!"

Tak lama kemudian Giselle menampar nya sampai Yujin tersungkur dan punggungnya terkantuk meja, lalu menginjak tangan nya dan memukulnya berkali-kali.

Cukup untuk membuat Yujin merasa seluruh badannya sakit, sangat sakit.

Dengan sisa tenaga dia mencoba melawan dan berdiri dengan tegak.

Lagi-lagi dia direndahkan oleh gadis itu di mata umum, dengan cepat dia pergi dari tempat itu dengan mata berkaca-kaca. Dirinya terlalu lelah menghadapi segalanya.

Wonyoung sendiri kini tengah tersenyum angkuh melihat Yujin yang tengah berlari dari banyaknya krumunan orang-orang kantin.

Rasain, kalo bukan karena gue suka sama dia dan dia gak dateng mungkin lo udah gue bunuh dari atap sekolah waktu itu. Buat sekarang biarin gue puas-puas mainin lo. Batin Wonyoung

Di lain tempat kini Yujin tengah sendiri di dalam toilet yang jarang dipakai oleh anak-anak sekolah, hanya disitu Yujin bisa melampiaskan rasa sedih dan sakit nya.

Namun disaat dia tengah menangis tiba-tiba saja ada seorang masuk dari luar dan memberikannya sapu tangan.

"Gak usah nangis, setelah semua ini lo gak bakal ngerasain ini semua lagi. Karena bakal ada yang nanggung itu semua."

Mendengar lelaki tersebut melontarkan kata-kata Yujin pun mendongak dengan pelan, kemudian menghapus air matanya dengan cepat.

Tentu saja siapa yang mau terlihat menyedihkan di depan Most Wanted SMA Bintara.

Kemudian lelaki itu tersenyum, "but, yang jelas itu bukan gue." Lanjutnya







Hai!

Aku mau ngasih tau lagi kalo aku ngeremake book ini dari akun sebelah punya ku, jadi emang kebetulan aku sempet bikin book di akun sebelah dan kepikiran buat bikin remake versi idol K-Pop disini.

Omong-omong tolong jangan hujat wonyoung yaa, ini cuma sementara doang kok hehe.

Hope you like it^^

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang