34|| Mari Kita Mulai~

51 10 4
                                    

"Gue gak nyangka kalian berbuat sejauh ini, apalagi lo Jay, sebenernya apa sih tujuan lo ngebikin gue kayak gini?" Tanya Sunghoon.

Jay tersenyum, "simple kok jawabannya, gue cuma mau balas dendam sama apa yang udah lo lakuin dulu."

Sunghoon berdecih, "emangnya dulu gue ngapain lo sih, sampe-sampe lo balas dendam ke gue?!" Tanyanya geram.

"Lo gak inget?" Tanya Jay seraya mengerutkan dahinya.

"Lo gak inget sama apa yang udah lo lakuin satu setengah tahun yang lalu? Lo amnesia hah?!" Tanya Jay dengan nada yang meninggi kemudian melempar sebilah pisau yang meleset namun tetap melukai sebagian lengan Sunghoon.

"Anjing!" Pekik Sunghoon kesakitan.

"Itu gak ada apa-apanya, Hoon. Rasa sakit itu cuma sebentar dan bakal hilang, dan itu gak sepadan sama apa yang gue rasain."

Jay pun berjalan mengambil kembali pisau yang ia lempar kemudian menancapkannya tepat ke dinding di samping leher Sunghoon.

"Gue pengen lo mati! Tapi, kalo lo matinya sekarang itu gak bakal seru, jadi gimana kalo kita main-main dulu sebentar?"

Gadis misterius yang sedari tadi hanya menonton sambil memakan kacang pun seketika terbangun dari duduknya, membuat Jay menoleh ke arah gadis itu.

"Kayaknya ada yang abis bangun dari tidur panjangnya nih," ucap gadis itu kemudian berjalan menuju ke arah yang dimaksud, Wonyoung.

Wonyoung yang baru saja bangun dari tidurnya itu, seketika langsung diterpa oleh rasa pusing yang berlebihan di kepalanya.

Pertanyaan yang ada di benaknya sekarang adalah, kenapa dia merasa semua objek yang ia lihat seperti terbalik?

"Pusing ya?" Tanya gadis aneh itu.

Yang ditanyai hanya diam saja, ingin menjawab tapi lidahnya seakan terasa kelu terlebih lagi dirinya juga merasa kehabisan tenaga.

"Ck ck, kasian banget sih. Awas jangan banyak gerak, nanti kalo jatuh yang kena duluan kepala lo bukan kaki." Peringatnya.

"L-lo ngapa-in gue?" Tanya Wonyoung dengan terbata-bata.

"Cuma ngegantung lo kayak kelelawar doang," jawab gadis itu lalu mengambil jarak setidaknya 1 meter dari Wonyoung.

Dan dengan cekatan, gadis itu mengeluarkan sebuah pisau kecil dan mengarahkannya ke arah wajah Wonyoung.

"Gimana bisa cewek kayak lo suka sama Sunghoon?" Gumam gadis itu, membuat Wonyoung mengerutkan keningnya.

Belum lama setelah gadis itu bergumam, suara rintihan terdengar dari arah barat. Ouh, sepertinya habis ada yang tersetrum.

"Jangan gerak-gerak, sekalinya gerak lo bakal kesetrum, kayak tadi." Peringat gadis itu pada Hyewon.

Gadis itu pun berpindah tempat berjalan ke arah Hyewon, "stop moving your body, or you'll die," ucapnya dengan nada yang pelan.

"Kalian berdua pasti udah tau kenapa kalian bisa disini kan? Karena gue gak mau basa-basi, gue cuma pengen kalian nikmatin situasi ini," ucap Jay.

"Bodoh, gimana kita nikmatinnya kalo lo aja nyiksa kita kayak gini," gumam Wonyoung.

"Hey, I can hear you." —Jay

Wonyoung yang tadinya ketakutan menghadapi gadis yang jelas tak ia kenal tadi berubah ekspresi ketika dia sudah menghadapi Jay. Wonyoung tak takut sama sekali pada Jay, meskipun nantinya dia akan dibunuh oleh Jay pun dia tak akan peduli.

"Lo bilang lo mau bales dendam ke Sunghoon, kan? Yaudah bales dendam aja sana, jangan bawa-bawa gue juga."

"Lo minta gue lepasin?"

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang