16|| Petak Umpet

79 19 4
                                    


Sunghoon sejak tadi terus berkeliling mencari sesosok gadis bernama Yujin, guna menanyakan pendapat akan masalahnya. Tapi daritadi pun dia tak melihat wujud gadis itu, sampai frustasi sendiri.

"Sumpah ya, Yujin kemana sih?! Dicariin malah ngilang!" Monolog nya.

"Gue disini loh daritadi, gak ngeliat ya?" Balas seseorang yang tentu saja Yujin.

Gadis itu tengah berduduk santai di pojokan kelas nya sendiri, sementara Sunghoon hanya menatap malas dan berjalan menghampirinya.

"Iya gue gak liat, emang nya lo habis dari mana? Gue cariin bego daritadi!" Omel nya.

"Gak kemana-mana kok," jawab Yujin santai.

"Eh iya, gue lupa mau ngasih tau ke lo. Kemaren gue ketemu sama Wonyoung dong di rooftop," beritahu gadis itu.

"Ngapain lo ketemu sama dia?!"

"Dia minta gue ngasih tau informasi tentang Jay, maksa banget."

"Dia nanya tentang Jay ke lo?" Yujin pun mengangguk.

Ngapain Wonyoung nanya tentang Jay ke Yujin, emangnya Yujin tau apa tentang Jay? Batin Sunghoon.

"Gue tau sesuatu tentang Jay, mau denger?" Celetuk Yujin, Sunghoon pun berdeham setuju.

"Jadi, Jay itu sebenernya tau kalo lo selama ini nguntit dan selalu ngorek informasi tentang dia," ucap Yujin membuat Sunghoon melongo.

"Serius?!"

"Iya." Kening Sunghoon pun seketika mengerut.

"Tau darimana kalo selama ini Jay nyadar kalo gue nguntitin dia?"

"It's secret." Jawaban Yujin membuat Sunghoon semakin bingung.

"Btw, si Wonyoung sama Jay dijodohin ya?" Sunghoon langsung tercekat saat mendengar pertanyaan Yujin.

Hell, tau darimana orang ini tentang masalah pertunangan Jay?

Sunghoon pun menatap Yujin bingung, kenapa tiba-tiba arah pembicaraan ke topik itu?

"Wonyoung sama Jay di jodohin bukan karena janji orang tua mereka kayak yang lo tau."

"Heh?"

"Perusahaan orang tua Wonyoung terancam bangkrut karena pasar saham nya terus-terusan turun, dan karena itu juga ortunya Wonyoung minta bantuan ke ayahnya Jay. Kebetulan, ayahnya Jay tau kalo Jay itu suka sama Wonyoung, jadi dia mau bantuin ortunya Wonyoung dengan syarat Wonyoung harus jadi tunangannya Jay." Ujar Yujin panjang lebar.

"Lo tau darimana?"

Untuk kesekian kali nya Sunghoon mengajukan pertanyaan yang sama atas informasi Yujin. Mendengar pertanyaan Sunghoon, Yujin hanya tersenyum miring.

"Gue gak bisa kasih tau lo sekarang, sorry. Setiap orang punya rahasia masing-masing," ucap Yujin.

Déjà vu, Sunghoon merasa pernah mendengar kalimat itu dari orang lain. Kalau tidak salah sih dari Winter.

"Tapi kenapa begitu? Gue kira karena janji orang tua mereka."

"Ck, sekarang udah 2021 Sunghoon, perjodohan sebatas janji pertemanan atau segala macam itu pun udah gak berlaku. Kalo pun ada pasti berkaitan dengan bisnis, iya kan?"

"Iya juga sih, hampir 9 tahun gue kenal sama Wonyoung sama keluarganya, mereka gak akan mungkin bikin perjanjian begitu. Mereka bukan orang tua yang kuno kayak yang lain," ucap Sunghoon sambil menopang dagunya.

Gampang juga ternyata ngehasut Sunghoon.

÷×÷

Wonyoung dan Jay tengah berbincang serius, untuk yang pertama kali nya mereka seperti ini. Mereka memilih mengobrol di kafe MistyNa, mumpung lagi sepi pelanggan.

"Lo bisa gak sih berhentiin rencana gila lo itu?! Inget Jay, lo bisa aja bikin satu nyawa melayang!" Peringat Wonyoung yang sudah jengah dengan kelakuan Jay.

"Kan emang harus gitu Wonyoung, nyawa dibayar nyawa."

"Ya tapi kenapa harus Sunghoon?!"

"Ah itu, jawabannya gak mungkin kan gue ngebunuh calon tunangan gue sendiri," balas Jay sambil tersenyum seram.

Hah? Jadi kalau bukan Sunghoon korban nya, itu berarti dirinya sendiri yang harus jadi korban. Apa-apaan?!

"Please, berhenti bersikap gila." Ucap gadis itu dengan menekankan kata yang ada diakhir kalimat.

"Ouh, nggak semudah itu buat bikin gue berhenti. Sebelum gue ngedapetin apa yang gue mau, gue gak akan pernah berhenti sampe bikin Sunghoon ngerasain apa yang ibu gue rasain. Kematian harus dibalas kematian."

"Udah selesai ngobrolnya?" Tanya seseorang yang ada di belakang Wonyoung.

"Lo siapa?!" Tanya Wonyoung.

Winter pun hanya tersenyum manis saat ditanya oleh Wonyoung. "Ah, kenalin gue Winter sepupu nya Jay." Jawab nya santai

"Lo punya sepupu?" Pertanyaan Wonyoung mengarah kepada Jay.

"Kaget ya? Kayaknya emang kalian gak terlalu kenal keluarga satu sama lain deh." Justru malah Winter yang menjawab.

"Tumben banget kesini," ucap Jay pada Winter.

"Gue ngambil kerja sampingan disini," jawab gadis itu kemudian segera pergi meninggalkan Wonyoung dan Jay.

"Oh iya, sama satu lagi. Mending jangan lanjutin ngobrol disini deh, daritadi ada yang nguping obrolan kalian loh," peringat Winter.

Sial, ketahuan.

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang