6|| Pesta

158 31 3
                                    


Pesta ulang tahun Ryujin memang sangat meriah terbukti dari tatanan dekorasi dan tempat tentunya. Sunghoon yakin bahwa yang diundang bukan hanya dari kawan SMA saja.

"Hai, Sunghoon! Wonyoung!" Sapa seseorang yang tak lain adalah sang tuan rumah yaitu Ryujin.

"Hai, happy birthday ya. Nih hadiah buat lo," Sunghoon memberi ucapan selamat sekaligus memberikan hadiah.

"Happy birthday ya Ryu, i wish you never stop enjoying all the little moments in your life," ucap selamat dari Wonyoung tak lupa memberikan sebuah kotak hadiah pada temannya itu.

"Thanks kalian berdua," ucap nya sambil tersenyum sumringah.

"Tumben banget kalian berdua dateng bareng, biasanya Sunghoon yang dateng duluan," ucapan yang berhasil lolos dari mulut Ryujin membuat Sunghoon hanya tersenyum kikuk.

"Ya kita udah janjian dari kemarin buat dateng bareng," tanggap Wonyoung.

"Bagus deh kalo gitu jadi nya lo gak keliatan kayak jones," tukas Ryujin disertai kekehan kecil.

"Bisa aja lo, Ryu."

"Gue tinggal sebentar ya, enjoy the party," lanjutnya lalu pergi ke arah tamu yang lain.

"Kalo gitu gue ke temen-temen gue dulu ya, bye." Tukas Wonyoung lalu ikut pergi ke teman-temannya sendiri kemudian diangguki oleh Sunghoon.

Sunghoon? Kini dia tengah berkeliling sendirian kalau ditanya punya teman atau tidak, jawabannya seluruh teman Sunghoon tak ada yang datang ke pesta.

Tak tahu apa alasannya.

Tau gitu mah mending dia tolak ajakan Wonyoung buat dateng ke pesta ini, jadi berasa banget kan jomblonya padahal kan tadi dia dateng bareng Wonyoung tapi malah ditinggal begitu aja.

Sunghoon mengedarkan mata tajamnya dan menemukan seseorang bernama Yujin yang tengah duduk sendirian di sudut ruangan.

Tak pikir panjang Sunghoon berjalan menghampirinya dan duduk tepat di depan nya membuat Yujin lumayan agak terkejut.

"Hai, lo diundang juga ya," sapa Sunghoon disertai senyuman yang terukir di bibirnya.

"Ya, kenapa?" Balas Yujin, namun dengan suara yang menurut Sunghoon agak aneh. Mungkin?

"Suara lo aneh, gak kaya biasa nya. Lo lagi sakit ya?" Tanya Sunghoon dengan raut muka serius.

"Gak, suara gue kan emang gini," jawab gadis itu santai.

"O-oh gitu," balas Sunghoon kikuk.

"Kok tumben lo mau dateng ke pesta begini?" Tanyanya lagi.

"Gakpapa pengen aja," jawab gadis itu lagi.

Tuhkan ketus lagi.

"Nada bicara gue emang ketus jadi gak usah aneh," celetuk Yujin.

Eh, kok dia bisa tau kalo Sunghoon mikir nada bicaranya itu ketus?

"Serius? Tapi pas kemaren kita ngobrol suara lo biasa aja deh, malah lebih kek alus gitu. Justru nada bicara lo yang agak ketus gitu bikin gue keinget sama seseorang," tukas Sunghoon.

"Mungkin cuma perasaan lo," ucap Yujin.

"Tadi dateng sendirian?" Itu Yujin yang bertanya.

"Oh i-iya tadi sendirian hehe, kenapa? Mau pulang bareng nanti?"

"Gak, cuman nanya doang," balas gadis itu dengan muka datarnya.

Bisa-bisanya kembaran penguin ini bilang dia sendirian, mana nawarin mau pulang bareng pula.

Lalu Yujin pun beranjak dari duduk
nya dan hendak pergi berjalan sampai ada suatu tangan yang mencekal nya.

"Mau kemana?" Tanya Sunghoon.

"Ke toilet," jawabnya lalu pergi meninggalkan Sunghoon yang masih bingung atas sikap Yujin tadi.

"Dia mirip ya ternyata," gumam Sunghoon saat Yujin sudah menghilang dari pandangan nya.

Brak!

Itu Yujin yang membanting pintu toilet tak lupa menguncinya. Matanya menoleh lurus ke depan, melihat refleksi dirinya di kaca.

Sekentara itu kah? Pikirnya.

Yujin pun mengambil ponsel nya lalu mencari sebuah kontak seseorang.

Kim

Gue mungkin masih lama|
Kasih tambahan waktu lagi|

|GAK
|Lo udah gue kasi waktu 1 jam dan lo minta tambahan waktu lagi?!

Cuma sebentar doang|

|Ck
|Oke 30 menit lo harus pulang

Thanks|

"Waktu gue cuman sedikit, gue harus cepet sebelum gue kena sial karena ketemu Wonyoung," monolognya.

Yujin pun segera pergi dari toilet kini tujuan nya cuman satu mengawasi.

"Lama banget, Jin, lo cuci tangan apa cuci baju?"

Sunghoon lagi.

"Ck, lo kenapa sih ngintilin gue terus?! Kayak gak punya temen aja," sarkas Yujin.

"Temen-temen gue pada kagak dateng, makanya gue ngintilin lo teru," balas Sunghoon.

"Cari temen lah! Daripada ngikutin gue terus, kalo gak makan aja sana," kesal Yujin.

"Gak ah males, gue juga udah makan."

"Yaudah kalo gitu gue pergi dulu," tukas Yujin.

"Kemana?"

"Rahasia," finalnya lalu pergi meninggalkan Sunghoon yang masih terdiam di tempat nya.

"Tuh orang aneh banget deh," gumam Sunghoon.

"Sunghoon!"

"Eh? Kenapa, Won?"

"Ikut gue yuk, kesana," jawab Wonyoung sambil nenunjuk ke gerombolan orang-orang yang tengah berkumpul.

"Gak, gue males." Ucap nya yang langsung membuat Wonyoung cemberut.

"Ih kok gitu, ayo dong! Daripada lo sendirian disini, mending ikut gue."

Maksa banget nih orang njir, padahal tadi gue mau nyusul Yujin. Batin Sunghoon

Dan pada akhirnya Sunghoon pasrah lalu pergi ke arah gerombolan itu, Sunghoon sebenarnya bukan tipe orang yang suka berkumpul ramai seperti itu.

Dia suka ketenangan, walau dia sendiri orang nya berisik.

"Hai guys, liat nih gue bawa siapa!" Ucap Wonyoung pada teman-temannya.

"Hai, Sunghoon!"

"Hai, tumben banget dateng."

"Hai, long time no see!"

Dan begitulah berbagai sapaan yang Sunghoon terima, terkadang ia menjawabnya atau bahkan hanya mengangguk kan kepalanya.

Sampai ada seseorang yang bertanya.

"Tadi gue liat kalian dateng berdua, gak kayak biasanya. Kalian pacaran ya? Tadi mesra banget gue liatnya."

Seketika raut wajah Sunghoon berubah menjadi datar, moodnya pun juga langsung turun seketika mendengar itu.

"Kita gak pacaran, lagian ngapain gue pacarin seorang perisak," jawab Sunghoon dingin dan langsung membuat orang disana terkejut bukan main.

*Perisak ; pembully.

"Gue gak sudi," lanjutnya.

COMPLETION [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang