Happy reading guys...💗
*****
Salsa mengetuk-ngetukkan bolpoin hitamnya di meja, kepala yang di rebahkan diatas meja dengan buku sebagai alasnya. Ia mulai bosan dengan suasana seperti ini. Diluar hujan terdengar semakin deras, rintik air hujan yang menyentuh tanah dapat Salsa dengar dengan jelas. Kelasnya mulai sepi, beberapa orang memilih pulang menerobos derasnya hujan sedangkan Salsa, Anggara tidak mengiyakan ajakan Salsa untuk pulang saat hujan turun. Alasannya karena Anggara tau kondisi tubuh Salsa yang sensitif dengan air hujan. Musim hujan memang sering turun akhir-akhir ini, mungkin sudah masuk musim hujan?!
Anggara beberapa hari lalu menuruti kemauan Salsa untuk nekat menerobos rintik hujan, dan besoknya Salsa terbaring lemah di kasur kamarnya. Anak ini suka hujan tapi tubuhnya tidak mau diajak kerja sama, setiap habis kehujanan suhu tubuh Salsa akan naik dan hidungnya bersin-bersin yang berakhir ia harus berdiam diri dikasurnya sampai pulih kembali.
"Angga ayo pulang." Rengek Salsa memiringkan kepala menghadap Anggara yang duduk santai di sampingnya.
"Masih ujan Sa ntar lu sakit." Sanggah Anggara, ia memasukkan ponselnya ke dalam saku seragam sekolah nya.
"Sampe kapan kita disini? Gue mau pulang." Keluh Salsa.
"Bentar lagi kalo ujan reda kita langsung pulang yah?!" Balas Anggara lembut.
"Hm." Gumam Salsa, Salsa memalingkan wajah dari Anggara. Memilih memiringkan kepala ke sisi satunya lalu memejamkan mata lelah.Beberapa menit hujan masih berlangsung, Anggara sadar tinggal dirinya dan Salsa yang belum pulang. Anggara tidak mau egois dengan menuruti Salsa, ia tidak mau terjadi sesuatu pada Salsa nantinya.
Anggara menatap jendela dan menikmati pemandangan air hujan yang jatuh dengan cepat menyentuh dedaunan dan berakhir di tanah. Pandangannya beralih pada seorang remaja yang sepertinya sudah tertidur pulas diatas meja nya. Anggara mendekat, menyingkirkan rambut Salsa yang menutupi wajah nya. Salsa bergerak membenarkan posisinya, dapat Anggara tebak Salsa tengah kedinginan sekarang. Anggara mengambil jaket yang tersampir di bangkunya lalu dengan hati-hati ia menyelimutkannya ke punggung Salsa.
"Kan kalem kalo lagi tidur. Kalo bangun suka bikin orang pusing." Anggara memijat pangkal hidungnya. Memeriksa ponselnya sebentar dan kembali memasukkan nya pada saku seragam.
Hujan mulai mereda, Anggara mencoba membangunkan Salsa yang tertidur pulas.
"Salsa bangun, ayo pulang!" Anggara mengelus rambut Salsa pelan.
"Sa? Salsa!" Anggara masih berusaha bersikap lembut berharap Salsa segera membuka matanya.
"Hoaaaam....mmmhh.. kenapa?" Salsa masih memejamkan matanya ia hanya mengganti posisi kepalanya sekarang menghadap Anggara.
"Ayo pulang!" Ajak Anggara.
"Enggak ah gue ngantuk." Racau Salsa.
"Lanjut di rumah tidurnya." Anggara mengambil anak rambut Salsa yang jatuh menghalangi wajahnya, ia selipkan di telinga Salsa.Salsa membuka mata dan tersenyum mendapati Anggara yang duduk disampingnya.
"Ayok pulang! Malah senyum-senyum lu." Cibir Anggara.
"Oh gitu, kalo gue tidur lu perhatian, lu lembut, kalo gue bangun lu berubah jadi singa? Gitu Anggara Putra Bhakti?" Salsa menaikkan alisnya sebelah."Pulang atau gue tinggal?!" Pertanyaan yang terkesan sebagai peringatan dari Anggara.
"Iya iya." Salsa bangkit dari posisinya, mengambil jaket yang menempel di punggungnya.
"Jaket lu nih." Salsa mengulurkan tangannya berniat memberikan jaket itu pada Anggara.
![](https://img.wattpad.com/cover/268927567-288-k378460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
RandomAnggara Putra Bhakti, siswa baru di SMA DERLANGGA. Duduk sebangku dengan gadis bernama Salsa Andara, si gadis pecinta novel. Pertemuan keduanya diawali saat mereka sama-sama dihukum karena terlambat. Pada pertemuan pertama itu Salsa memang tidak ped...