19

34 23 2
                                    

Happy reading.....💗







******

Mengikat tali sepatunya dan yah Salsa sudah siap untuk berangkat ke sekolah hari ini. Menghela nafas pelan saat ikatan terakhir pada tali sepatunya selesai ia ikat, duduk di tepi kasur dan memandang kosong ke arah sepatunya, tersenyum sekilas mengingat kejadian kemarin saat bersama Anggara. Beranjak dari duduknya Salsa menyambar tas hitam yang ia siapkan diatas kasurnya, kemudian berjalan ke nakas untuk mengambil ponselnya. Menemukan ponselnya tergeletak diatas nakas Salsa pun mengambilnya, dan fokusnya beralih pada sebuah kotak kecil, itu pemberian Anggara. Salsa belum sempat melihat apa isinya karena saat itu ia terlalu lelah dan memilih untuk tidur, Bungkus kadonya sudah ia buka, kotak kado berukuran sedang dengan bungkus bermotif panda dan warna dasar hitam putih, Salsa sempat membukanya dan isinya adalah sebuah novel bergenre horor ah Salsa sudah membacanya dan sangat menyukainya. Oh jangan lupakan juga tentang kotak kecil yang sekarang ada di tangan Salsa ini, ini juga pemberian dari Anggara. Pelan-pelan Salsa membuka kotak kecil itu. Salsa mengambil isinya, sebuah kalung dengan bandul berbentuk huruf SA? Ah mungkin karena namanya Salsa Andara, pikir Salsa. Salsa memakai kalung itu di lehernya, ini pertama kalinya karena Salsa tidak pernah memakai perhiasan, Salsa tidak menyukai hal semacam itu. Salsa kembali mengambil kotak yang sempat ia letakkan di atas nakas. Gelang hitam polos, bentuknya simpel dan terkesan casual, ini sangat Salsa suka. Salsa memperhatikan gelang yang ia kenakan, gelang yang Leon berikan beberapa minggu lalu.

"Gue buka aja lah, lagian ka Leon udah gak pake gelang ini. Kalo gue tetep pake yang ada ka Leon mikir aneh-aneh." Salsa melepaskan gelang pemberian Leon meletakkannya dalam kotak kecil lalu ia memakai gelang pemberian Anggara.

Salsa menyimpan kotak kecil itu ke dalam laci.
"Ok Salsa semangat buat hari ini." Salsa tersenyum lebar lalu berjalan keluar kamar.

****

Udara segar, matahari bersinar terang, koridor yang sepi, ah Salsa suka ini. Berjalan santai dengan senyum yang terus mengembang yang Salsa sendiri pun tak tau kenapa dirinya selalu tersenyum seperti ini. Rasanya ia hanya ingin tersenyum sepanjang hari. Ponsel yang Salsa pegang sejak tadi sekarang berdering, seseorang mencoba menghubunginya. Salsa berhenti dan memeriksa ponselnya.

"Anggara?" Salsa segera menjawab panggilan tersebut.

"Halo?" Sapa nya.
"Sa, udah berangkat?" Tanya suara di seberang sana.
"Udah, ini mau masuk kelas." Jawab Salsa.
"Yah telat dong, niatnya mau gue jemput." Salsa terkekeh mendengar suara Anggara yang berkata dengan nada kesal.
"Yaudah kapan-kapan aja jemputnya." Salsa melanjutkan langkahnya.
"Iyalah kapan-kapan." Jawab Anggara.
"Yaudah gue matiin lah, bye." Tanpa menunggu jawaban dari Anggara Salsa segera memutuskan panggilannya.

Keadaan kelas yang sepi, hanya ada beberapa orang yang datang lebih awal karena kebagian jadwal piket atau tengah mencari contekan tugas yang belum selesai. Baru saja Salsa mendudukkan dirinya di bangku, ponselnya kembali berbunyi menampilkan notifikasi chat di lock screen dengan wallpaper bergambar foto idolanya, Jeon Jungkook.

Ka leon:
|Ca, nnti istirahat bisa ketemu gk?
06.32

Anda:
Ada apa ka?|
06.33

Ka leon:
|Mau ngomong, bisa kan?
06.33

Anda:
Eum ok bisa ka, ketemu dmn?|
06.34

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang