Happy reading...💗
*****
Hari ini pembagian rapot, sesi foto bersama dimulai saat semua murid mendapatkan rapotnya. Kelas 11 Ips 1 diramaikan dengan tepukan tangan semua penghuni kelas ini saat juara kelas diumumkan. Hasilnya Anggara sebagai peringkat pertama kemudian Salsa peringkat kedua dan salah satu murid perempuan di peringkat ketiga.
Salsa memasang muka kecewa, padahal ia sudah berusaha, tapi kenapa sangat sulit mengalahkan seorang Anggara?
"Angga selamat yah." Salsa mengulurkan tangannya.
"Makasih, lu juga." Anggara membalas uluran tangan itu.
"Traktir gue abis ini ok?!" Ucap Salsa antusias dengan senyum yang memperlihatkan deretan gigi putihnya."Iya tenang aja, lu mau apa?" tanya Anggara.
"Beneran loh yah dikabulin?" Salsa memastikan.
"Iya, jadi mau apa?"Oke, sekarang Salsa bingung mau meminta apa.
"Mau jalan-jalan aja bisa gak?"
Salsa sengaja, ia ingin menghabiskan waktu bersama orang yang ia sukai saat ini.Anggara terlihat berpikir sebentar sebelum akhirnya mengiyakan permintaan Salsa. Ujung bibir Salsa tertarik hingga membentuk senyum ceria di wajah Salsa.
*****
Sesuai keinginan Salsa, selepas pulang sekolah Anggara mengajaknya untuk jalan-jalan. Tidak tahu mereka akan kemana, saat ditanya pun Salsa bingung.
Saat ini keduanya berada di atas motor besar milik Anggara. Bergabung dengan padatnya jalanan kota Jakarta, cuaca cerah hari ini membuat keringat di kening Salsa mulai bercucuran karena lamanya diam di tengah jalan tanpa ada pergerakan dari kendaraan di depannya.
"Ini kita mau kemana? Panas Sa?" Anggara sedikit menoleh ke belakang, memastikan Salsa tidak pingsan akibat kepanasan.
"Gak tau, panas banget Angga. Ini kapan jalannya?" keluh Salsa sambil mengelap keringat di keningnya.
"Sabar yah?"
Anggara kembali memfokuskan pandangannya ke depan. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya kendaraan di depannya mulai bergerak dan aktifitas jalan raya yang tadi tersendat kini mulai kembali lancar.Dengan kecepatan sedang motor itu melaju, tenang dan damai. Salsa merasakan angin yang menyapa dirinya dan Anggara siang ini. Ah lupakan perihal angin, ini mereka akan kemana?
Salsa diam tanpa berkomentar, ia duduk tenang di jok penumpang dan membiarkan pengemudi motor ini membawa dirinya yang entah akan kemana.
Salsa mengernyitkan keningnya saat Anggara menghentikan motornya. Syifaflowers, kata yang Salsa baca di papan persegi panjang yang tergantung di atas pintu masuk toko tersebut.
"Turun!" perintah Anggara yang langsung dituruti oleh Salsa.
Anggara melepas helm fullfacenya, kemudian ia menyugar rambutnya yang agak basah karena keringat. Setelahnya ia turun dari motor, berjalan mendahului Salsa untuk masuk ke dalam toko bunga yang terlihat agak sepi.
Salsa tidak berkomentar, ia hanya mengekori Anggara.
Salsa melangkah masuk, pemandangan yang penuh dengan warna-warni bunga dan wanginya yang bercampur karena banyaknya jenis bunga disini. Pandangan Salsa mengitari setiap sudut ruangan, memperhatikan semua jenis bunga yang ada disini. Entah apa yang akan Anggara lakukan setelahnya. Salsa mengejar langkah Anggara yang berjalan cepat menuju kasir. Rupanya Anggara sudah memilih sebuket bunga mawar putih yang akan ia bayar di kasir.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
RandomAnggara Putra Bhakti, siswa baru di SMA DERLANGGA. Duduk sebangku dengan gadis bernama Salsa Andara, si gadis pecinta novel. Pertemuan keduanya diawali saat mereka sama-sama dihukum karena terlambat. Pada pertemuan pertama itu Salsa memang tidak ped...