Happy reading....💗
*****
"Caca." Salsa dikejutkan oleh suara lembut ibu nya.
"Iya bunda?" Menutup novelnya lalu memperbaiki posisi duduknya.
"Gak nugas?" Tanya bunda yang kini sudah duduk di sofa bersama Salsa.
""Oh enggak kebetulan besok gada tugas hehehe."
"Oh, gimana Anggara?" Pertanyaan ini membuat Salsa membulatkan matanya, terkejut? Tentu saja. Salsa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Maksudnya gimana apanya bunda?"
"Hadeuh anak bunda satu ini pura-pura gak ngerti apa emang dasarnya gak peka?" Bunda menaikkan sebelah alisnya.
"Oh kabarnya? Dia sehat kok bunda tenang aja masih nafas." Jawab Salsa kemudian ia tertawa kecil.
"Kalo gak nafas mati dong ca." Bunda menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan putri nya yang aneh ini."Ya kan caca bener." Bela Salsa.
"Iya bener," Bunda memilih mengalah pada putri nya ini. "Eum Anggara anak baik yah, ramah juga." Puji bunda.
"Bunda gak tau aja kalo dibelakang bunda kelakuan kek dakjal." Gumam Salsa pelan dan ia juga memalingkan wajah dari bunda agar bunda tak mendengar ucapannya.
"Apa ca?" Tanya bunda memastikan.
"Ah enggak bunda gak ada apa- apa, iya Anggara baik kok." Salsa memberikan senyum terbaiknya.'Baik ramah ke bunda aja ke gue mah suka ngeselin' Batin Salsa.
"Kalo bunda ketemu cowok kayak Anggara pasti bunda pepet, sayang banget dulu pas bunda sekolah gada bentukan kayak gitu." Ujar bunda yang berhasil membuat Salsa melongo tak percaya.
"Hahaha iya bunda." Salsa pura-pura menyetujui ucapan bundanya ini, meskipun ia ada rasa dengan Anggara tapi tetap saja sosok Anggara tidak akan menjadi idamannya, bagaimana bisa pria menyebalkan seperti itu menjadi idolanya? Perasaan yang ia simpan masih Salsa yakini itu ada karena kebersamaan yang sering mereka lewati."Kamu gak gitu juga? Sayang loh itu Anggara baik banget apalagi dia ganteng menurut bunda." Bunda mengalihkan perhatiannya pada Salsa.
"Hah? Aku?" Salsa menunjuk dirinya sendiri.
"Iya." Bunda mengangguk antusias.
"Hehehe enggak bunda Caca sama Angga cuma sahabat." Balas Salsa.
"Hallah sahabat, Ca cewek sama cowok itu gak bisa jadi sahabat, pasti salah satu nya ada yang nyimpen rasa. Kita gak tau sebenernya Anggara suka kamu, atau...." Bunda menjeda ucapannya.
"Atau apa bunda?" Salsa penasaran dengan kalimat bunda selanjutnya.
"Atau jangan-jangan kamu udah suka Anggara?" Ucapan bunda berhasil membuat Salsa gelagapan, pasalnya yang bunda katakan ini fakta.
Salsa segera memalingkan wajahnya agar bunda tidak menatap matanya lalu bunda akan tau faktanya.
"Enggak, apa sih bunda." Salsa mengambil novelnya dan mencoba menenangkan dirinya. Salsa sudah seperti maling yang ketangkap basah.Bunda tersenyum samar, "Bunda tau, saran bunda kamu lebih jujur sama diri sendiri jangan ditutupin sama ego dan sifat gengsi kamu itu ilangin, mau ditikung?" Setelah mengucapkan itu bunda tertawa kecil.
Sedangkan Salsa masih berusaha menghindari kontak mata dengan bunda.
"Yaudah bunda masuk dulu, kamu jangan begadang! Ini udah jam 9 jam 10 wajib tidur, baca novel besok lagi." Bunda mengusap kepala Salsa.
"Iya bunda." Balas Salsa.
"Good night cantik." Bunda mengecup kening Salsa.
"Night too." Salsa tersenyum pada bunda.Saat melihat bunda nya masuk dan menutup pintu kamar Salsa memukul kepalanya pelan dengan tangan berkali kali. "Aaaarghh Salsa bodoh, lu gak bisa jaga rahasia anjir kan bunda jadi tau aaaaa menghilang dari bumi aja dah gue." Ucap Salsa frustasi.
Salsa menghela nafas dalam, "Oke gak papa itu cuma bunda, sekarang yang gue lakuin cukup ilangin perasaan gue ke Angga dan masalah selesai." Ucap Salsa pelan lalu ia tersenyum bangga.
"Ah Angga nih masalahnya ck itu anak sumber masalah emang, bisa-bisa nya anjir gue suka sama manusia bentukan kek Anggara." Salsa mengambil bantal kecil yang ada di sampingnya lalu memukul bantal itu sebagai pelampiasan kekesalannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
AcakAnggara Putra Bhakti, siswa baru di SMA DERLANGGA. Duduk sebangku dengan gadis bernama Salsa Andara, si gadis pecinta novel. Pertemuan keduanya diawali saat mereka sama-sama dihukum karena terlambat. Pada pertemuan pertama itu Salsa memang tidak ped...