40

3.8K 421 84
                                    

haiii

adakah yang menunggu??? 

Setelah semalam mengadakan acara doa dirumah istrinya itu, pagi ini Haruto diharuskan mengikuti kemauan sang ayah perihal dirinya yang akan mulai belajar mengelola perusahaan yang telah kakeknya bangun sejak dulu, bergerak dibidang bahan bahan kim...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semalam mengadakan acara doa dirumah istrinya itu, pagi ini Haruto diharuskan mengikuti kemauan sang ayah perihal dirinya yang akan mulai belajar mengelola perusahaan yang telah kakeknya bangun sejak dulu, bergerak dibidang bahan bahan kimia yang banyak dibutuhkan pabrik pabrik. Ini harus dilakukannya karena ia telah menunda kuliahnya sendiri, demi bisa kuliah Bersama sang istri tahun depan.

"masih anget lhoo kamu too" ucap Hana saat Haruto baru saja keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk yang hanya sebatas pinggangnya belum lagi rambut pria itu yang masih tampak basah.

"ya mau gimana lagi han, ayah mau bawa aku ke pabrik terus ayah juga udah ngebatalin janji ke kliennya supaya bisa ngajarin aku doang"

Pria itu berjalan kearah ranjang, dan mengambil kemeja serta celana bahan yang telah disediakan Hana saat ia masih mandi tadi, baru akan memakainya, Haruto merasakan tarikan pelan dari belakangnya dan kemudian kemeja serta celananya diletakkan Kembali oleh Hana pada ranjang.

"kenapa sayangg?" tanya Haruto dengan sorot lembutnya serta suara parau pria itu yang membuat Hana meringis mendengarnya.

"keringin dulu rambutnya abis itu aku pakein minyak angin perut sama punggung kamu" Hana kini mendorong pelan Haruto agar duduk diranjang mereka, dan ia buru buru mengambil hair dryer serta minyak angin pada meja rias lalu Kembali kehadapan suaminya itu.

"aku bilang sama ayah aja yaa... kamu sakit, gara gara aku lagi sakitnya" ucap Wanita itu yang mulai mengeringkan rambut Haruto menggunakan hair dryer dan pria itu hanya memejamkan matanya saat merasakan hawa panas pada kepalanya.

"jangan, aku janji langsung pulang" tangan Haruto kini terangkat kearah perut Hana lalu mengelusnya pelan.

"bukan masalah pulangnya uto..., badan kamu ini masih anget, kamu ga kuat gimana?"

"engga akan adekku sayang..." Haruto mendongkak setelah Hana baru saja mengeringkan rambutnya dan kini wanitanya itu beralih mengambil botol minyak angin setelah menaruh asal hair dryer diatas nakas.

"kamu tiduran sana" titah Hana yang dituruti oleh Haruto, pria itu merebahkan dirinya dan Hana yang naik keatas ranjang, duduk disebelah Haruto, lalu membaluri perut rata suaminya itu dengan minyak angin, hingga gerakannya terhenti kala matanya terfokus pada ukiran wajahnya dengan tinta hitam permanen pada rusuk kanan tubuh Haruto.

"kenapa?" tanya Haruto melihat Hana kini terfokus pada rusuknya.

"kenapa sih kamu liat tato aku selalu kaya gitu" kekeh Haruto diakhir kalimatnya dan melihat Hana yang menjadi salah tingkah setelahnya.

"masih ga percaya aja" balas Hana pelan lalu Kembali melanjutkan kegiatannya dan kini berpindah pada rusuk kiri Haruto.

"sekarang punggung kamu" titah Wanita itu lagi.

Married By Accident - Haruto (Revisi) - END -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang