8

6.1K 696 27
                                    

Hana berjengit kaget kala Haruto menariknya lumayan kasar dan meneriaki namanya dengan nyaring.

Ada apa barusan?

"Main tuh hati-hati" dapat Hana dengar Haruto tengah mengomel,tidak dapat melihat karena Hana kini berada dalam dekapan si Tuan Watanabe Haruto, yang dengan seenaknya memeluknya entah karena apa.

"T-tto" Hana yang sadar akan keadaan cepat cepat mendorong dada bidang lelaki dihadapannya, melihat kekiri yang kini menjadi pandang Haruto.

Bisa Hana liat segerombolan anak kecil berlari menjauh dengan bola voli ditangan salah satu anak kecil berbaju merah.

"tadi kenapa? "

"mereka main bola voli, hampir ngenain lu" Haruto kini menjatuhkan dirinya dikursi kayu yang berhadapan langsung dengan pantai.

Sunset dan Makanan ringan adalah perpaduan yang sangat menyenangkan bagi Haruto. mungkin kalo sedang sendiri, Haruto akan menyetel lagu John Wayne - CAS (Cigarettes After Sex) kebiasaannya jika penat dan pergi sendiri kepantai.

"makasih"

"eumm, duduk han, ngapain berdiri" tungkai gadis itu melangkah kesisi kanan Haruto lalu melepas ikatan rambutnya, Hana merasa perlu memperbaiki tatanan rambutnya yang terkena angin saat dimotor tadi.

"sorry ya ga jadi les gara gara gua" Haruto mengamati gadis disampingnya yang kini tengah serius menyisir rambut hitamnya dan menjepit disisi kanan,Manis,ya Haruto mengakui Hana Manis, wajah mulus seperti bayi, bibir tipis dan hidung bangirnya, mata Hana sama dengan abangnya, sangat mirip dibagian mata.

"ini setimpal kok,aku ga pernah ngelakuin hal hal begini, pulang sekolah kalo ga les ya paling perpus atau ga mall, nyari buku"

Haruto mengangguk, membuka salah satu snack ia membagi ke arah Hana.

"Aku masih ada roti"

"Han"

"hmm? " Netra mereka bertemu, namun Haruto merasa tidak sanggup mengungkap kata kata yang sudah dirangkainya sepanjang jalan menuju sini.

"apa too?" Hana yang lebih dulu memutus pandang mereka dan beralih membuka roti, perutnya lapar,ingin mengajak makan namun gengsi.

"abisin dulu deh rotinya"

Hana memandang Haruto bingung, lelaki itu kini bangun dari posisinya setelah selesai melepas sepatu dan kaos kaki, menaikan ujung celananya, dan melepaskan jaketnya.

Berjalan mendekat kebibir pantai, membuat Hana merasa terundang ingin ikut bergabung.

Dengan cepat gadis itu menyelsaikan acara makannya dan segera melepas alas kakinya, berlari mendekat, merasa bahagia kala panas matahari senja mengenai kulitnya.

"Dorrr" Hana tertawa setelah berhasil membuat Haruto terkejut.

Hembusan angin pantai membuat rambut mereka menjadi berantakan, tapi siapa peduli saat tiba-tiba Hana menendang air ombak yang datang kearah Haruto yang kini mengenai sebagian celana dan baju seragamnya.

"Hannn.. " Haruto terkejut, pasalnya ia tidak membawa baju ganti, hanya jaket denim, dan itu tidak akan berguna untuk pulang nanti, namun netranya bergulir melihat sebuah pondok yang menjual pakaian, senyumnya kini mengembang, dengan cepat ia juga menendang air.

"RUTOOOO" Hana berteriak kesal melihat seragamnya jauh lebih basah dari Haruto, "Too, aku ga bawa baju ganti lhooo"

"yang duluan nyirem siapa? Nyari gara-gara sih lu ama atlet bola"

Hana yang mendengar itupun dengan cepat mengejar Haruto yang kini berlari menjauhi Hana.

"Ruto siniii, harus sama basah kaya akh-"

Married By Accident - Haruto (Revisi) - END -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang