35

3.5K 466 103
                                    

Haiii, adakah yang menunggu???

jangan lupa vote dan komennya ya mantemann

Melangkah dengan pasti, Ajun kini memasuki sebuah gudang tua tak terpakai yang berada dipinggiran ibu kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melangkah dengan pasti, Ajun kini memasuki sebuah gudang tua tak terpakai yang berada dipinggiran ibu kota.

"jun" panggil Elang dari ujung ruang, membuat Ajun menoleh pada suara itu dan menghampirinya.

"lo udah siap?" tanya Ajun kemudian, memeriksa macbook yang ada didepan Elang, dan tersenyum saat hasil yang diinginkan, terlihat dilayar macbook.

"malem ini" desis Ajun dengan tatapan tajamnya pada layar macbook yang kini menampilkan foto sosok yang sejak dulu tidak pernah menyukainya itu, yaa... Suho Park, tengah tersenyum dengan lebarnya seraya memegang plakat berbahan kristal, karena menerima penghargaan sebagai pebisnis yang sukses nomor 1 di indonesia tahun lalu.

"rencana awal?" tanya Elang menoleh sekilas pada Ajun yang kini pergi ke tengah ruangan, tempat dimana senjata api yang mereka punya berjejer dengan rapihnya diatas meja.

"iyalah, mereka ngeremehin omongan guakan???, gua minta bawain pecundang itu ke gua, tapi apaa??? Hahahaha, padahal kemaren gua berbaik hati ga jadi ngelibatin adeknya" pria itu menjeda ucapannya dan dengan tatapan bengisnya, ia mengangkat pistol berjenis semi otomatis, Glock Meyer 22. Mengelusnya perlahan lalu mengacungkannya pada sebuah foto yang tertempel di papan ujung ruang, foto siapa??? Tentu foto mantan sahabatnya itu yang kini menjadi orang yang paling dibencinya.

Menarik penutup kebelakang pada pistol lalu melepaskan peluru, Ajun menyeringai kala ia tidak mendengar suara tembakan karena telah ia pakaikan peredam pada senjata yang tengah dipegangnya ini.

Menarik penutup kebelakang pada pistol lalu melepaskan peluru, Ajun menyeringai kala ia tidak mendengar suara tembakan karena telah ia pakaikan peredam pada senjata yang tengah dipegangnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi nyaring justru terdengar kala peluru menembus foto itu dan kaleng yang menjadi penyangganya.

"nyawa harus dibayar dengan nyawa" desisnya lalu meniup ujung pistol, setelahnya ia menaruh kembali pistol itu keatas meja, dan beralih mengelus sniper berjenis SPR-2, yang akan dipakai Elang malam ini.

"nyawa harus dibayar dengan nyawa" desisnya lalu meniup ujung pistol, setelahnya ia menaruh kembali pistol itu keatas meja, dan beralih mengelus sniper berjenis SPR-2, yang akan dipakai Elang malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married By Accident - Haruto (Revisi) - END -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang