42

2.9K 310 123
                                    

Haiii...
ini mah ga tau yaa... masih ada yang nunggu apa engga wkwkwk, moga aja ada :)

udah sebulan kayanya, baca dulu yaa kalo yang lupa chap 41nyaa

"lo kan yang bikin Hana jadi kaya kemaren" geram Haruto pada wanita yang dulu sempat mengisi ruang hatinya itu walau sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo kan yang bikin Hana jadi kaya kemaren" geram Haruto pada wanita yang dulu sempat mengisi ruang hatinya itu walau sebentar.

"kamu kok nyalahin aku sih to..." balas Yuna dengan tampang sedihnya, dan memilih mengalihkan tatapannya pada luar jendela cafe.

"lo pikir... siapa lagi yang bikin, kalo aja gua ga inget gimana cara lo ngehina Hana di dufan waktu itu" Haruto berusaha menahan keras keinginannya untuk meninju meja saat ini juga, apalagi mendapati tatapan santai Yuna dan kini ujung bibir wanita itu menyeringai.

"kamu itu punya aku, dari kemaren aku nahan keinginan aku lhoo buat ga gangguin dia, kasian sama dia apalagi kasus abangnya, aku tau kok, tapi karena abangnya dan papahnya udah mati, jadi.... sekarang-"

Yuna menahan nafasnya saat Haruto tiba-tiba bangkit berdiri dan mencodongkan kepalanya, serta tangan itu yang mencengkram erat pada dagu Yuna agar melihat langsung pada matanya yang tengah menyorot tajam, membuat Yuna seketika menggigil.

"sekali lagi lo gangguin dia, gua ancurin lo dengan penyakit lo itu" bisik Haruto seraya melepas cengkramannya dan mengambil dengan kasar kunci motor serta ponsel diatas meja cafe, berjalan pergi meninggalkan Yuna yang tampak menatap punggung Haruto dengan pandangan ketakutannya.

"engga to... kamu punya aku sampe kapanpun itu"

---oOo---

"kamu baru pulang?" tanya Hana  saat melihat Haruto yang baru memasuki kamar mereka, dan menggantungkan jaketnya pada belakang pintu kamar.

"hmmmm" Haruto sendiri memilih menghampiri Hana yang kini sedang memilih baju dilemari, tampak wanita itu baru saja selesai mandi, terbukti dari jubah mandi serta handuk yang masih membungkus rambutnya.

"udah makan belum? tadi aku iseng nyoba bikin kari jepang git- to..." mendesah diakhir kalimatnya, Hana memandang  Haruto lewat cermin yang menempel pada pintu lemari, bagaimana pria itu memeluk pinggangnya erat dan menyurukkan wajahnya pada ceruk lehernya lalu mengecup lama disana.

"kenapa?"

"capek" gumam Haruto yang masih enggan melepas dekapannya.

"mandi gih, terus aku siapin makan" titah Hana namun mendapat gelengan manja Haruto lalu pria itu kini berpindah menaruh dagunya pada pundak Hana dan menatapnya melalui cermin.

"udah besar ya mereka sekarang" seru Haruto mengelus perut Hana yang buncitnya sudah terlihat jelas.

"kamu udah siapin mereka nama belum?" tanya Hana kemudian.

"belum, mau nama ambil dari jepang atau korea? atau..."

"mana aja utoo.. yang penting punya makna bagus untuk mereka"

Married By Accident - Haruto (Revisi) - END -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang