16

6.2K 780 210
                                    

Bisa juga tercapai 80 votenya :)

Malu sebenernya bikin challenge begituan,berasa ngemis bett,cuma aku pengen tau aja seberapa dikitnya yang nunggu cerita ini :(

Challenge sekarang yee 120 VOTE + 50 KOMEN,bisa gaa? (engga lahh wkwkwkwk)
tercapai,langsung update chap selanjutnya ;)

Pokoknya kalian ngertilah gimana cara ngehargain karya orang :)))

Btw saya ngerasa lucu, kok bisa yaa dari chap 1-14,paling banyak votenya chap 15 wkwkwkwkwk,kalo udah ngerasa baca,vote atuh sayang :)

ok sorry bawel :(

janlupa VOTE+KOMENNYA YA GAISSS,FOLLOW JUGA SEKALIAN :)

janlupa VOTE+KOMENNYA YA GAISSS,FOLLOW JUGA SEKALIAN :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mengisap lalu mengepulkan asap rokoknya, Haruto masih saja termenung diatap rumah sepupunya,masih betah memandangi langit malam yang sedang cerah, Yaa, Haruto kini berada di Jogja, sore kemarin setelah mengantar Hana pulang,ia memang sempat pulang kerumahnya, dan pergi diam diam saat malam hari,mungkin sekitaran jam 11 malam tepat saat orang orang rumah sudah terlelap, pergi dengan ransel yang terisi 2 pasang baju dan celana serta barang-barang yang dibutuhkannya, lalu setelahnya dia memesan tiket pesawat ke jogja malam itu juga,pastinya pakai uang tabungannya sendiri.

"masih diem aja? " suara sepupunya,Hanbin, dari arah belakangnya tak membuat Haruto terkejut sedikitpun, yang ada ia hanya menoleh sekilas lalu kembali memandangi langit.

"udah seharian dari lu dateng, masih ga mau cerita masalahny?, gua tau lu dateng kesini bukan karena pengen liburan" Hanbin ikut bergabung duduk di balai-balai yang ia sediakan dilantai 3 rumahnya,menoleh sekilas keadik sepupunya ini dan mendorong segelas kopi hitam yang ia buat kearahnya.

Duduk malam malam bersandarkan tembok dilantai 3 rumah Hanbin adalah kegiatan kesukaan Haruto jika sedang main kerumah sepupunya ini.

"lu punya mulut kan to" Hanbin jadi jengkel sendiri melihat Haruto masih mengepulkan asap rokok tanpa berniat menjawab pertanyaan nya dari tadi.

"gua cape" hanya itu kata yang terucap dari bibir Haruto sambil menekan puntung rokoknya keasbak disampingnya.

"curiga gua, lu kabur kesini pasti ada sangkut pautnya sama pertanyaan lu kemarin ke dahyun" ucap Hanbin lalu menyeruput kopinya, menoleh sekilas ke Haruto yang kini mengambil batang rokok entah yang keberapa lalu kembali menyalakannya.

"emang"

Jawaban singkat Haruto membuat Hanbin langsung menoleh kearahnya dengan alis bertaut.

Married By Accident - Haruto (Revisi) - END -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang