Venus duduk di jok belakang sedangkan disamping Rico ada Elena duduk disampingnya.
Venus menatap lurus kedepan sembari memegang Handphonenya. Diam-diam ia memfoto Rico dan Elena. Venus tersenyum tipis ia menatap foto yang ia ambil barusan.Sekarang mobil Rico sudah sampai di depan rumah sederhana milik Elena, wanita cantik itu keluar setelah berpamitan pada Rico dan Venus. Venus berganti tempat duduk, ia duduk di samping Rico.
"Tante Elena cantik." Ujar Venus masih menatap Elena dari luar jendela. Rico mulai menjalankan mobilnya, ia melirik sekilas ke arah Venus.
"Yang penting baik." Pungkas Rico. Laki-laki itu menatap lurus jalanan mencoba fokus memacu mobilnya tetapi bayangan wajah Elena terpampang nyata di kepalanya, Rico benar-benar mencintai wanita itu.
"Iya, yang penting secepetnya," ujar Venus sembari tertawa kecil. Rico mengangguk sembari mengacak kepala Venus.
"Aku jadi pengin nikah," celetuk Venus. Membuat mata Rico melebar dan melirik ke arahnya.
"Masih kecil, nanti Megan sama Gema bisa ngamuk!"
Venus mengerucutkan bibirnya, "Aku suka sama Om Neptunus." Ungkap gadis itu.
"Neptunus?" ulang Rico dengan nada terkejut.
"Iya, Om Nunu." Gadis itu kini mengembangkan senyumnya.
"Temennya Bian, suaminya Ivy?"
"I-y-a A-y-a-h," ujarnya, menekan setiap katanya.
Rico malah tertawa kecil, "Emang dia mau sama kamu!" celetuknya.
Venus memalingkan wajah dramatis menatap jendela, "Ayahku jahat ...."
Rico semakin terkekeh melihat reaksi Venus, sepertinya gadis itu benar menyukai Neptunus. Tetapi Rico tidak terlalu yakin jika Neptunus akan balik menyukai Venus karena umurnya yang berbeda jauh. Rico hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis itu yang benar-benar mirip dengan Megan.
Mobil Rico sudah berhenti didepan rumah Megan, Venus membuka pintu mobil dan berdiri di depan gerbangnya ia menunggu Rico keluar.
Ia memeluk lengan Rico, "Cepet, Yah." Rico berjalan cepat mengikuti Venus yang menariknya. Gadis itu membuka pintu dan terlihat Gema yang sedang duduk di sofa empuk sembari menonton televisi di ruang tengah.
Venus duduk di samping Gema lalu menarik Rico agar duduk di samping kirinya. Venus memeluk kedua lengan pria dewasa yang berada di samping kanan dan kirinya.
"Pa, tau nggak?" tanya Venus semringah.
Gema menggeleng, "Nggak tau. Udah sana kamu bangun ambilin minum buat Ayah kamu."
Venus mencebikkan bibirnya, padahal ia ingin bercerita tentang hari ini tetapi Papanya menyebalkan. Tetapi gadis itu tetap menuruti perintah Gema, ia berjalan ke dapur setelah menaruh tasnya di sofa.
Gadis itu mengambil gelas dan membuat teh dingin untuk Ayahnya. Ia mengaduk-ngaduk air di gelas, setelah selesai ia mengambil piring kecil untuk menadahkan gelasnya. Venus kembali ke ruang tengah menjumpai dua pria dewasa yang ia sayangi.
Ia menaruh gelasnya perlahan di meja, "Aku mau ke kamar. Babay Papa dan Ayah jangan kangen sama Venus yang cantik." Gadis itu lari setelah mendengar kedua pria dewasa yang sedang mengobrol itu tertawa.
Venus membuka pintu kamarnya, rumahnya terasa tenang tanpa adik-adiknya. Mungkin Mamanya sedang mengajak Adiknya keluar. Ia menarik kursi yang berada di meja belajar. Ia menaruh kepalanya di meja. Tiba-tiba rasa rindu kepada Neptunus muncul begitu saja membuat dirinya ingin bertemu.
"Apa ini feeling jodoh?" monolognya, padahal cuma kangen tapi sudah berpikiran jika berjodoh.
"Semoga sih yes!" pekiknya senang.
Venus membuka buku dan mengambil pulpen yang berada di meja belajar. Gadis itu menggambar sesuatu untuk menghilangkan bosan. Setelah gambarnya jadi, ia memfotonya dan memandang bangga hasil gambarnya.
"Riga suka banget sama bebek." Venus masih menatap layar handphonenya.
"Tapi ... kalau di pikir-pikir hati gue kalau berdebar ada suara bebeknya."
"Duck, duck, duck."
Venus terkekeh geli lalu memamerkan gambarnya ke Beby. Nanti akan ia tunjukan ke Neptunus jika bertemu lagi.
"CIA!" teriak Megan dari luar pintu kamar Venus. Megan masih mengedor-ngedor pintu anaknya.
"Iya Ma!" segera gadis itu membuka pintu dan terlihat Mamanya yang cantik jelita sedang berdiri.
"Ayah kamu mau pamit pulang."
Venus mengangguk lalu turun bersama Megan, gadis itu memeluk lengan Mamanya. Lalu melepasnya dan berlari ke arah Rico.
"Hati-hati, Yah." Venus melambaikan tangannya pada Rico, lalu laki-laki itu berjalan keluar.
Venus menghampiri kedua Adiknya yang sedang duduk bersama Papanya. Riga mengajak Papanya bercanda tetapi sepertinya Papanya tidak mau bercanda, lebih tepatnya tidak cocok bercanda laki-laki itu lebih cocok berwajah datar. Ya ampun Venus jadi membicarakan Papanya.
Sedangkan Regu sedang menonton televisi yang sudah di ganti salurannya menjadi channel yang menayangkan kartun tentang binatang.
Venus merusuh, ia mengangkat Riga turun ke bawah sofa sedangkan ia duduk disamping Papanya dan memeluknya.
Gadis itu menjulurkan lidahnya, "Papa aku!"
"Huaaaaaaa ... Mamaa!" teriak Riga, bocah itu sedang menangis sembari mengusap matanya.
Segera Gema mengangkat Riga dan duduk di pangkuannya, "Kakak kamu bercanda. Udah jangan cengeng!"
Riga memeluk Papanya, "Papa aku!"
Sedangkan Venus sudah tertawa kencang karena berhasil menjahili adiknya.
💅
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dipelukan Neptunus [END]
Teen Fiction"Pada akhirnya, aku selalu jatuh kedalam pelukanmu." -Galexia Venus Komara. Neptunus yang dia kira membalas cintanya ternyata masih menyimpan kenangan bersama mantan kekasihnya;Brianna Callista. "VENUS!" teriak Neptunus kesal. Ia menarik tangan V...