Dua piring nasi goreng buatan Venus sudah jadi. Neptunus sejak tadi duduk menunggu di meja makan. Laki-laki itu menatap kagum kelihaian Venus dalam memasak.
"Ternyata kamu beneran bisa masak ya," ujarnya sembari menatap lapar nasi goreng di depannya.
Venus tersenyum bangga, "Cia gituloh." Gadis itu duduk di kursi depan Neptunus. Laki-laki dewasa itu sudah mulai memakan nasi goreng buatan Venus.
"Enak," ujarnya. Kini ia melahap sampai habis nasi goreng di depannya.
Setelah selesai makan, Neptunus berdiri di samping Venus membuat gadis itu mengedipkan matanya lucu.
"Ngapain Om berdiri situ?" tanyanya heran.
Laki-laki itu menggendong Venus membuat ia memekik terkejut. Neptunus membawanya ke kamar lalu ia di turunkan di atas kasur King Size miliknya.
"Kamu istirahat aja!" tutur Neptunus, ia menatap wajah Venus yang memerah, "Kenapa pipinya merah?"
Gadis itu menutup wajahnya seraya menggeleng-gelengkannya. Ia mengintip Neptunus yang masih berdiri di dekatnya melalui celah-celah jarinya.
Tiba-tiba ia terduduk sambil mendongak menatap Neptunus, "Om ...," panggilnya.
"Kenapa? Mau permen?" sahut laki-laki itu dengan kekehan.
Venus menatapnya sebal, "Kalau Papa aku nyariin gimana?" tanya gadis itu sambil membayangkan wajah datar Papanya.
"Nanti saya yang bilang ke Papa kamu!" balas Neptunus santai.
Venus memeluk Neptunus yang sedang berdiri di depannya, "Om kenapa sih enak banget kalau di peluk. Nggak mau jadi suami aku aja!" celetuknya.
Neptunus memegang dahi Venus, "Pasti gara-gara kecelakaan tadi." Ujarnya seraya terkekeh.
Venus mendongak menatap Neptunus dengan wajah yang di imut-imutkan, lalu memeluknya lagi sambil menduselkan wajahnya di perut laki-laki itu.
"Saya pegel lho berdiri," tuturnya.
Venus melepaskan pelukannya seraya tersenyum lebar hingga deretan gigi rapihnya terlihat.
Neptunus mengacak kepala Venus, "Kamu istirahat aja!" Venus mengangguk semangat. Ia merebahkan badannya kembali sedangkan Neptunus sudah keluar kamar sembari menutup pintunya.
Venus memeluk guling, "Aduh Om gue bikin hati menjerit-jerit aja!" gumamnya pelan. "Mamaaaaa aku ingin nikah."
Venus menatap langit-langit kamar Neptunus, lalu ia mengedarkan pandangannya.
Tunggu!
Mata Venus berhenti saat menatap foto yang berada di atas nakas. Kenapa ia baru sadar jika foto itu berada di dekatnya. Foto Neptunus bersama pacarnya saat masih memakai seragam sekolah.
Venus duduk di tepi ranjang lalu mengambil foto itu dan mengamatinya langsung.
"Kok hati gue kayak kesetrum ya," ujarnya lirih.
Disana Neptunus dan Brianna nampak tersenyum bahagia. Hati Venus menjadi sakit saat melihatnya, saingannya sekarang adalah pujaan hati Neptunus yang pastinya lebih kuat untuk di lawan. Ia menunduk lesu sambil menatap foto itu.
"Kak Anna cantik banget sih," ujarnya sedih, "Apalah dayaku yang cuma debu-debu di kakinya."
"Eh! Kok insecure sih. Aku gak boleh patah semangat selama janur kuning masih lurus berarti nggak ada belokan." Katanya yang semangat kembali.
Venus menusuk-nusuk wajah Brianna dengan telunjuknya, "Kenapa nggak aku aja yang sejaman sama Om Neptunus." Venus semakin menusuk-nusuk fotonya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dipelukan Neptunus [END]
Novela Juvenil"Pada akhirnya, aku selalu jatuh kedalam pelukanmu." -Galexia Venus Komara. Neptunus yang dia kira membalas cintanya ternyata masih menyimpan kenangan bersama mantan kekasihnya;Brianna Callista. "VENUS!" teriak Neptunus kesal. Ia menarik tangan V...