Part 10

2.5K 218 8
                                    

Venus memegang erat gerbang di depannya. Kemudian, Pak aji membolehkan Venus masuk kedalam.

"Kenapa bisa telat, Venus?" tanya Pak Aji dengan nada tidak santai. Venus yang mengikuti Pak Aji dari belakang kini menjawab, "Karena kesiangan, Pak."

"Beresin buku-buku di perpus," perintah Pak Aji. Venus segera menjalankan hukumannya.

Kini ia sudah berada di perpustakaan, Venus menaruh tasnya di lantai. Dengan semangat ia membereskan buku-buku yang tidak terlalu berantakan. Sesekali ia bersenandung santai. Hingga pelajaran pertama usai, Venus masuk kedalam kelas di pelajaran kedua di saat gurunya belum masuk ke kelasnya.

Beby langsung meneriaki nama Venus saat melihat sahabatnya baru masuk ke kelas. Venus mendaratkan bokongnya di kursi lalu mengambil botol minum di tasnya dan segera ia minum.

"Dari mana aja lo?" selidik Beby.

"Mencari hidayah," jawab Venus asal.

Beby mendecak sebal, "Lo kenapa bisa telat?"

Venus menghembuskan napasnya pelan, "Karena gak bangun lebih pagi, Be!" jawabnya.

"Tapi kuku aman kan?"

"Hati gue yang ga aman?"

"Why?" Beby menopang dagunya dan memasang wajah serius.

"Gak kuat menahan kerinduan yang menumpuk!" ujar Venus dengan kekehan kecil. Beby berpura-pura muntah saat mendengar ucapan Venus. Kemudian, mereka tertawa bersama sebelum akhirnya terhenti karena Guru di pelajaran kedua sudah masuk ke kelas. Pelajaran Bahasa Indonesia yang di ajarkan di jam kedua berjalan dengan lancar hingga tidak terasa bel istirahat berbunyi. Beby menarik Venus untuk ke kantin dengan segera, katanya takut mengantri. Padahal, ia mempunyai jurus agar tidak mengantri. Kini, Venus berlari kecil bersama Beby, lalu duduk di kursi yang kosong.

"Lo mau pesen apa?" tanya Beby pada Venus.

"Batagor aja deh!" Beby memberikan jari jempolnya pada Venus.

"Mbaaakk Ditaaaaa! Batagor dua es nya dua ya!" teriak Beby menggelegar di kantin. Venus menepuk paha Beby yang sedang berdiri itu, bukannya menghampiri Mbak Dita, ia malah berteriak. Mbak Dita pun membalas dengan teriakan juga, "Oke!"

"Halo! Beb," sapa Virgo yang kini duduk di sebelah Beby sambil membawa semangkuk baksonya dan segelas es.

Beby memutar bola matanya malas, "Apalo!"

"Jangan ketus-ketus, lo makin cantik! Jadi pengen halalin!"

Venus tertawa mendengar penuturan Virgo, sedangkan Beby sudah memasang wajah kesal.

"Be, kalau di liat-liat. Virgo ganteng lho!" ungkap Venus yang menelisik wajah Virgo, laki-laki itu kini memasang wajah tengilnya.

"Lo puji dia? Hueek!"

Bukannya kesal Virgo malah tersenyum sok manis. Lalu memakan baksonya tanpa menawarkan Venus dan Beby.

"Lo gak ada niatan tawarin kita-kita! Ketelen itu bakso?" ucap Beby dengan nada kesal. Memang dia tidak bisa lembut pada Virgo.

Virgo meminum esnya dahulu, lalu menjawab, "Yaampun Beb! Bilang aja kalau mau di suapin sama gue. Gue bukannya gak nawarin, kan lo juga lagi mesen. Entar lo double kenyang gue minus kenyang." Ungkapnya.

Beby mengangkat ujung bibir atasnya, "Dih!"

Virgo tidak membalas lagi, laki-laki itu masih asik makan. Akhirnya, pesanan Venus dan Beby sampai. Setelah mengucapkan terima kasih, ia langsung melahap batagor di depannya.

•••

"Dijemput sepupu lo lagi?" tanya Venus yang sedang memasukkan alat tulisnya kedalam tas.

"Nggak, gue naik taksi." Jawab Beby yang sudah menggendong tasnya. Venus meraih lengan Beby dan keluar kelas bersama.

"Zevan ganteng ya," celetuk Venus.

"Iya lah sepupu gue!" bangga Beby.

Venus memekik heboh, "Udah punya cewek belom? Pasti udah ya, ganteng sih! Cool boy atau hmm mungkin bad boy.

"Tapi masih gantengan Om Nunu!" ungkap Venus, "Apalagi dimasa remajanya, gak kebayang dah!" ujarnya yang di iringi oleh tawa. Beby ikut tertawa, ia tidak habis pikir dengan Venus yang dari dulu menyukai Neptunus. Bahkan gadis itu menolak laki-laki yang mengajaknya berpacaran karena teringat dengan Neptunus. Padahal, Neptunus lagi bahagia-bahagianya bersama Brianna.

Langkah Venus terhenti saat melihat pria dewasa yang bersender di mobil. Beby ikut menghentikan langkahnya.
Venus langsung berlari ke arah pria itu.

"Ayaaaaahhh!" teriaknya. Rico membuka tangannya menerima pelukan dari Venus.

Beby menghampiri Venus yang sedang memeluk Rico.

"Mau ikut ayah? Ayah udah ijin sama Papa dan Mama kamu." Ajak Rico sambil mengusap kepala Venus. Laki-laki itu berpakaian rapih dengan jas berwarna biru dongker.

Venus mengangguk semangat. Lalu ia menoleh ke arah Beby, "Be, gue pulang duluan ya." Ia menghampiri Beby.

"Iyaaa, hati-hati." Kemudian ia berbisik di telinga Venus, "Ayah lo makin ganteng."

Venus menatap kesal Beby sejenak. Lalu mereka tertawa bersama.

Rico membuka pintu untuk Venus, setelah Venus sudah duduk di kursi penumpang ia menoleh ke arah Beby, "Duluan ya Beby! Kamu hati-hati juga." Ujar Rico pada Beby. Beby tersenyum malu-malu sambil mengangguk. Lantas Rico berjalan memutar dan membuka pintu untuknya lalu duduk di kursi kemudi, ia mulai menjalankan mobilnya.

"Mau kemana, Yah?" tanya Venus sambil menatap Rico yang terlihat sangat rapih.

"Ketemu calon istri, Ayah!"

Venus membulatkan matanya, "Alhamdulillah nikah!" ujarnya bahagia.

Rico berpura-pura sebal, "Kamu kira Ayah bakal jadi perjaka tua mulu gitu!"

Venus tertawa ringan, "Aku mau liat calon Ibuku kayak gimana?"

Sebelumnya Venus memang selalu mengingatkan Rico untuk menikah. Tetapi Rico selalu menghindari percakapan tentang pernikahan. Makanya, sekarang Rico bilang calon istri, Venus mau sujud syukur rasanya.



💅Tbc...





Kalian bingung ga si, kenapa Rico dipanggil Ayah dan Claudia di panggil Mama. Orangtua Claudia juga deket bgt sama Venus. Kalau begini, rasanya masih banyak yang belum tuntas di cerita Megan Alona🤭😆

Perlahan ya sabar. Selagi bersabar, kalian klik gambar bintang ⭐ hehe

Venus Dipelukan Neptunus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang