Part 33

2.1K 160 2
                                    

Satu minggu sudah berlalu. Musim ujian telah selesai. Kini Venus beserta kelas tiga lainnya tinggal menunggu hasil ujian.

Gadis itu sedang bersiap untuk datang ke acara pertunangan Vera dengan seorang musisi Indonesia.

Venus dan Neptunus memakai baju batik couplean. Venus sangat cantik dengan kebaya bermotif batik. Gadis itu benar-benar terlihat anggun. Rambutnya tergerai indah.

Venus merapikan kemeja Neptunus. Neptunus diam memerhatikan setiap gerak-gerik Venus. Gadis itu mendongak menatap Neptunus yang jauh lebih tinggi darinya. Ia tersenyum dan menatap suaminya penuh cinta.

Mereka keluar bersama menuju tempat pertunangan Vera berlangsung.

Sesampainya disana, Venus memeluk erat lengan Neptunus.

Lalu Brianna datang menghampirinya. Wanita itu berjalan dengan begitu anggunnya.

"Apa kabar?" Sapanya.

Neptunus terdiam menatap Brianna yang sudah lama tidak ia temui.

Venus menatap lirih Neptunus. Hatinya begitu sakit, mengapa Neptunus menjadi diam seakan menyalurkan rasa rindunya.

Gadis itu melepaskan pelukannya di lengan Neptunus. Ia perlahan mundur dan pergi meninggalkan Neptunus dan Brianna.

Venus duduk sambil mengambil minuman yang tersedia. Ia memerhatikan acara pertunangan Vera dan Seno.

Ia menikmati acara yang digelar Vera dan Seno. Gadis itu mencoba mengacuhkan kejadian yang barusan terjadi, sejenak ia mulai melupakan Neptunus. Sekarang, bukan waktunya untuk bersedih.

Penyanyi terkenal Indonesia berdiri begitu anggunnya. Ia mengeluarkan suara merdunya. Alunan musik romantis terdengar begitu indah.

Venus memejamkan matanya sejenak. Ia mengedarkan pandangan mencari keberadaan suaminya. Ternyata Neptunus sedang mengobrol dengan Brianna. Mereka terlihat serasi.

Matanya mulai berkaca-kaca.

"Jangan nangis ah. Gausah lebay. Kuat, kuat."

Ia kesal melihat Neptunus yang masih asik berbincang. Gadis itu keluar dari tempat acara. Ia berada di parkiran dan masuk kedalam mobilnya.

Venus memejamkan mata tetapi air matanya tetap saja mengalir.

Gadis itu keluar dari mobil. Ia mencari udara segar agar rasa sedihnya menghilang. Venus terus berjalan menyusuri jalanan. Gadis yang anggun itu berjalan sendirian di tepi jalan raya.

Venus menangis dan terduduk, "Gue laper." Kata gadis itu sambil menghapus air matanya. "Pengen makan pedes."

Ia kembali bangun dan menyusuri jalan. Sampai ia mampir di tukang nasi goreng. Venus memesan nasi goreng yang cukup pedas. Saat memakannya gadis itu menangis.

Kemudian, Neptunus datang dengan tergesa-gesa. Ia duduk di samping istrinya yang sedang menangis sambil memakan nasi goreng di depannya.

"Saya cari kamu ke mana-mana." Ucap laki-laki itu khawatir.

Venus masih diam dan menikmati nasi goreng yang bercampur air mata itu.

Setelah selesai ia hanya diam sambil mengikuti Neptunus untuk masuk kedalam mobil.

"Kamu cemburu?"

Venus menoleh ke arah Neptunus dengan tatapan kesal, "Nggak."

"Maaf. Brianna tadi minta maaf. Dan saya udah jelasin semuanya tentang kita. Saya udah bilang ke kamu, saya udah ikhlas. Mana mungkin saya kembali bersama Brianna sedangkan bersama kamu aja udah cukup."

Venus meneteskan air matanya, "Belajar gombal dari mana."

"Bukan gombal. Itu kata-kata jujur, sayang."

Venus malah menangis kencang setelah reda dia mengeluarkan unek-uneknya, "Kamu tega banget sih. Ketemu mantan lupa sama aku. Aku nunggu kamu tapi kamu asik ngobrol sama Kak Anna. Aku jalan sendirian kayak orang gila tapi kamu asik-asikan curhat sama mantan. Nyebelin tau nggak?"

Neptunus memberhentikan mobilnya. Ia memeluk Venus yang menangis. Di bibirnya hanya bisa mengeluarkan kata maaf.

Venus membalas pelukan Neptunus, "Kenapa sih aku selalu luluh sama kamu. Dan akhirnya aku selalu jatuh kedalam pelukanmu."

Neptunus mengusap wajah istrinya yang berlinang air mata. Laki-laki itu menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kalau kamu ngira saya nggak tulus, kamu salah. Semua orang punya cara yang berbeda untuk mengekspresikan rasa sayangnya. Saya sayang sama kamu, untuk selamanya. Saya mengharapkan pernikahan yang benar-benar bersama kamu, dengan anak-anak kita nantinya. Dengan kamu yang menjadi Mama dan aku yang menjadi Papa. Aku menunggu momen itu, momen dimana keluarga kita bertambah." Neptunus mengecup kening Venus, "Besok kita honeymoon."

Tbc

Venus Dipelukan Neptunus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang